Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Jumat 11 Juli 2025,  Bertahan dalam Tantangan 

Mari simak renungan Katolik Jumat 11 Juli 2025. Tema renungan Katolik bertahan dalam tantangan. Baca renungan katolik hari ini.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan Katolik Jumat 11 Juli 2025. Tema renungan Katolik bertahan dalam tantangan. Baca renungan katolik hari ini. 

Oleh: Pastor John Lewar SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Jumat 11 Juli 2025.

Tema renungan Katolik bertahan dalam tantangan.

Renungan Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Hari Jumat biasa XIV, peringatan wajib Santo Benediktus, Abbas, Santa Olga, Janda, Martir-martir Vietnam, dengan warna liturgi putih.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 11 Juli 2025, Tetapi Waspadalah

 

Adapun bacaan liturgi Katolik hari Jumat 11 Juli 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama Kejadian 46:1-7.28-30

"Sekarang bolehlah aku mati?"

Pada waktu itu berangkatlah Israel dengan segala miliknya, dan ia tiba di Bersyeba. Lalu dipersembahkannya kurban sembelihan kepada Allah Ishak, ayahnya. Bersabdalah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam, "Yakub, Yakub!" Sahutnya, "Ya, Tuhan."

Maka bersabdalah Allah, "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana.

Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti."

Maka berangkatlah Yakub dari Bersyeba. Anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka, beserta anak dan isteri mereka, dan mereka naik kereta yang dikirim Firaun untuk menjemput.

Mereka juga membawa ternak dan harta benda yang telah diperoleh mereka di tanah Kanaan. Lalu tibalah mereka di Mesir, yakni Yakub dan seluruh keturunannya bersama-sama dengan dia.

Anak-anak dan cucunya, laki-laki dan perempuan, seluruh keturunannya dibawanya ke Mesir. Yakub menyuruh Yehuda berjalan lebih dahulu mendapatkan Yusuf, supaya Yusuf datang ke Gosyen menemui ayahnya.

Dan sementara itu sampailah mereka ke tanah Gosyen. Lalu Yusuf memasang keretanya dan pergi ke Gosyen, mendapatkan ayahnya, Israel. Ketika Yusuf bertemu dengan ayahnya, dipeluknyalah leher ayahnya dan lama menangis pada bahunya.

Berkatalah Israel kepada Yusuf, "Sekarang aku boleh mati, setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup."

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 37:3-4.18-19.27-28.39-40

Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!

Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu sewaktu ditimpa kemalangan, dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.

Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; sebab Tuhan mencintai kebenaran, dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa, dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.

Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik, Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil Yohanes 16:13a;14:26b

Ref. Alleluya, alleluya.

Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.

Bacaan Injil Matius 10:16-23

"Bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu!"

Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati.

Tetapi waspadalah terhadap semua orang. Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama, dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya.

Karena Aku kalian akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.

Apabila mereka menyerahkan kalain, janganlah kalian kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya itu akan dikurniakan kepadamu pada saat itu juga.

Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu. Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian pula seorang ayah terhadap anaknya.

Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kalian akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, akan selamat.

Apabila mereka menganiaya kalian di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu, sungguh, sebelum kalian selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang."

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus. 

Sebuah pengalaman dari Pater Sabinus Lewar SVD misionaris di Brasil 
Utara. Ketika selesai merayakan Ekaristi, datanglah seorang pemuda 
meminta pengakuan dosa. Di ruang pengakuan dosa, Pater Sabinus 
memberkati dan memberi kesempatan bagi peniten untuk mengakukan 
dosa. Tiba - tiba, si peniten berteriak dan mengatakan: "Saya tidak 
mengaku, saya butuh uang".

Dia mengangkat pistol dan menodong lalu dengan nada keras menuntut Pater Sabinus segera memberikan uang. Dia memeriksa saku baju, saku celana panjang dan saku jubah. Uang 
tidak ada. Ternyata dia seorang teroris. Berselang beberapa menit 
kemudian, ada pertolongan. Seorang ketua OMK datang dan menolong 
Pater Sabinus. Teroris itupun diamankan.Tuhan sungguh hadir 
menyelamatkan abdinya. 

Hari ini kita melanjutkan renungan kita tentang panggilan dan 
pengutusan para murid Yesus. Para murid diutus seperti domba ke 
tengah-tengah serigala. “Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah
tengah serigala”. Pernyataaan Yesus mengisyaratkan bahwa akan ada 
tantangan yang akan dihadapi para murid dalam tugas pengutusan 
mereka. Mereka akan mengalami bahaya, penganiayaan, penolakan, dan 
ejekan dari orang-orang di sekitar mereka dan hal - hal buruk lainnya. 
Yesus tidak menyembunyikan kenyataan bahwa dengan mengikuti Dia, 
orang akan mengalami banyak cobaan dan tantangan. Sejak dari awal 
jemaat Kristen telah menghadapi penganiayaan yang keras. Saksinya 
adalah darah para martir yang menyirami tanah berbagai negara di dunia 
ini. Kisah tentang penolakan dan penganiayaan atas nama agama dewasa 
ini juga tidak kalah mengerikan. Sampai sekarang kita berhadapan 
dengan intoleransi, ketidakpedulian, dan ketidakadilan. 

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus. 

Berhadapan dengan situasi ini, Yesus menegaskan tiga hal. Pertama, 
Yesus meminta kita untuk “cerdik seperti ular.” Melalui ungkapan ini, Ia 
mengajak kita agar bersikap kreatif sehingga memungkinkan 
keberhasilan proses kesaksian iman di tengah dunia modern. Hari ini, di 
tengah tuntutan dunia yang semakin menjadi-jadi, ide-ide baru, gebrakan 
baru, dan cara-cara baru untuk mengomunikasikan pesan Injil sangat 
dibutuhkan. 

Kedua, Yesus juga meminta kita untuk “tulus seperti merpati.” Dengan 
segala kebijaksanaan dan kepintaran dalam menghadirkan kasih Allah ke 
tengah dunia, setiap orang dituntut untuk menanamkan semangat 
kejujuran, kesederhanaan, dan kerendahan hati. 

Ketiga, Yesus menasihati kita untuk tidak khawatir tentang apa yang 
harus kita ungkapkan karena “bukan kamu yang berkata-kata, melainkan 
Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.” Sejatinya, 
dalam seluruh usaha dan tanggung jawab yang kita emban, kita perlu 
sadar akan kenyataan bahwa Roh Kudus akan selalu menggerakkan kita 
untuk tetap setia dalam mewujudkan semangat Injil di tengah 
masyarakat.

Seluruh kemampuan yang kita miliki merupakan buah dari 
karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkan Allah. Rohlah yang 
mengubah hati, bukan daya manusiawi kita sendiri. Untuk itu, dalam 
menghadapi setiap pergolakan, kita perlu sadar bahwa Tuhan adalah 
pembela kita. Dia akan menemani kita, serta akan menguatkan kita 
dalam seluruh kelemahan dan kesulitan hidup kita. 

Tuhan meminta kita untuk berani memikul salib hidup kita sebagai bagian 
dari persekutuan dengan sang Gembala Sejati yang telah memenangkan 
penderitaan-Nya di atas salib. Walau dihadang oleh berbagai situasi yang 
tidak menggembirakan, seorang pengikut Kristus harus tetap setia dan 
berani memberitakan Kerajaan Allah. Yesus juga mengingatkan  agar 
janganlah semangat kita mengendor untuk memperjuangkan kebenaran 
dan kebaikan umum. Tetaplah bertekun sampai akhir walaupun 
tantangan menghadang di depan kita. 

Doa: 

Ya Tuhan, berilah aku kesetiaan dalam mewartakan injilMu kepada semua 
orang yang kujumpai dalam hidupku. Utuslah RohMu yang kudus 
menolong aku untuk menyampaikan kata-kata yang tepat dalam tugas 
pelayananku...Amin. 

Sahabatku yang terkasih. Selamat  Hari Jumat Pekan Biasa XIV. Salam 
doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan 
Putera dan Roh Kudus...Amin. (Sumber iman katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved