Injil Katolik
Bacaan Injil Katolik Selasa 29 Juli 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak bacaan injil Katolik Selasa 29 Juli 2025. Bacaan injil katolik lengkap renungan harian Katolik.Injil: Lukas 10:38-42.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Tetapi Tuhan menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Antara Marta dan Maria – Menemukan Keseimbangan dalam Hidup
Bacaan Injil: Lukas 10:38–42
"Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Luk 10:42)
Pendahuluan: Kesibukan atau Kehadiran?
Kehidupan kita saat ini dipenuhi dengan berbagai aktivitas: pekerjaan, sekolah, pelayanan, urusan rumah tangga, hingga konten media sosial yang tiada habisnya. Di tengah semua itu, kita sering kali merasa "melayani Tuhan" dengan sibuk, tetapi lupa akan kehadiran-Nya sendiri. Injil hari ini mengajak kita merenungkan renungan Katolik tentang keseimbangan hidup, antara aktivitas dan kontemplasi, antara "Marta" dan "Maria" dalam diri kita.
Marta yang Sibuk dan Maria yang Duduk
Dalam Injil Lukas 10:38–42, Yesus mengunjungi rumah dua bersaudara: Marta dan Maria. Marta sibuk melayani, sedangkan Maria duduk di kaki Yesus, mendengarkan sabda-Nya. Marta merasa kesal dan meminta Yesus menegur Maria karena tidak membantunya. Tapi Yesus justru berkata bahwa Maria telah memilih bagian yang terbaik.
Ini bukan soal siapa yang lebih baik—Marta atau Maria—melainkan soal prioritas spiritual. Renungan ini mengajak kita menyadari bahwa mendengarkan sabda Tuhan adalah dasar dari segala pelayanan dan aktivitas kita.
Memaknai Aktivitas dan Doa
Renungan Katolik hari Selasa ini mengajarkan bahwa pelayanan (aktivitas) penting, tetapi kedekatan dengan Tuhan melalui doa dan sabda-Nya lebih utama. Banyak dari kita seperti Marta: aktif dalam pekerjaan, kegiatan rohani, atau bahkan sibuk membantu orang lain. Tetapi, apakah kita sempat duduk diam di hadapan Tuhan?
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
1. Kita Butuh Saat Teduh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.