Gunung Lewotolok Erupsi

Warga Kota Larantuka Kaget Atap Rumah Bergetar saat Gunung Lewotolok di Lembata Meletus

Warga Kota Larantuka Flores Timur NTT dikejutkan dengan suara dentuman kuat. Saat itu Gunung Lewotolok Lembata NTT meletus.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /MAGMA INDONESIA
GUNUNG LEWOTOLOK - Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.Gunung Ili Lewotolok saat ini Level III atau siaga. 

TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Warga Kota Larantuka, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikejutkan dengan suara dentuman kuat pada Rabu (6/8/2025) pagi.

Warga mengira terjadi ledakan bom lantaran atap rumah bergetar. Kemudian mereka mendapat informasi getaran itu akibat letusan Gunung Ile Lewotolok di Lembata.

"Kami kaget ketika atap rumah bergetar, di kira ada bom meledak," ujar Frans Hajon (36), warga Larantuka dikutip dari Kompas.Com.

Frans mengungkapkan, saat kejadian itu, ia bersama keluarga sedang berkumpul dalam rumah.

Baca juga: 24 Jam Terakhir Gunung Lewotolok 137 Kali Gempa Erupsi 1 Kali Gempa Guguran

 

Tiba-tiba atap rumah bergetar. Ia langsung meminta anggota keluarganya segera ke luar rumah.

"Beberapa warga juga sempat mengira Gunung Lewotobi Laki-laki meletus lagi," tandasnya.

Syawaludin, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok mencatat, gunung Ile Lewotolok kembali meletus pada pukul 09.36 Wita.

Letusan ini menghasilkan tinggi kolom abu mencapai 400 meter di atas puncak sekitar 1.823 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34.1 mm dan durasi sekitar 34 detik.

"Letusan disertai gemuruh kuat," ujar Syawaludin pada hari yang sama.

137 Kali Gempa Erupsi 

Sementara itu, Petugas Posmat Gunung Ili Lewotolok Lembata, Syawaludin melaporkan kondisi gunung selama 24 jam terakhir Rabu 6 Agustus 2025, periode 00:00-24:00 Wita.

Gunung Ili Lewotolok saat ini Level III atau siaga.

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.

"Pengamatan visual Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 20-100 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 22-30°C," tulis Syawaludin, dikutip dari laman magma.esdm.go.id Kamis 7 Agustus 2025.

Ia menyebutkan berdasarkan pengamatan kegempaan Lewotolok mengalami 137 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 7.8-36.6 mm, dan lama gempa 30-70 detik.

1 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2.1 mm dan lama gempa 41 detik.

100 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 1.4-8.7 mm, dan lama gempa 28-49 detik.

4 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 1.9-6.2 mm, dan lama gempa 104-256 detik.

1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 7.2 mm, S-P 0.8 detik dan lama gempa 8 detik.

1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 4.6 mm, S-P 8 detik dan lama gempa 40 detik.

2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 1.4-1.6 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 51-130 detik.


Ia menyebutkan pihaknya mengeluarkan sejumlah rekomendasi, diantaranya:

(1) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(2) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(3) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (Sumber magma.esdm.go.id/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved