Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Ini Selasa 22 Juli 2025, Rabuni
Mari simak renungan Katolik Selasa 22 Juli 2025. Tema renungan Katolik Rabuni. baca renungan katolik hari ini dengan penuh iman.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Selasa 22 Juli 2025.
Tema renungan Katolik Rabuni.
Renungan Katolik disiapkan untuk hari Selasa Biasa XVI, Pesta Santa Maria Magdalena, Pelayan Yesus, Santo Teofilus, Martir, dengan warna liturgi Putih.
Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Selasa 22 Juli 2025 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 23 Juli 2025, Benih yang Baik
Bacaan Pertama Kid 3:1-4a
Aku telah menemukan jantung hatiku.
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan.
Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?”Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
ATAU BACAAN LAIN 2Kor 5:14-17
Sekarang Kami tidak menilai Kristus menurut ukuran manusia.
Saudara-saudara,kasih Kristus telah menguasai kami, sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka.
Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada di dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9
Ref: Jiwaku haus akan Dikau, ya Allahku.
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.
Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil Alleluya
Ref. Alleluya.
Katakanlah Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.
Bacaan Injil Yoh 20:1.11-18
Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?
Pada hari Minggu Paskah, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.
Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.”
Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman.
Maka ia berkata kepada-Nya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!”, artinya Guru.
Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua.
Pada hari ini, kita merayakan Pesta Santa Maria Magdalena, seorang tokoh penting dalam Injil yang dikenal karena kasihnya yang mendalam kepada Yesus dan perannya sebagai saksi pertama kebangkitan-Nya.
Tema "Rabuni" mengajak kita untuk merenungkan hubungan pribadi kita dengan Kristus dan bagaimana kita merespons panggilan-Nya dalam hidup kita.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Bacaan-bacaan yang kita renungkan hari ini mulai dari Kidung Agung 3:1-4a, kita membaca tentang seorang perempuan yang mencari kekasihnya di tengah malam. Ia mencari dia di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kota. Ketika ia menemukan kekasihnya, ia tidak mau melepaskannya sampai ia membawanya ke rumah ibunya, ke kamar orang yang melahirkannya. Gambaran ini melambangkan kerinduan jiwa akan Allah dan upaya yang tak kenal lelah untuk menemukan-Nya. Lalu di dalam Injil Yohanes 20:1, 11-18, kita melihat Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus pada pagi-pagi benar. Ia menemukan bahwa batu penutup kubur telah diambil. Maria menangis dan menengok ke dalam kubur, dan melihat dua malaikat berpakaian putih. Kemudian, Yesus menampakkan diri kepadanya, tetapi Maria tidak mengenali-Nya. Ketika Yesus memanggil namanya, "Maria," ia segera mengenali-Nya dan berseru, "Rabuni!" (artinya: Guru). Yesus kemudian mengutus Maria untuk pergi kepada saudara-saudara-Nya dan memberitahukan kepada mereka bahwa Ia akan naik kepada Bapa-Nya dan Bapa mereka, kepada Allah-Nya dan Allah mereka. Maria Magdalena pergi dan memberitakan kepada murid-murid bahwa ia telah melihat Tuhan dan bahwa Ia telah mengatakan hal-hal itu kepadanya. Ini menunjukkan bahwa Maria Magdalena menjadi rasul bagi para rasul, membawa kabar baik tentang kebangkitan Kristus.
Permenungan kita sebagai hasil refleksi dari bacaan-bacaan ini adalah Kerinduan akan Allah: Apakah kita memiliki kerinduan yang mendalam akan Allah dalam hidup kita? Apakah kita mencari-Nya dengan tekun, seperti perempuan dalam Kidung Agung? Perjumpaan Pribadi: Maria Magdalena mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus yang bangkit. Apakah kita membuka diri untuk mengalami kehadiran-Nya dalam hidup kita? Panggilan untuk Mewartakan: Maria Magdalena diutus untuk memberitakan kabar baik tentang kebangkitan Kristus. Apakah kita siap untuk menjadi saksi-Nya di dunia ini?
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: hari ini, marilah kita merenungkan bagaimana kita dapat meneladani kasih dan kesetiaan Maria Magdalena kepada Yesus. Kedua, semoga kita diberi rahmat untuk mencari-Nya dengan tekun, mengalami perjumpaan pribadi dengan-Nya, dan menjadi saksi yang hidup bagi kasih dan kebenaran-Nya di dunia ini. Ketiga, Mari kita berdoa agar kita dapat berseru dengan penuh sukacita, "Rabuni!" dan mengikuti-Nya dengan sepenuh hati. (Sumber iman katolik.com/adiutami.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.