Kecelakaan di Kabupaten Kupang

Keluarga Dokter Abraham Taufiq Ingin Tranparansi Dalam Kasus Tabrakan di Kabupaten Kupang 

Meninggalnya dokter Abraham Taufiq atau yang dikenal dokter Bram dalam kecelakaan maut di Jalan Timor Raya KM 58, Desa Ekateta, Kecamatan Fatulue, Kab

Editor: Ricko Wawo
POSKUPANG.COM/HO-DOK PRIBADI KELUARGA
Dokter Abraham Taufiq. 

Laporan POS-KUPANG.COM, Maria Selfiani Baki Wukak.

POS-KUPANG, KUPANG - Meninggalnya dokter Abraham Taufiq atau yang dikenal dokter Bram dalam kecelakaan maut di Jalan Timor Raya KM 58, Desa Ekateta, Kecamatan Fatulue, Kabupaten Kupang pada beberapa waktu lalu menyisakan luka yang mendalam bagi keluarga, kenalan dan semua orang yang mengenalnya. 

Dokter Bram semasa hidupnya bertugas sebagai seorang dokter di salah satu puskesmas yang berada di daerah perbatasan di Kabupaten Belu. 

Salah satu anggota keluarga dokter Bram yang tidak dapat disebutkan namanya, saat diwawancarai oleh reporter POS-KUPANG.COM via Whatsapp menyampaikan isi hati pihak keluarga terkaitnya meninggalnya dokter Bram dan kelanjutan kasus tabrakan yang menyebabkan dokter Bram meninggal dunia.

Baca juga: Polisi Hery Tena Menjadi Lebih Dekat dengan Masyarakat Lewat Aksi Sosial

Pihak keluarga dokter Abraham Taufiq merasa kecewa, marah dimana dalam kecelakaan ini tidak ada niatan dari pihak yang menabrak untuk membantu saat kecelakaan, dibawa ke rumah sakit hingga proses pengiriman jenazah kembali ke Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pihak keluarga dari Dokter Abraham juga mengingkan adanya perkembangan kasus yang disampaikan kepada pihak keluarga.

"Tidak adanya informasi perkembangan yang diterima pihak keluarga, pihak keluarga dokter Bram sendiri ingin adanya informasi dari pihak kepolisian kepada keluarga tanpa harus diminta," katanya. 

Hingga saat ini pihak keluarga belum mendapat respon terkait perkembangan hasil penyelidikan meskipun sudah ditetapkannnya seorang tersangka yang merupakan sopir pribadi anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur Obeth Naitboho yakni Isak Palai Peni. 

Pihak keluarga dokter Bram juga ingin meminta kepada kepolisian bahwa kasus ini dapat diproses secara transparan, jujur dan adil sesuai kenyataan yang terjadi tanpa rekayasa yang merugikan pihak korban dan keluarga. 

Untuk diketahui, Dokter Abraham Taufiq merupakan korban yang meninggal dunia akibat tabrakan maut dengan mobil mitsubishi pajero dengan plat DH 1371 CD yang dikendarai oleh Isak Palai Peni bersama dengan Obeth Naitboho pada tanggal 16 Juni lalu.

Adapun korban lainnya yakni Modesta Uak yang bersama dengan dokter Abraham Taufiq namun beliau selamat dan mengalami luka serta lecet dibeberapa bagian tubuh. (ria)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved