Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 20 November 2025, Air Mata Yesus 

Mari simak renungan harian Katolik Kamis 20 November 2025. Tema renungan harian Katolik yaitu air mata Yesus.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-ARJAN
RENUNGAN HARIAN KATOLIK - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo.Mari simak renungan harian Katolik Kamis 20 November 2025. Tema renungan harian Katolik yaitu air mata Yesus. 

Ringkasan Berita:
  • Renungan harian Katolik untuk hari Kamis biasa XXXIII, Santo Feliks dari Valois Pengaku Iman, Santo Edmund Pengaku Iman, dengan warna liturgi hijau.
  • Yesus menangis karena cinta, bukan kelemahan, menyoroti hati yang menolak damai sejati.
  • Damai sejati hanya dari Allah; membuka hati kepada-Nya adalah kunci untuk hidup dalam shalom.

 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Kamis 20 November 2025.

Tema renungan harian Katolik yaitu air mata Yesus.

Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.

Renungan harian Katolik untuk hari Kamis biasa XXXIII, Santo Feliks dari Valois Pengaku Iman, Santo Edmund Pengaku Iman, dengan warna liturgi hijau.

Adapun bacaan liturgi katolik hari Kamis 20 November 2025 adalah sebagai berikut:

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 20 November 2025, Menangisi Kota yang Lupa Damai

Bacaan Pertama : 1Mak. 2:15-29

Kemudian para pegawai raja yang bertugas memaksa orang-orang Yahudi murtad datang ke kota Modein untuk menuntut pengorbanan.

Banyak orang Israel datang kepada mereka. Adapun Matatias serta anak-anaknya berhimpun pula.

Pegawai raja itu angkat bicara dan berkata kepada Matatias: "Saudara adalah seorang pemimpin, orang terhormat dan pembesar di kota ini dan lagi didukung oleh anak-anak serta kaum kerabat saudara.

Baiklah saudara sekarang juga maju ke depan sebagai orang pertama untuk memenuhi penetapan raja, sebagaimana telah dilakukan semua bangsa, bahkan orang-orang Yehuda dan mereka yang masih tertinggal di Yerusalem.

Kalau demikian, niscaya saudara serta anak-anak saudara termasuk ke dalam kalangan sahabat-sahabat raja dan akan dihormati dengan perak, emas dan banyak hadiah!"

Tetapi Matatias menjawab dengan suara lantang: "Kalaupun segala bangsa di lingkungan wilayah raja mematuhi seri baginda dan masing-masing murtad dari ibadah nenek moyangnya serta menyesuaikan diri dengan perintah-perintah seri baginda, namun aku serta anak-anak dan kaum kerabatku terus hendak hidup menurut perjanjian nenek moyang kami.

Semoga Tuhan mencegah bahwa kami meninggalkan hukum Taurat serta peraturan-peraturan Tuhan.

Titah raja itu tidak dapat kami taati dan kami tidak dapat menyimpang dari ibadah kami baik ke kanan maupun ke kiri!"

Matatias belum lagi selesai mengucapkan perkataan tadi maka seorang Yahudi sudah tampil ke muka di depan umum untuk mempersembahkan korban di atas perkorbanan di kota Modein menurut penetapan raja.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved