Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Sabtu 19 Juli 2025, Lihatlah, itu HambaKu yang Kupillih
Mari simak renungan Katolik Sabtu 19 Juli 2025. Tema renungan katolik lihatlah, itu hambaKu yang kupillih.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Renungan Harian katolik
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Bacaan-bacaan yang kita renungkan hari ini, membawa kita pada dua gambaran yang kuat tentang pembebasan dan penggenapan nubuat. Tema "Lihatlah, itu hamba-Ku yang Kupilih" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana Allah memilih dan menggunakan orang-orang untuk melaksanakan rencana-Nya, serta bagaimana kita dapat merespons panggilan untuk menjadi hamba-Nya.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Dalam bacaan pertama dari kitab Keluaran 12:37-42, kita membaca tentang keluarnya bangsa Israel dari Mesir setelah 430 tahun diperbudak. Malam Paskah menjadi peringatan akan pembebasan mereka oleh tangan Tuhan yang kuat. Kisah ini mengingatkan kita akan kuasa Allah untuk membebaskan kita dari segala bentuk perbudakan, baik fisik maupun rohani. Sedangkan dari Injil Matius 12:14-21, Matius mengutip nubuat dari Kitab Yesaya tentang hamba Tuhan yang dipilih oleh Allah. Hamba ini akan membawa keadilan kepada bangsa-bangsa, tidak akan bertengkar atau berteriak, tidak akan mematahkan buluh yang patah atau memadamkan sumbu yang pudar, sampai Ia menjadikan keadilan itu menang. Bangsa-bangsa akan menaruh harapan kepada nama-Nya.
Matius menyatakan bahwa nubuat ini digenapi dalam diri Yesus Kristus. Yesus adalah hamba yang dipilih oleh Allah untuk membawa keadilan dan keselamatan kepada seluruh dunia. Ia melakukan pelayanan-Nya dengan lemah lembut dan penuh kasih, tidak mematahkan semangat orang yang lemah atau memadamkan harapan orang yang putus asa. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Ia telah membebaskan kita dari perbudakan dosa dan maut, dan memberikan kita pengharapan akan kehidupan kekal.
Refleksi atas permenungan kita dari bacaan-bacaan ini adalah Pembebasan: Apakah kita menyadari bahwa kita telah dibebaskan dari perbudakan dosa melalui pengorbanan Kristus? Apakah kita menghidupi kebebasan itu dalam kehidupan sehari-hari? Hamba yang Dipilih: Yesus adalah teladan sempurna tentang bagaimana menjadi hamba Allah. Bagaimana kita dapat meneladani kelembutan, kasih, dan kesetiaan-Nya dalam pelayanan kita kepada sesama? Harapan bagi Bangsa-Bangsa: Apakah kita membawa harapan kepada orang-orang di sekitar kita, ataukah kita justru menjadi sumber keputusasaan? Bagaimana kita dapat menjadi saksi kasih dan kebenaran Kristus di dunia ini?
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: hari ini, marilah kita merenungkan panggilan kita untuk menjadi hamba-hamba Allah yang setia, seperti Yesus yang adalah Hamba yang Dipilih. Kedua, semoga kita diberi kekuatan untuk mengikuti teladan-Nya dalam melayani dengan lemah lembut dan penuh kasih, serta membawa harapan dan pembebasan kepada dunia yang membutuhkan. Ketiga, dengan demikian Roh Tuhan akan memampukan kita untuk menjadi hamba Tuhan dalam tugas panggilan kita masing-masing. (Sumber iman katolik.com/adiutami.com/the katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.