Ibadah Sabda Hari Minggu
Teks Ibadah Sabda Minggu 3 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak teks ibadah sabda Minggu 3 Agustus 2025. Teks ibadah sabda hari Minggu lengkap renungan harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks ibadah sabda Minggu 3 Agustus 2025.
Teks ibadah sabda hari Minggu lengkap renungan harian Katolik.
Teks ibadah sabda hari Minggu disiapkan untuk hari biasa pekan XVIII tahun C dengan warna liturgi hijau.
Teks ibadah sabda hari Minggu disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti ibadah sabda hari Minggu dengan penuh iman.
Baca juga: Teks Misa Hari Minggu 3 Agustus 2025 Pekan Biasa XVIII tahun C
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketigabelas dalam Masa Biasa. Kita akan mendengarkan bacaan-bacaan yang berbicara tentang apa yang semestinya kita cari di dunia ini yang bertahan hingga hidup kekal. Bacaan pertama menghadirkan sosok Pengkotbah, yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu sia-sia saja. Yang tetap hanyalah ketakutan akan Tuhan. Itu yang bisa kita bawa sampai mati, karena yang ada di dunia ini akan berlalu. Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan ajakan Rasul Paulus untuk meninggalkan hal-hal duniawi seperti percabulan, keserakahan, dan lain-lain. Kita mesti mencari perkara yang di atas, yang mengantar kita kepada Yang Di Atas. Karenanya kita mesti berani meninggalkan perbuatanperbuatan kegelapan, agar kita dapat mengarahkan diri kita kepada-Nya. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan perumpamaan Yesus tentang orang yang bekerja mengumpulkan segala sesuatu. Ia merasa mapan dan nyaman, lalu beristirahat. Dia lupa bahwa malam itu juga ia meninggal. Tidak ada yang dibawa mati olehnya. Itu juga peringatan bagi kita.[hening sejenak]
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.