Kebakaran di Kota Kupang
Kebakaran di Oesapa Kota Kupang, 8 Kamar Kos dan 7 Rumah Warga Ludes
Kebakaran melanda kawasan pemukiman padat penduduk di RT 31/RW 11, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang NTT.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Kebakaran hebat melanda kawasan pemukiman padat penduduk di RT 31/RW 11, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Rabu 23 Juli 2025 sekitar pukul 14.00 Wita.
Api melalap lima rumah warga dan delapan kamar kos-kosan hingga rata dengan tanah.
Ketua RT 31, Ruben Rohi, mengungkapkan bahwa kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik dari salah satu kamar kos yang dalam keadaan kosong.
"Informasi yang saya terima kebakaran ini diduga terjadi karena adanya korsleting listrik," ungkapnya saat ditemui dilokasi kejadian.
Baca juga: Plafon Ruangan SDI Oesapa di Kupang NTT Rubuh saat KBM Berlangsung
Ruben menjelaskan, saat menerima informasi kebakaran itu, ia berada di kantor lurah dan langsung menelpon pihak pemadam kebakaran Kota Kupang.
"Waktu terima informasi itu, saya langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran," ujarnya.
Tak berselang lama, kata Ruben tim pemadam tiba dan melakukan proses pemadaman.
Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian materi diperkirakan cukup besar.
"Menurut informasi awal, ada 14 unit bangunan terbakar. Delapan kamar kos dan lima rumah permanen warga," tambah Ruben.
Lurah Oesapa, Kiai Kia yang berada di lokasi kejadian pun menyampaikan keprihatinannya terhadap musibah tersebut.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa, namun rumah-rumah semi permanen yang terbakar mengalami kerusakan total.
Kata Kiai, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap jumlah korban dan kerugian yang dialami para korban.
"Sementara kami mendata, karena banyak rumah dihuni oleh lebih dari satu kepala keluarga. Kami belum bisa pastikan jumlah pasti korban," jelasnya.
Lanjut kata Kiai bahwa apabila data lengkap terkumpul dari Ketua RT, pihaknya akan segera melaporkan kejadian ini ke Dinas Sosial, BPBD, dan Wali Kota Kupang untuk penanganan lebih lanjut.
"Mayoritas korban adalah buruh nelayan. Saat ini mereka menempati posko darurat atau tinggal sementara di rumah keluarga," pungkas Kiai Kia.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.