Unika Santu Paulus Ruteng
Mahasiswa KKN GENTASKIN Olah Lahan Kebun Gizi di Desa Compang Teber Manggarai Timur
“Kurang lebih membutuhkan waktu 3 Minggu untuk nantinya bisa dipanen. Sehingga pas dengan waktu KKN selama dua bulan disini,
Laporan Jurnalis Kampus Unika St. Paulus Ruteng, Karno Dentius Oce
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Sebanyak 16 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tergabung dalam program gerakan Nusa Tenggara Timut (NTT) tuntas stunting dan kemiskinan (GENTASKIN), mengolah dua lahan milik warga di Desa Compang Teber, Manggarai, Flores NTT menjadi kebun gizi pada Sabtu, 10 Agustus 2025.
Desa Compang Teber berada di Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Desa ini dikenal sebagai daerah lembah yang subur, dikelilingi oleh sawah, sungai, dan hutan, termasuk bagian dari kawasan Taman Wisata Alam (TWA) yang dikelola oleh pihak konservasi.
Secara historis, desa ini merupakan lokasi persemaian pertama kopi Manggarai yang kemudian menyebar luas di wilayah Manggarai Raya.
Topografi desa cukup menantang: berada di daerah pegunungan dengan akses jalan yang sulit, terutama saat musim hujan, dan sampai saat ini belum teraliri listrik PLN.
Desa ini juga dikenal dengan kearifan budaya seperti tradisi Wuat Wa’i, yakni tradisi gotong‑royong mengumpulkan dukungan materiil dan doa untuk anak yang lanjut studi, khususnya ke jenjang perguruan tinggi.
Kampus yang tergabung dalam program KKN GENTASKIN tersebut adalah Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santo Paulus Ruteng, Universitas Nusa Nipa (Unipa), Universitas Flores (Unflor), Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa (Stipar FB) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Santa Elisabeth Keuskupan Maumere.
“Kami mengolah dua kebun warga yang nantinya akan ditanami benih sayuran seperti, Popcai, Sawi dan Bayam," ujar Yeremias Ansi Ranggut, ketua tim KKN GENTASKIN dari Unika St. Paulus Ruteng kepada Tribunflores.com
Ketiga benih ini dipilih oleh Tim KKN GENTASKIN, selain karena gizinya yang cukup, juga karena pertumbuhannya yang cepat.
Baca juga: Rektor Unika Santu Paulus Ruteng: KKN Wadah Kolaboratif Pembangunan Berbasis Masyarakat
“Kurang lebih membutuhkan waktu 3 Minggu untuk nantinya bisa dipanen. Sehingga pas dengan waktu KKN selama dua bulan disini," tambah Yeremias.
Sementara itu, Maria Aleksandria Bhoki Bheo mahasiswi dari UNFLOR kepada TRIBUNFLORRS.Com menjelaskan program kebun gizi ini merupakan program wajib yang direkomendasikan dan didanai oleh LLDIKTI XV untuk setiap Desa sasaran program KKN GENTASKIN.
Unika Santu Paulus Ruteng
Mahasiswa KKN GENTASKIN
Desa Compang Teber Manggarai Timur
TribunFlores.com
Program Studi PGSD Unika Santu Paulus Ruteng Raih Akreditasi Unggul |
![]() |
---|
Unika Santu Paulus Ruteng Bangun Kompetensi Instruksional Sejak Dini |
![]() |
---|
Unika Santu Paulus Ruteng Manggarai Seminar INOPTAN 3, Bahas Strategi Agritech Masa Depan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Ribuan Mahasiswa Unika Santu Paulus Ruteng Asistensi Paskah 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.