Santo dan Santa
Peringatan Santo dan Santa Pelindung Hari Ini Jumat 11 Juli 2025
Mari simak peringatan santo dan santa Pelindung hari ini Jumat 11 Juli 2025. Santo Benediktus, Abbas.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Setelah memerintah kerajaan selama 3 tahun (945-947), ia menyerahkan kekuasaannya kepada puteranya Pangeran Szyastoslav. Ketika itu ia belum beragama Kristen. Ia masih tetap setia pada cara hidup yang sesuai dengan adat istiadat kafir yang diwarisinya dari orangtuanya. Namun karena tertarik pada Yesus Kristus dan ajaranNya yang sudah sering didengarnya, maka ia pergi ke Konstantinopel untuk belajar agama Kristen dan kemudian dipermandikan. Sejak saat itu ia mulai menyesuaikan cara hidupnya dengan cara hidup Kristen. Ia kemudian pulang ke Rusia dan menyebarkan agama Kristen di sana.
Agar iman Kristen lebih cepat berkembang, ia meminta bantuan kepada Raja Otto I dari Jerman agar mengirimkan Santo Adelbertus ke sana. Sayang bahwa karya Santo Adelbertus kurang membawa hasil, karena Raja Svyastoslav, putera Olga sendiri tidak mau bertobat dan menganut agama baru yang dibawa ibunya. Katanya kepada ibunya "Rakyatku akan menertawakan aku jika aku sendiri meganut agama asing itu." Meskipun perkembangan kekristenan berjalan seret di Rusia pada masa itu, namun benih-benih iman sudah mulai berkembang di sana. Olga dan cucunya Vladimir dianggap sebagai orang Kristen pertama di Rusia. Oleh Yakop, seorang rahib saleh, Olga dan Vladimir dipandang sebagai rasul negeri Rusia. Olga wafat pada tahun 969.
Martir-martir Vietnam
Sejak abad ke-16 perkembangan agama Katolik cukup pesat di seputar Annam, Cochin China dan Tonkin. Kehidupan iman umat tidak diganggu, kecuali oleh serangan lokal yang membawa korban seperti antara lain dua orang praja, yaitu Emmuel Trien (1979) dan Yoanes Dat (1798) yang mati dipenggal kepalanya. Akan tetapi pada abad ke-19 kesetiaan umat Vietnam kepada Yesus betul-betul diuji oleh serentetan badai gelombang penganiayaan yang berat. Banyak keguguran saksi iman di seluruh negeri itu. Puluhan ribu orang Kristen mati sebagai saksi iman antara 1833-1862. Beberapa misionaris ditangkap, disiksa dan akhirnya di bunuh. Mereka adalah Ignatius Delgado OP (1838) mati kelaparan dan kepayahan; Dominik Henares OP (1838) bersama seorang katekis, Franz Chien mati dipenggal; Uskup Yoanes Karolus Corney (1837) dikunci dalam kandang bambu untuk dipertontonkan kepada warga masyarakat dan disiksa selama tiga bulan sebelum sebilah pedang memisahkan kepalanya; AndreasTrong-seorang tentara-, Peter Thi (1839) dan seorang petani bernama Antonius Dieh (1838) dihabisi nyawanya karena ketahuan menjamu seorang misionaris. Petrus Dumoulin-imam misionaris-menerima khabar bahwa ia diangkat menjadi Uskup, waktu sedang meringkuk dalam penjara. Bersama dua orang imamnya, yaitu Peter Choa dan Vinsen Diem, beliau menunggu giliran pelaksanaan hukuman mati (1838).
Puluhan tahun seluruh umat dicekam kegelisahan dan ketakutan yang silih berganti. Dan walaupun Uskup Pigneau membantu Nguyen ke jenjang mahkota kekaisaran, namun putranya yaitu Minh Menh dan penggantinya-Thu-Duc-melancarkan penganiayaan terhadap umat Kristen sampai tahun 1887. Mikhael Ho-Dinh-Hy-seorang mandarin dan pejabat tinggi pemerintah-dipenggal kepalanya di Hue (1857) karena melindungi dan membimbing umat yang tercerai-berai. Pada tahun 1860, seorang kapten pasukan kaisar, yaitu Yosef Thi dibunuh. Yosef Kang (1861) disesah sampai mati di Travi, karena ingin membebaskan Uskup Hieronimus Hermosilla. Pada tahun itu juga Uskup Stafan Cuenot-yang ditabhiskan Uskup di Singapura (1833)-meninggal dalam penjara (1861); sedangkan pastor Teofanes Verard disiksa dengan kejam hingga mati. Di Saigon Pater Paul Hank dan seorang imam baru Paul Leo dibunuh pula karena kecintaan mereka kepada Yesus Kristus.
Kaum muda pun tidak ketinggalan dalam penganiayaan itu. Pada tahun 1859, Peter Tuam dan Peter Thae dinjak-injak gajah samapi lumat tubuhnya. Juga teman mereka yang lebih muda, yaitu Paul Bao, Dominik Duyet, dan Dominikus Nick dicekik oleh para algojo penjara Nam-Dinh. Umat Katolik Vietnam berkali-kali diuji kesetiaan mereka pada Yesus Kristus dalam kobaran api pembantaian, supaya kehidupan iman mereka tampak bagaikan emas yang disepuh bagi Tuhan. Sekarang pun umat Katolik Vietnam masih mengalami berbagai hambatan dalam penghayatan imannya. (Sumber iman katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.