Injil Katolik

 Injil Katolik Hari Jumat 25 Juli 2025 Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak Injil Katolik hari Jumat 25 Juli 2025. Injil katolik Jumat ada mazmur tanggapan renungan harian Katolik.Injil Katolik Matius. 20:20-28

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-IYAND ATA RANGGA
GEREJA PAROKI STA.THERESIA MBATA -Gereja Paroki Santa Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Manggarai Timur. Mari simak Injil Katolik hari Jumat 25 Juli 2025. Injil katolik Jumat ada mazmur tanggapan renungan harian Katolik.Injil Katolik Matius. 20:20-28 

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik, Menjadi Besar dengan Melayani

Dalam renungan Injil Hari Jumat 25 Juli 2025 dari Matius 20:20–28, kita melihat satu peristiwa menarik: ibu dari Yakobus dan Yohanes datang kepada Yesus dan meminta agar kedua anaknya duduk di sisi kanan dan kiri Yesus dalam kemuliaan-Nya. 

Permintaan ini memunculkan perdebatan di antara para murid—sebuah refleksi nyata tentang ambisi manusia, bahkan di tengah mereka yang sudah dekat dengan Sang Guru.

Kepemimpinan Dunia vs. Kepemimpinan Kristus.

Yesus menanggapi dengan mengajukan pertanyaan penting: "Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?" (Mat 20:22). Pertanyaan ini menantang para murid (dan kita) untuk memahami arti kepemimpinan Kristen bukan sebagai posisi atau kekuasaan, melainkan sebagai pengorbanan dan pelayanan sejati.

"Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu" (Mat 20:26)

Dalam dunia digital yang serba cepat dan kompetitif ini, banyak dari kita—terutama remaja Katolik dan orang tua milenial—menghadapi godaan untuk mengejar validasi, pengaruh, dan status. Tapi Injil hari ini mengingatkan bahwa kebesaran dalam iman Katolik justru terletak dalam kerendahan hati dan pelayanan kepada sesama.

Pelayanan Sejati Menurut Yesus

Yesus tidak hanya mengajarkan teori, Ia adalah teladan kepemimpinan sejati. Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya bagi banyak orang. Ini adalah prinsip dasar dalam spiritualitas Katolik: pemimpin yang sejati adalah mereka yang siap memikul salib dan memberi diri secara total.

Dalam konteks modern, menjadi pemimpin dalam semangat Kristiani bisa berarti:

Mengutamakan kepentingan orang lain, bukan hanya pencapaian pribadi.

Menggunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan, bukan membangun ego.

Memilih kasih dalam perbedaan, bukan kebencian dalam perdebatan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved