Gunung Lewotolok Erupsi

Gunung Lewotolok Lembata 48 Kali Gempa Erupsi, Arah Angin ke Barat

Petugas Posmat Gunung Ili Lewotolok Lembata, Yeremias Kristianto Pugel melaporkan kondisi gunung selama 6 jam terakhir Rabu 9 Juli 2025, periode 00:00

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MAGMA INDONESIA
GUNUNG LEWOTOLOK - Petugas Posmat Gunung Ili Lewotolok Lembata, Yeremias Kristianto Pugel melaporkan kondisi gunung selama 6 jam terakhir Rabu 9 Juli 2025, periode 00:00-06:00 Wita. Gunung Lewotolok Lembata 48 Kali Gempa Erupsi, Arah Angin ke Barat. 

TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Petugas Posmat Gunung Ili Lewotolok Lembata, Yeremias Kristianto Pugel melaporkan kondisi gunung selama 6 jam terakhir Rabu 9 Juli 2025, periode 00:00-06:00 Wita.

Gunung Ili Lewotolok saat ini Level III atau siaga.

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.

"Pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 25 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 22-24°C,"tulis Yeremias dikutip dari laman magma.esdm.go.id Selasa pagi.

Baca juga: 24 Jam Terakhir, Gunung Lewotolok Lembata 142 Kali Gempa Erupsi

 

Ia menyebutkan berdasarkan pengamatan kegempaan Lewotolok mengalami 48 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 15.2-40 mm, dan lama gempa 40-84 detik.

30 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2.9-13.6 mm, dan lama gempa 26-49 detik.

2 kali Harmonik dengan amplitudo 2.9-3.9 mm, dan lama gempa 98-265 detik.

1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7.8 mm, S-P 16 detik dan lama gempa 89 detik.

Ia menyebutkan pihaknya mengeluarkan sejumlah rekomendasi, diantaranya:

(1) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(2) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(3) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (Sumber magma.esdm.go.id/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved