Tata Perayaan Ekaristi Katolik

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 3 Agustus 2025 Pekan XVIII Tahun C

Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 3 Agustus 2025. perayaan ekaristi hari Minggu ada renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
USKUP AGUNG ENDE - Uskup Agung Ende Mgr Paul Budi Kleden saat mengangkat piala saat misa pontifikal di Gereja Katedral Ende, Jumat 23 Agustus 2024 lalu.Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 3 Agustus 2025. Teks panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu lengkap renungan harian Katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 3 Agustus 2025.

Teks panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu lengkap renungan harian Katolik.

Teks panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu disiapkan untuk hari biasa pekan XVIII tahun C dengan warna liturgi hijau.

Teks panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti perayaan ekaristi hari Minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Teks Ibadah Sabda Minggu 3 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.  

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.  

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketigabelas dalam Masa Biasa. Kita akan mendengarkan bacaan-bacaan yang berbicara tentang apa yang semestinya kita cari di dunia ini yang bertahan hingga hidup kekal. Bacaan pertama menghadirkan sosok Pengkotbah, yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu sia-sia saja. Yang tetap hanyalah ketakutan akan Tuhan. Itu yang bisa kita bawa sampai mati, karena yang ada di dunia ini akan berlalu.  Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan ajakan Rasul Paulus untuk meninggalkan hal-hal duniawi seperti percabulan, keserakahan, dan lain-lain. Kita mesti mencari perkara yang di atas, yang mengantar kita kepada Yang Di Atas. Karenanya kita mesti berani meninggalkan perbuatanperbuatan kegelapan, agar kita dapat mengarahkan diri kita kepada-Nya.  Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan perumpamaan Yesus tentang orang yang bekerja mengumpulkan segala sesuatu. Ia merasa mapan dan nyaman, lalu beristirahat. Dia lupa bahwa malam itu juga ia meninggal. Tidak ada yang dibawa mati olehnya. Itu juga peringatan bagi kita.[hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.  Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.  
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Allah yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur atas penyertaan dan bimbingan-Mu dalam hidup kami. Semoga kami selalu bersyukur atas penyelenggaraan-Mu ini dan mengarahkan hidup kami kepadaMu, sumber dan tujuan kehidupan kami. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  

[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07. BACAAN PERTAMA (Pkh. 1:2; 2:21-23) 

L : Bacaan dari Kitab Pengkotbah Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar. Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah 
di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Inipun sia-sia. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 90:1) 

Tuhan, Engkaulah tempat perlindungan kami turun temurun. 

Mzm. 90:3-4,5-6,12-13,14,17 

Engkau mengembalikan manusia kepada debu,  dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun  sama seperti hari kemarin,  atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.(Refren)

Engkau menghanyutkan manusia;  mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh,  di waktu petang lisut dan layu.(Refren) 

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami,  hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya TUHAN - berapa lama lagi?  dan sayangilah hamba-hamba-Mu! (Refren)

Kenyangkanlah kami di waktu pagi  dengan kasih setia-Mu,  supaya kami bersorak-sorai  dan bersukacita semasa hari-hari kami. Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami,  dan teguhkanlah perbuatan tangan kami,  ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Kol. 3:1-5.9-11)  

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose. Saudara-saudari, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, 
orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Mat. 5:3) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 12:13-21)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" Kata-Nya lagi kepada mereka: 

"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpahlimpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang,tertimbun untuk bertahuntahun lamanya; beristirahatlah, minumlah dan bersenang-senanglah! makanlah, Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Yesus sedang mengajar banyak orang. Tiba-tiba ada seseorang yang meminta-Nya untuk menjadi juru bagi harta warisan mereka. Permintaan ini mengejutkan karena dua alasan yaitu Yesus tidak mengenal mereka dan Yesus sama sekali tidak berurusan dengan pembagian harta warisan. Namun demikian, Yesus mengambil kesempatan ini untuk mengajarkan tentang harta surgawi, agar orang memberikan perhatian pada harta yang sesungguhnya.  Yesus pun menghadirkan perumpamaan tentang seorang yang mengumpulkan segalanya dan menyiapkan lumbung dengan baik lalu bermaksud menikmati semua kekayaannya tersebut. Semua jerih payahnya itu menjadi tidak berguna ketika malam itu ia meninggal. Ia tidak menikmatinya dan tidak ada satu harta pun yang dibawa serta. Apa yang kurang dari orang ini? Ia hanya berpikir tentang hidup di dunia ini dan tidak berpikir tentang apa yang bisa dibawanya saat ia mati.  Kita belajar dari perumpamaan ini. Kita memang harus bekerja keras mencari nafkah dan mengurus semua kehidupan kita di dunia ini dengan baik. Namun, kita tidak boleh melupakan harta rohani atau harta bagi jiwa kita. Harta itu akan kita bawa sampai mati. Rasul Paulus meminta kita untuk menanggalkan segala perbuatan kegelapan. Kita pun diajak untuk mencari hal-hal yang menenangkan batin kita. Kepuasan dan kesehatan jiwa tidak pernah akan terpenuhi dengan kelimpahan materi. Ia bergantung dari kedekatan kita dengan Tuhan. Makin dekat dengan Tuhan, makin kita merasa kuat.  Mari kita juga mengumpulkan harta yang dapat bertahan hingga kekal, karena itulah yang akan menguatkan kita dalam perjalanan jiwa kita kepada Tuhan.  

13. HENING  

Menanggapi Sabda Tuhan

14. SYAHADAT  

P : Marilah mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari yang terkasih, marilah kita berdoa kepada Bapa, yang telah memperbarui kita dalam Kristus.  
P : Bagi Gereja yang kudus. Semoga kehadiran Gereja mengingatkan semua orang bahwa kehidupan manusia tidak bergantung hanya pada harta benda, tetapi pada belas kasih Allah. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi para pemimpin bangsa. Semoga Allah membantu mereka dalam segala usaha untuk 
meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat dan melindungi kebebasan untuk menghayati iman menurut keyakinan masing-masing, Marilah kita mohon…. 
P : Bagi warga masyarakat. Semoga Allah menggerakkan mereka supaya rela menggunakan 
harta yang dipercayakan Tuhan untuk menolong para fakir miskin dan korban bencana. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita semua. Semoga Allah memberikan semangat kepada kita untuk bekerja dengan rajin dan tekun bukan hanya untuk mencukupi kepentingan pribadi, melainkan juga untuk 
membantu sesama. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Tuhan Allah kami, Engkau menganugerahkan kehidupan kepada kami dan mewajibkan kami 
untuk mengolahnya dengan baik. Kami percaya bahwa Engkau mendengarkan doa-doa kami karena Engkau adalah Allah yang setia dan penuh belas kasih. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan 
lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN  

P : Saudara-saudari yang terkasih, Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu yang tak terselami, telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Marilah kita memuji Dia: Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan. 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.  
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu yang tak terselami, Engkau telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.  
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu Kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal cinta-Mu dan semua orang hidup rukun sebagai saudara. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.  
P : Engkau telah menampilkan Yesus sebagai Kebijaksanaan-Mu yang nyata. Dialah Jalan, 
Kebenaran, dan Kehidupan. Hanya melalui Dia kami dapat sampai ke kemuliaan abadi. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.  
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga 
kami tidak disesatkan oleh kebijaksanaan yang berasal dari dunia, dan kuasa kejahatan. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati 
komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan  hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut 
menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. --------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. 
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa. 

21.  MENDOAKAN MAZMUR 23 

Bisa didoakan oleh dua orang berdasarkan ayat genap dan ganjil  

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, 
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin. 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, kita telah diingatkan untuk tidak melupakan harta surgawi. Di tengah kesibukan harian kita, kita pun mesti berusaha untuk memperhatikan harta surgawi ini. Mari kita melanjutkan hidup kita dengan mencari juga harta surgawi, yang menjadi bekal kehidupan kekal bagi kita. 

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Allah yang kekal dan kuasa, kami telah mendapatkan kekuatan dari santapan Sabda-Mu dalam perayaan ini. Semoga kami selalu mencari harta yang tidak dapat hilang, yang kami bawa hingga hidup kekal di hadapan-Mu, yaitu Yesus Kristus,  Demi Kristus itu juga, Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. 

U  : Syukur kepada Allah.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP (Sumber: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/Kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved