Breaking News

Berita NTT

ICEMAT 2025 Undana: Pariwisata Berkelanjutan Harus Libatkan Komunitas Lokal

Jurusan Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menggelar konferensi internasional bertajuk

Editor: Ricko Wawo
POSKUPANG.COM/YUAN LULAN
PEMBUKAAN-Simbolisasi pemukulan Gong Oleh Rektor Undana sebagai tanda pembukaan konferensi internasional bertajuk 3rd International Conference on Economic, Management, Accounting & Tourism (ICEMAT) tahun 2025, Rabu 6 Agustus 2025, di Aula Lantai 3 Rektorat Undana, Kupang.   

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Jurusan Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menggelar konferensi internasional bertajuk 3rd International Conference on Economic, Management, Accounting & Tourism (ICEMAT) tahun 2025, Rabu 6 Agustus 2025, di Aula Lantai 3 Rektorat Undana, Kupang.

Konferensi ini mengangkat tema “Empowering Community Through Sustainable Tourism: Bridging Local Action to Global Goals” yang dihadiri peserta dari beberapa provinsi di Indonesia serta perwakilan universitas dari negara tetangga seperti Malaysia, India, Australia dan Taipei.

Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Politik, Petrus Seran, dalam sambutannya mengatakan, “Yang kami hormati para keynote speaker, beberapa profesor yang hadir—yang tidak sanggup atau tidak bisa saya sebutkan satu per satu serta kehadiran dari beberapa provinsi serta yang dalam hal ini hadir secara Zoom.”

 

Baca juga: Siswa di Sumba Timur Minta Pizza, Burger dan Sosis Kanzler untuk MBG

 

 

 

Ia mengapresiasi FEB Undana yang kembali menghadirkan forum ilmiah berskala internasional dan menyampaikan penghargaan khusus kepada Universiti Kebangsaan Malaysia sebagai mitra strategis dalam penyelenggaraan ICEMAT tahun ini.

“Tema yang diusung adalah memberdayakan masyarakat melalui pariwisata berkelanjutan, menjembatani tindakan lokal sangat relevan dengan dinamika perkembangan global dan menteri elekta saat ini,” katanya.

Menurut Petrus, saat ini kita harus mampu berpikir lokal namun menghasilkan dampak global.

“Kita menyadari bahwa pariwisata tidak lagi hanya dipandang sebagai sektor jasa yang menggerakkan ekonomi, tetapi juga sebagai instrumen pembangunan berkelanjutan yang mampu mengangkat harkat masyarakat, melestarikan budaya dan menjaga kelestarian,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa NTT sebagai provinsi kepulauan memiliki modal besar untuk menjadi model praktik pariwisata berkelanjutan. Namun demikian, tantangan yang dihadapi tidak kecil.

 

Baca juga: Dukung Penuh Pentas Budaya IKADA, Gubernur NTT Akan Eksebisi Larik Riung

 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved