Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Jumat 25 Juli 2025, Kekuasaan Dunia Menggoda: Hukuman Kekal Menanti

Mari simak renungan Katolik Jumat 25 Juli 2025. Tema renungan Katolik hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA MATALOKO BAJAWA - Gereja Mataloko di Bajawa, Ngada, Flores, NTT, 2025.Mari simak renungan Katolik Jumat 25 Juli 2025. Tema renungan Katolik hendaklah ia menjadi pelayanmu. 

Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,

hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik

"Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 

Tidaklah demikian di antara kamu." (Mat 20:25-26). Kekuasaan duniawi memang menjadi godaan besar bagi manusia. Setiap orang merindukannya walau tak menggapainya. 

Demi memperoleh kekuasaan itu, orang bisa melakukan apa saja. Calon penguasa dan para pendukungnya berjuang mati-matian bukan untuk keesejahteraan bersama tetapi demi menggapai keuntungan yang telah diprediksi, kepentingan politis, kelompok maupun individu. 

Oleh karena human error ini, maka mereka terjebak rancangan hukuman yang dibuat sendiri. Yesus mencerahkan kita semua, bahwa kesediaan menjadi hamba yang bersahaja dan pelayan tanpa pamrih itulah kekuasaan atau jabatan yang semestinya.

 "Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah menjadi pelayanmu dan barang siapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu." (Mat 20:26b-27). 

Sebagai orang beriman risiko terpilih menjadi penguasa entah itu jabatan religius atau pun jabatan dalam pemerintahan wajib menjadi pelayan atau hamba. 

Yesus melihat kenyataan yang terjadi maka dengan tegas mengatakan, "Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka." (Mat 20:25). 

Yesus memanggil Yakobus dan Yohanes di pantai Danau Galilea. Karena kuasa besar yang dimiliki oleh Yesus sebagai Anak Allah, ibu mereka menduga kedua putranya bakal menjadi pembesar dalam kerajaan Yesus kelak. 

Maka Yesus tidak segan-segan mencegah permintaan jabatan bagi kedua anaknya. Ibu mereka pun memahami. Sebagai rasul, Yakobus memiliki semangat yang luar biasa. Ia mati dengan menumpahkan darahnya. 

Gereja kuat, berdiri kokoh sampai kapan pun atas dasar iman para rasul yang mengakui Yesus sebagai Mesias. Tantangan apa pun takkan pernah merobohkan Gereja Yesus Kristus di tengah dunia. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved