Liputan Khusus HUT ke 80 RI
Anak Tukang Cuci dan Tukang Ojek di Maumere Jadi Anggota Paskibraka Provinsi NTT 2025
Charysa Loisa Wea Kopa merupakan siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Katolik Frateran Maumere (Smater) di Sikka NTT.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Ia mengaku Charisa sangat rajin belajar dan tidak pernah menunda pekerjaan. Jika ada tugas sekolah, Charisa langsung kerja dan pasti hasilnya memuaskan.
Ia mengatakan meskipun tak lolos ke Nasional, Yo sangat bersyukur dan memberikan apresiasi kepada anak.
"Saat seleksi tingkat Provinsi, saya tanya lagi dia bilang, mama tenang saja, mama percaya mama punya anak. Puji Tuhan dia lolos. Dan saat seleksi ke tingkat nasional dia tidak lolos. Dia pulang dari sana, dia bilang mama, mama jangan marah saya belum bisa beri yang terbaik untuk mama. Saya bilang tidak apa-apa nona, kau lolos tingkat kabupaten saja mama bangga, apalagi tinggka provinsi, ini kau punya usaha, kau sudah berjuang, mama hanya bisa berdoa banyak sehingga kau semangat,"ujar Yo sambil menangis.
Ia berpesan kepada anak-anaknya agar tetap belajar, rajin berdoa dan tidak boleh putus asa dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
"Saya pesan mereka tetap semangat, rajin belajar. Cukup kami orangtua yang bodoh, mereka harus sekolah dan sukses. Karena kami tidak punya warisan untuk mereka,"ujarnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada Charisa terutama, Kepala Smater, guru dan keluarga.
Ia berharap agar Charisa semangat menjalankan tugasnya sebagai anggota Paskibraka Minggu, 17 Agustus 2025 dengan lancar.
Sementara Gervasius setiap hari juga harus berjuang mencari nafkah.
Ia bekerja menjadi tukang ojek. Meskipun hasilnya tak menentu, ia tak pernah mengeluh demi menghidupi keluarganya.

Pagi hari, biasanya ia keluar dari rumahnya menghantar sang istri ke tempat kerja. Setelah itu ia harus mangkal di pangkalan ojek menunggu penumpang.
Kadang motornya susah dihidupkan ketika pagi hari hal itu karena mesin motor itu sudah termakan usia. Ia mencoba beberapa kali menghidupkan motor hingga mesin motor hidup dan siap jalan.
"Saya sebagai tukang ojek, pendapatan saya setiap hari, kalau memang ramai, ramai sekali bisa dapat Rp 50.000. Kalau saya ini Kembali minyak Rp.35.000 ditangan hanya sisa Rp.15.000. Itu kalau ramai, tapi kalau sepi, hanya dapat Rp 15.000 sampai Rp.20.000,"ujarnya.
"Kendalanya saya ini motor. Saya ini pakai motor tua. Motor karburator keluaran tahun 2024. Karena orang mau ojek sekarang itu cari motor keluaran baru, tidak cari kita yang pakai motor lama. Kecuali kalau orang-orang tertentu saja atau orang yang sudah kenal kita,"ujarnya.
Meskipun begitu, ia tak mau menyerah. Ia selalu berpesan kepada anak-anaknya agar tidak boleh patah semangat untuk bisa bertahan hidup. Semua harus dijalani dengan senang hati.
"Kami selalu omong, harus kuat belajar. Harapan saya sebagai orang tua, sekarang jadi anggota Paskibraka pilihan pemerintah, saya minta besok lusa, tolong pikirkan nasib mereka,"ujarnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.