Erupsi Gunung Lewotobi Laki laki

Lintasan Penuh Abu Gunung Lewotobi, Polisi : Ini Maskernya, Jangan Bermalam

Personel Polres Flores Timur, NTT, membagikan masker kepada warga saat melintas di sepanjang jalan yang penuh d

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
BAGI MASKER-Seorang anggota Polres Flotim, Ipda Andreas Lamuri, memakaikan masker ke seorang warga penyintas Lewotobi Laki-laki di pinggir Jalan Trans Flores, Jumat, 18 Juli 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Personel Polres Flores Timur, NTT, membagikan masker kepada warga saat melintas di sepanjang jalan yang penuh dengan debu Gunung Lewotobi Laki-laki, Jumat, 18 Juli 2025 siang.

Abu vulkanik masih tebal sepanjang jalan dari Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, ke Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Banyak pemotor tak memakai masker penutup hidung dan mulut.

Di antara pelintas jalan, ada sejumlah petani mengendarai sepeda motor ke kebunnya yang berada tak jauh dari Lewotobi Laki-laki. Mereka kebanyakan penyintas asal Desa Nobo, Hokeng Jaya, dan Dulipali.

Petani nekat berkebun di kawasan rawan demi menopang kebutuhan hidup sehari-hari di pos pengungsian. Mereka memanen sisa-sisa hasil bumi. Harta di kebun itu kemudian dijual untuk biaya sekolah anak-anaknya.

Personel berjumlah tujuh orang memakaikan masker ke para pengendara, lalu mengarahkan mereka agar tetap siaga. Warga diminta jangan nekat bermalam seusai berkebun.

Baca juga: Berlaga di Indonesia Grassroots Championship di Solo, Flores United FC Remaja Perbanyak Jam Terbang

 

 

"Bapak, ibu, pakai masker, ini maskernya. Ingat selalu hati-hati, jangan nekat bermalam, saat ini situasinya masih belum aman. Gunung masih Level Awas," imbau Ipda Andreas Lamuri, KBO Samapta Polres Flores Timur.

Polisi juga menemukan anak-anak di bawah umur yang berkendara sambil menggonceng tiga orang. Pemotor dan yang dibonceng tidak memakai masker dan helm. Mereka pun diberi teguran keras, kemudian dipakaikan masker.

"Ini maskernya. Kamu sayang atau tidak sama kepalamu. Kalau sayang, pakai helm, ya, jangan goncengan tiga lagi," pesan Aiptu Meki Erens Tunliu.

Anggota satuan lalu lintas (satlantas) pangkat bintara itu berpesan kepada pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan.

Jalan negara dari Nobo-Boru dipenuhi pasir dan kerikil. Jalanan berbedu juga menyulitkan pandangan mata. Pengendara bisa mengalami kecelakaan. 

"Tetap pakai masker dan helm berkaca agar melindungi pernapasan dan mata," ucap Meki.

Selain itu, jalur Nobo-Boru masuk dalam radius bahaya letusan. Saat ini ada peringatan terkait peningkatan magmatik dari Lewotobi Laki-laki. Potensi erupsi dahsyat bisa terjadi kapan saja.

Personel dengan dua mobil juga mengunjungi Kantor Posmat Gunung Api Lewotobi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang. Seorang pengamat gunung, Eman Bere, menjelaskan potensi erupsi besar masih bisa terjadi. Alat di sana merekam getaran akibat kegempaan yang terpancar dari sinyal radio. (Cbl)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved