Gunung Lewotolok Erupsi
Gunung Lewotolok Lembata 156 kali Gempa Erupsi, 153 Gempa Hembusan
Gunung Api Lewotolok di Lembata NTT mengalami 156 kali Gempa Erupsi, 153 Gempa Hembusan. Gunung status Siaga.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Petugas Posmat Gunung Ili Lewotolok Lembata, Yeremias Kristianto Pugel, melaporkan kondisi gunung selama 24 jam terakhir Minggu 20 Juli 2025, periode 00:00-24:00 Wita.
Gunung Ili Lewotolok saat ini Level III atau siaga.
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
"Pengamatan visual Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 25-300 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah tenggara, barat dan barat laut.Suhu udara sekitar 24-30°C," tulis Yeremias, dikutip dari laman magma.esdm.go.id Senin 21 Juli 2025 pagi.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Gempa Hembusan, 4 Kali Harmonik
Ia menyebutkan berdasarkan pengamatan kegempaan Lewotolok mengalami 156 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 14.4-38 mm, dan lama gempa 30-75 detik.
153 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 1-14.1 mm, dan lama gempa 23-47 detik.
1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 31.1 mm, S-P 0.7 detik dan lama gempa 19 detik.
Ia menyebutkan pihaknya mengeluarkan sejumlah rekomendasi, diantaranya:
(1) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
(2) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
(3) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (Sumber magma.esdm.go.id/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.