Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Rabu 2 Juli 2025, Tuhan Mengasihi dan Menyelamatkan Manusia

Mari simak renungan harian Katolik Rabu 2 Juli 2025. Tema renungan harian Katolik Tuhan mengasisihi dan menyelamatkan manusia.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-ARJAN
RENUNGAN HARIAN KATOLIK - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo.Mari simak renungan harian Katolik Rabu 2 Juli 2025. Tema renungan harian Katolik Tuhan mengasisihi dan menyelamatkan manusia. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Rabu 2 Juli 2025.

Tema renungan harian Katolik Tuhan mengasisihi dan menyelamatkan manusia.

Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Rabu 2 Juli 2025 merupakan, hari Rabu biasa, Santo Bernardinus Realino, Pengaku Iman, Santo Fransiskus di Girolamo, Imam, Santo Yohanes Fransiskus Regis, Imam, dengan warna liturgi hijau.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 2 Juli 2025, Jangan Pernah Ragukan Yesus

 

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Rabu 2 Juli 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Kejadian 21:5,8-20

“Ismael tak mungkin menjadi ahli waris bersama dengan anakku Ishak.”

Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya. Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu. 

Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.” 

Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu. Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. 

Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu.” Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. 

Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: “Tidak tahan aku melihat anak itu mati.” Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. 

Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. 

Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.” Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum. 

Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 34:7-8.10-11.12-13

Ref. Orang tertindas itu berseru, dan Tuhan mendengarkannya.

Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka.

Takutlah akan Tuhan, hai orang-orangnya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia tak berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan suatu pun.

Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu! Siapakah yang menyukai hidup? Siapakah yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?

Bait Pengantar Injil Yak 1:18

Ref. Alleluya, alleluya

Atas kehendak-Nya sendiri Allah telah menciptakan kita dengan kebenaran, agar kita menjadi yang pertama dari ciptaan-Nya.

Bacaan Injil Matius 8:28-34

“Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?”

Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. 

Dan mereka itupun berteriak, katanya: “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. 

Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: “Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu.” Yesus berkata kepada mereka: “Pergilah!” Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air. 

Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu. Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Bapak, ibu dan Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus. 

Dalam Bacaan Pertama kita mendengar bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan siapa pun yang dilahirkan dunia ini binasa. Meskipun Hagar dan anak yang dilahirkannya bagi Abraham diusir ke padang gurun, Allah tidak membiarkan mereka mati kehausan. Dalam Injil kita mendengar bagaimana Yesus menyelamatkan orang yang kerasukan setan dengan mengabulkan permintaan setan-setan untuk berpindah ke dalam babi-babi. 

Tuhan datang ke dunia untuk mengasihi dan menyelamatkan umat manusia, terutama mereka yang terpinggirkan dalam kehidupan sosial dan yang hidupnya dikuasai oleh kekuatan-kekuatan jahat dan kuasa kegelapan. Bila Tuhan berkenan menunjukkan keberpihakan-Nya pada kita, tentu kita juga harus menunjukkan sikap yang sama, yaitu mengusahakan keselamatan dan kesejahteraan sesama umat manusia. Sebab Allah yang kita imani adalah Allah yang penuh belas kasih dan senantiasa tergerak oleh belas kasihan. Allah yang kita imani adalah Allah pengasih yang selalu mendengar setiap doa kita. 

Allah, sumber kehidupan dan kekuatan kami, dengarkanlah doa dan permohonan kami, baik yang terucap maupun yang tidak, sebab Engkau mengetahui isi hati kami. Amin. (Sumber the katolik.com/aditami.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved