Ibadah Sabda Hari Minggu

Teks Ibadah Sabda Minggu 10 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak teks ibadah sabda Minggu 10 Agustus 2025. Teks  ibadah sabda lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATUNG TUAN MA - Mari simak teks ibadah sabda Minggu 10 Agustus 2025. Teks  ibadah sabda lengkap renungan harian Katolik. 

12. RENUNGAN HARIAN KATOLIK

Dari Injil tadi kita mendengarkan tentang kunjungan Bunda Maria kepada Elisabet. Keduanya sedang mengandung tetapi Elisabeth lebih membutuhkan perhatian terutama karena ia sudah memasuki usia-usia tua kehamilannya. Mari kita dalami injil ini untuk 
menguatkan iman kita kepada Tuhan.  

Pertama, saling membantu. Dari malaikat Gabriel, Maria mengetahui bahwa Elisabet keluarganya sedang mengandung dalam bulan yang keenam. Ini tentu saja menggembirakan karena sudah lama pasangan Zakaria dan Elisabet ini menantikan buah hati. Kegembiraan ini bukan saja bagi Elisabet tetapi juga bagi Maria. Karena itulah, Maria mengambil waktu untuk datang menjenguknya, memberikan peneguhan, dan membantu sejauh ia bisa. Itulah 
sebabnya, meskipun jauh dari Nazaret, Maria melakukan perjalanan untuk menjumpai Elisabet. Mereka pun saling meneguhkan terutama karena mereka berdua sedang mengandung seorang anak.  Kita pun diajak untuk saling memperhatikan satu sama lain. Kita hadir di dunia ini untuk saling meneguhkan dan saling membantu. Karena itu, bantuan sekecil apapun akan sangat berarti bagi orang yang membutuhkannya. Kehadiran kita saja sudah merupakan kekuatan bagi orang lain. Jika kita sungguh-sungguh memperhatikan orang lain, maka Tuhan juga akan memperhatikan kita. Dia juga akan menghadirkan dan menggerakkan hati sesama untuk berjalan bersama kita dan menolong kita.  

Kedua, bersama-sama memuliakan Tuhan. Ketika Elisabet melihat Maria, ia pun kegirangan karena ia tidak pernah menyangka bahwa Maria akan datang mengunjunginya. Anak di dalam rahim pun melonjak kegirangan bersamanya. Pada akhirnya, Maria pun bergembira dan memuji Tuhan. Mereka semua dihantar untuk melihat karya agung Tuhan. Mereka merasa bahwa mereka dipertemukan oleh Tuhan. Itulah yang membuat mereka menjadi amat 
bergembira dalam Tuhan.  Sebagai orang beriman, pertemuan kita dengan sesama hendaknya merupakan pertemuan iman, di mana kita saling meneguhkan dan menguatkan. Kita tidak bertemu untuk merancang kejahatan atau melakukan hal-hal negatif yang merugikan kita dan sesama kita. Itu sama sekali tidak dikehendaki oleh Tuhan. Yang dikehendaki Tuhan dan yang menggembirakan kita adalah kita saling meneguhkan iman kita, karena hanya itulah kekuatankita dalam hidup. Maria dan Elisabet menjadi contoh bagi kita untuk bertemu dan melakukan hal-hal positif serta memuliakan Tuhan. Semoga demikian. 

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Kristus telah mendirikan Gereja-Nya sebagai wadah keselamatan bagi dunia. Maka marilah kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa demi kepentingan Gereja-Nya yang kudus.  
P : Bagi Gereja yang kudus. Maria adalah gambaran sempurna dari Gereja Kudus dan Bunda semua orang beriman. Semoga Gereja meneladani dia dalam kesucian dan kekokohan imannya agar makin layak disebut umat Allah. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi Pemerintah dan masyarakat. Kita berdoa semoga semua instansi pemerintahan menjalankan tugas mereka dengan tanggung jawab untuk melayani kepentingan masyarakat, sehingga terciptalah kehidupan bersama yang adil dan makmur, damai dan sejahtera. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi mereka yang menderita. Semoga di bawah perlindungan Bunda Maria, setiap 
orang memperoleh kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup mereka. Semoga mereka sendiri mampu mengatasi penderitaannya karena mengandalkan kasih Allah. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita semua. Semoga kita semua yang hadir dalam perayaan ini berusaha memelihara kesucian hidup dengan tekun mendengarkan Sabda Allah serta rajin berdoa sehingga kita pun memperoleh kebahagiaan abadi di surga. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa yang mahabaik, kemuliaan yang telah diterima oleh Bunda Maria merupakan jaminan bagi hidup kami, umat beriman. Semoga Engkau mendengarkan 
dan mengabulkan doa-doa permohonan kami ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada SyukurKepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN  

P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah berkenan memilih Santa Perawan Maria menjadi Bunda Sang Penebus. Ia pun menjadikan Maria teladan orang beriman. Maka marilah kita memuji Allah dengan berseru: Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru slamatku. 

U  : Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru s’lamatku. 

P : Ya Allah, dengan memilih Maria menjadi Bunda Sang Putra, Engkau membuka fajar baru bagi kami, umat manusia, yang mendambakan keselamatan. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru s’lamatku. 
P : Karya-Mu sungguh mengagumkan, ya Allah. Dalam diri Maria, Engkau menyatakan kebijaksanaan-Mu yang tak terduga: orang yang berkuasa Engkau turunkan dari takhtanya, tetapi orang yang hina dina Engkau angkat; orang lapar Engkau kenyangkan dengan kebaikan, sedangkan orang yang kaya Engkau usir pergi dengan tangan kosong. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru s’lamatku. 
P : Dalam diri Maria, Engkau memberikan teladan kepasrahan sejati kepada kehendak-Mu, Ketika Maria memasrahkan diri dengan berkata: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku, menurut perkataan-Mu”. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru s’lamatku. 
P : Kami memuji Engkau, ya Bapa, sebab cara hidup Maria merupakan teladan utama bagi setiap orang beriman. Ia hidup suci, sehingga layak Engkau pilih menjadi ibu Putra-Mu. Ia tetap sederhana dan rendah hati, walaupun mendapat tugas yang amat agung, ia tetap percaya pada kebijaksanaan-Mu walaupun menghadapi begitu banyak hal yang sulit dipahami. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Hatiku bersukaria mengagungkan nama Tuhan, Allah, Juru s’lamatku. 
P : Karena semua anugerah itu, ya Bapa, bersama Maria kami melambungkan kidung pujian bagi-Mu, dengan bernyanyi:  

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umatberiman 
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untukmenyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan 
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin 
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan 
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. --------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 

U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  [hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur. 

21.  MENDARASKAN MADAH PUJIAN MARIA (Luk. 1:39-55) 

Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira  karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan  kerendahan hamba-Nya.  Sesungguhnya, mulai dari sekarang  segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukanperbuatanperbuatan besar kepadaku  dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun  atas orang yang takut akan Dia.  Ia memperlihatkan kuasa-Nya denganperbuatan tangan-Nya  dan mencerai-beraikan orang-orang  yang congkak hatinya; 
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa  dari takhtanya  dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik  kepada orang yang lapar,  dan menyuruh orang yang kaya  pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya,  karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya  kepada nenek moyang kita,  kepada Abraham dan keturunannya  untuk selama-lamanya. Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu,  dan sepanjang segala abad. Amin. 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, Bunda Maria telah memberikan teladan bagi kita untuk setia dalam iman kita. Mari kita saling mendukung agar kita pun selalu terbuka terhadap kehendak Tuhan dan setia mengikuti Tuhan baik dalam untung maupun dalam malang. Iman menuntut kesetiaan. Tanpa kesetiaan, iman kita tidaklah berarti apa-apa.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, Engkau telah menguatkan Bunda Perawan Maria untuk setia mengikuti Putra-Mu. Kuatkanlah kami agar kami mampu meneladaninya dalam mengikuti Putra-Mu di jalan hidup kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  

U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. 

U  : Syukur kepada Allah. 

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  

U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP (sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved