Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Kamis 14 Agustus 2025, Tidak Menyimpan Dendam 

Mari simak renungan harian Katolik Kamis 14 Agustus 2025. Tema renungan harian Katolik tidak menyimpan dendam.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-ARJAN
RENUNGAN HARIAN KATOLIK - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo.Mari simak renungan harian Katolik Kamis 14 Agustus 2025. Tema renungan harian Katolik tidak menyimpan dendam. 

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik 

Pernahkah kamu merasa sulit mengampuni seseorang yang sangat melukai hatimu? Mungkin itu sahabat yang mengkhianati, keluarga yang salah paham, atau rekan kerja yang menjelekkan nama baikmu.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menantang kita untuk mengampuni bukan hanya sekali dua kali, tapi tujuh puluh kali tujuh kali. Artinya, pengampunan yang tanpa batas.

Di dunia yang cepat marah dan gampang “unfollow” orang lain, perintah ini terasa berat. Tapi justru di situlah letak keindahan Injil: Yesus memanggil kita untuk mengasihi dengan cara yang dunia tidak mengerti.

Makna Injil Matius 18:21–19:1

Ketika Petrus bertanya, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus menjawab, "Bukan sampai tujuh kali, melainkan tujuh puluh kali tujuh kali."

Jawaban ini bukan sekadar angka matematis. Yesus memakai bahasa simbolis yang berarti: “ampunilah tanpa menghitung-hitung.” Ia kemudian menceritakan perumpamaan tentang hamba yang berhutang banyak namun tidak mau mengampuni hutang kecil orang lain. Pesan-Nya jelas:

"Kamu telah diampuni begitu besar oleh Bapa, maka ampunilah juga sesamamu."

Mengapa Pengampunan Itu Sulit

Mengampuni sering terasa mustahil karena kita masih terikat pada rasa sakit dan keadilan versi kita sendiri. Kadang kita berpikir, “Kalau aku mengampuni, berarti dia bebas tanpa konsekuensi.” Padahal, mengampuni bukan berarti melupakan atau membiarkan kesalahan berulang, melainkan melepaskan hak kita untuk membalas dendam dan menyerahkan semuanya kepada Allah.

Pengampunan adalah keputusan hati, bukan sekadar perasaan. Kadang kita perlu mengampuni setiap hari untuk luka yang sama, sampai hati benar-benar pulih.

Hubungan Pengampunan dengan Kerajaan Surga

Dalam perumpamaan itu, raja mewakili Allah yang mengampuni hutang besar kita—dosa-dosa kita—tanpa syarat. Jika kita menolak mengampuni sesama, kita menutup pintu rahmat yang Allah sudah buka untuk kita. Inilah sebabnya doa Bapa Kami mengaitkan pengampunan Allah dengan pengampunan kita:

"Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami."
Di hadapan Allah, kita semua adalah pengemis yang sama-sama butuh pengampunan.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved