Gunung Lewotolok Erupsi
Gunung Lewotolok Lembata Meletus Dini Hari Tadi, Arah Angin ke Barat
Gunung Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, meletus dini hari tadi dan arah angin ke Barat, Senin 21 Juli 2025. Gunung Siaga.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Gunung Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, meletus dini hari tadi dan arah angin ke Barat, Senin 21 Juli 2025.
"Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Senin, 21 Juli 2025, pukul 03:06 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 200 m di atas puncak (± 1623 m di atas permukaan laut),"tulis petugas Posmat Gunung Lewotolok, Fajaruddin M. Balido dikutip dari laman magma.esdm.go.id Senin pagi.
Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang ke arah barat.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 29.5 mm dan durasi 40 detik.
Saat ini Gunung Lewotolok berada di level III atau status Siaga.
Baca juga: Gunung Lewotolok Lembata 290 Kali Gempa Letusan dan 243 Kali Hembusan
Rekomendasi Pada tingkat aktivitas Level III (Siaga) :
[1] Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut G. Ili Lewotolok.
(2) Masyarakat dihimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah G. Ili Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktifitas gunungapi yang sedang dalam fase erupsi. Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu.
(3) Pemerintah daerah dan masyarakat senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Ili Lewotolok di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Badan Geologi di Bandung untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas G. Ili Lewotolok.
(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (Sumber magma.esdm.go.id/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.