Tempat Wisata Manggarai

Lodok Lingko Ratung, Salah Satu Tempat Wisata Sawah Jaring Laba-laba di Manggarai NTT

Lingko Lodok Ratung, tempat wisata persawahan ini sekitar 3 kilometer dari Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.

Editor: Cristin Adal
KOMPAS.com/DOK WILLIBRODUS BARUS
DESTINASI WISATA- Persawahan Lodok Lingko Ratung di Kampung Carep, Kelurahan Laci Carep, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai, NTT, salah satu spot wisata agrowisata. 

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG-  Persawahan berbentuk jaring laba-laba di wilayah Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri di Pulau Flores.

Salah satu persawahan dengan model jaring laba-laba raksasa paling dikenal adalah Lodok Lingko Cancar. Letaknya sangat strategis di jalur Trans Flores Labuan Bajo-Ruteng.

Ternyata selain Lodok Lingko Cancar, wisata persawahan jarring laba-laba  yang tak kalah indah adalah Lodok Lingko Ratung di Kampung Carep, Kelurahan Laci Carep, Kecamatan Langke Rembong.

Tempat wisata persawahan ini sekitar 3 kilometer dari Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.

 

Baca juga: Lingko Lodok Cancar, Persawahan Jaring Laba-Laba Terindah di Manggarai Flores

 

 

Saat berada di tengah lodok, pengunjung akan bisa melihat ke arah utara untuk menikmati persawahan terasering dengan pematang sawah bersusun.

Menurut penuturan masyarakat setempat, awalnya di tengah persawahanLodok Lingko Ratung merupakan suatu kampung yang dihuni oleh salah satu suku dari Gelarang Carep.

Karena terjadi bencana, warga ada pindah ke kampung Carep yang sekarang masih berdiri kokoh dan menjadi suatu ikon budaya di wilayah kota Ruteng, selain Ruteng Pu'u.

Masyarakat sekitar Lodok Lingko Ratung Carep adalah petani. Ada yang bekerja di persawahan, ada juga yang fokus untuk untuk pengelolaan sayur-sayuran.

 

Baca juga: 8 Tempat Wisata Terpopuler di Manggarai NTT, Ada Pulau Mules hingga Sawah Jaring Laba-laba

 

Adapun lodok merupakan sistem pembagian tanah (Lingko) yang berbentuk jaring laba-laba. Pusatnya adalah lodok dan bagian luarnya disebut cicing dalam bahasa Manggarai.

Cicing artinya bagian pinggir dari areal persawahan. Pembagian tanah dengan cara seperti ini sudah cukup lama dilakukan oleh tetua adat Manggarai untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Dalam proses pembagian tanah masyarakat adat Manggarai, bukan hanya sekadar membagi kepada setiap orang yang ada di sekitar kampung. Ada berbagai acara adat yang sangat berkaitan erat sekali dengan falsafah budaya Manggarai 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lodok Lingko Ratung, Wisata Sawah Jaring Laba-laba di Manggarai NTT", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2022/05/09/080800427/lodok-lingko-ratung-wisata-sawah-jaring-laba-laba-di-manggarai-ntt.

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved