Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 13 Juli 2025 Hari Biasa Pekan XV Lengkap Injil Katolik

Mari simak teks misa  hari Minggu 13 Juli 2025. Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian Katolik.Baca renungan katolik hari ini.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MARIA MANGKUNG
GEREJA- Gereja Paroki Roh Kudus Nelle, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak teks misa  hari Minggu 13 Juli 2025. Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian Katolik. Teks misa hari Minggu disiapkan untuk hari biasa pekan XV dengan warna liturgi hijau. Teks misa hari Minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Tuhan, dan biarlah hatimu hidup kembali. 

Mzm. 69:14,17,30-31,33-34,36ab,37 

Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN,  pada waktu Engkau berkenan, ya Allah;  demi kasih setia-Mu yang besar  jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia! Jawablah aku, ya TUHAN, sebab kasih setia-Mu baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!  (Refren) 

Aku ini tertindas dan kesakitan,  keselamatan dari pada-Mu, ya Allah,  kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur. (Refren) 

Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati,  dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah,  
biarlah hatimu hidup kembali! Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin,  dan tidak memandang hina orang-orang-Nya  yang ada dalam tahanan. (Refren) 

Sebab Allah akan menyelamatkan Sion  dan membangun kota-kota Yehuda. Anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya,  dan orang-orang yang mencintai nama-Nya  
akan diam di situ. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Kol. 1:15-20)  

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose. Saudara-saudari, Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah 
telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu 
diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam 
Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Yoh. 6:63c, 68c) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Tuhan, sabda-Mu adalah roh dan kehidupan Sabda-Mu adalah sabda hidup kekal. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 10:25-37)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus 
kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawa-nya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun 
itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata 
Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Injil yang kita dengarkan ini berbicara tentang hukum cinta kasih dan bagaimana hukum cinta itu diwujud
kan di dalam kehidupan nyata.  Pertama, hukum cinta kasih. Yesus mengangkat kembali Sabda Tuhan dalam Kitab Ulangan (Ul. 6:5), yang berbicara tentang hukum cinta. Di situ tertulis agar orang Israel mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan tenaga. Yesus melengkapi lagi deretan itu dengan mengatakan bahwa orang mesti mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akalbudi, dan tenaga. Yang Yesus tambahkan adalah akal budi. Itu berarti Yesus mau agar orang sungguh-sungguh memakai akal budinya untuk menumbuhkan cinta kepada Tuhan.  Di tengah dunia kita zaman kini yang menggunakan akal budi dengan amat luar biasa, seseorang bisa menggugat imannya sendiri. Orang bisa menjadi tidak percaya lagi kepada Tuhan karena ia merasa sudah menemukan jawaban atas persoalan hidupnya dengan memakai akal budinya. Yesus meminta kita untuk memakai akal budi kita untuk meningkatkan cinta kita kepada-Nya. Dengan akal budi, kita 
berusaha mencerna pesan Tuhan dalam setiap Sabda yang diberikan-Nya kepada kita. Karenanya, iman kita pun merupakan iman yang bisa dipertanggungjawabkan secara rasinoal. Mari kita cintai Tuhan juga 
dengan akal budi kita. Kedua, orang Samaria menunjukkan cintanya kepada sesama. Dia tidak peduli dengan orang asing yang ditolongnya. Untuknya, orang yang menderita itu adalah saudaranya. Karena itulah, ia menggunakan semua yang ia miliki seperti anggur, minyak, keledai, dan uang untuk menolongnya. Selain itu, dia juga mengajak pemilik penginapan untuk menolong orang tersebut. Itulah cinta yang sejati yang mendorongnya untuk menolong tanpa pamrih.  Kita pun diajak untuk orang Samaria ini untuk mencintai sesama dengan sepenuh hati. Hal ini bisa terwujud jika kita sendiri memiliki semangat iman yang kuat  yang memampukan kita melihat orang lain sebagai saudara-saudari dalam Tuhan. Kita mungkin tidak bisa bertindak seperti orang Samaria karena keterbatasan tertentu. Namun, ketika kita membuka hati kita dengan tulus dan memberikan perhatian pada sesama, maka kita sudah mulai tahap pertama dari upaya memperhatikan dan menolong sesama. Semoga kita semakin semangat dalam menolong satu sama lain dalam kehidupan kita.  

13. HENING  
14. SYAHADAT  

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved