Festival Golo Koe 2025

Festival Golo Koe 2025 di Labuan Bajo Manggarai Barat, Nilai Ekologi dan Utamakan Nilai Religi

Festival Golo Koe Tahun 2025 di Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat yang diselenggarakan Keuskupan Labuan Bajo, mengutamakan religi

TRIBUNFLORES.COM/PETRUS CHIRSANTUS GONSALES
KETUA PANITIA-Romo Richard Manggu, Pr,Ketua Pelaksana Festival Golo Koe Tahun 2025 di Labuan Bajo, Manggarai Barat. 

"Diharapkan edukasi tentang sampah ini menjadi perhatian semua pihak. Tidak hanya anda dalam tataran konsep tetapi harus menjadi karakter kehidupan manusia. Dia bisa peduli dengan sampah yang dihasilkan, dia mengumpulkan, dia jual atau dan seterusnya," kata Romo Richard.

Pemuka agama Katolik itu juga secara gamblang menerangkan, gereja berusaha untuk mendorong partisipasi semua pihak dalam misi penyelamatan bumi.

Kemudian, ada pun gerakan ekologi yang lain seperti penanaman pohon, penggunakan produk lokal.

 

 

 

Baca juga: Gunung Lewotolok Lembata Meletus Dini Hari Tadi,  Abu ke Arah Barat

 

 

"Keberpihakan kita tidak hanya pada bagaimana memastikan keberlangsungan ekonomi masyarakat kecil, tapi pada sisi yang lain bagaimana kebelanjutan kehidupan alam kita," ujarnya.

Romo Richard Manggu mengatakan, kalau sepanjang bulan Juli 2025 ada Prosesi Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara ke semua wilayah paroki dalam Keuskupan Labuan Bajo sedang berlangsung.

"Bunda Maria sendiri sedang mengunjungi 26 paroki dalam Keuskupan ini, sementara ini berlanjut. Terakhir hari ini di Paroki Nunang," tuturnya.
 
Puncak dari Festival Golo Koe ini akan dilaksanakan dari tanggal 10 sampai 15 Agustus 2025 mendatang. 

Sesuai dengan evaluasi selama tidak tahun berjalan, ada beberapa hal yang menjadi catatan panitia yakni berkaitan dengan rute prosesi.

"Kalau tahun ini kita keluar dari Waterfron, masuk ke Soekarno Hatta, di jalan utama. Lalu karnaval, kita tidak lagi ke Puncak Waringin, menuju kampung Ujung, tetapi kita ikut depan Siloam, terus turun ke bawah, ketemu Jalan Soekarno Hatta terus ke sana," ujar Romo Vikjen Keuskupan Labuan Bajo.

Kedua dikatakan Romo Richard yakni terlibatnya partisipasi umat lintas agama, Muslim, Buddha, Hindu yang membawa nilai positif dalam kebhinekaan.

Ketua Festival Golo Koe Tahun 2025 ini juga mengaku sudah melakukan kolaborasi bersama Polres Mabar dan TNI wilayah setempat dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama festival berlangsung.(moa)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved