Berita Sikka
Tujuh Tahun di Bawah Terik: Kisah Ibu Rismawati dan Dagangan Kecil di Jalan Mawar Maumere
Ibu Rismawati mengungkapkan terkadang dagangannya ramai oleh pembeli. "Tetapi kadang juga
Laporan Siswi Magang dari SMK Negeri 2 Ende dan SMK Negeri 1 Ile Boleng, Ardila Zaskia, Fransiska Rensiana Pundersina dan Fardianti Halima Tuto Kalan
TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE – Di sekitar kawasan MIS Al Muhajirin Perumnas Maumere, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka terdapat satu sosok pedagang kecil yang tak asing lagi di mata para siswa, guru maupun masyarakat sekitar.
Beliau adalah Ibu Rismawati, seorang pedagang yang setiap hari menjajakan es kantong, aneka mainan anak serta makanan ringan seperti pentolan.
Sudah lebih dari tujuh tahun Ibu Rismawati bertahan dengan usahanya di sekitar Kawasan MIS Al Muhajirin Perumnas Maumere.
Dagangannya tidak hanya diminati oleh anak-anak dari MIS Al Muhajirin Maumere tetapi juga oleh siswa dari sekolah lain di sekitar tempat ia berjualan dan sejumlah pegawai yang biasa melintas di area itu.
Baca juga: Clinical Update, IDI Sikka Gelar Maumere Tingkatkan Kapasitas Tenaga Medis Hadapi Kasus Darurat
Berjualan dengan modal seadanya ternyata tak pernah menuai jalan keberuntungan yang mulus bagi Ibu Rismawati.
Ia mengungkapkan terkadang dagangannya ramai oleh pembeli. "Tetapi kadang juga sepi pembeli," ucapnya pada 26 Agustus 2025 ketika diwawancarai Tribunflores.com.
Meski begitu, dirinya tetap bersyukur karena hasil dagangan sederhana itu mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.
“Alhamdulillah, meskipun kadang ramai kadang sepi, tapi dari hasil jualan ini bisa untuk kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Banyak tantangan yang dihadapi Ibu Rismawati semenjak menekuni usahanya itu.
Salah satu tantangannya adalah ketika harus melayani anak-anak sekolah dasar yang kerap membeli dengan cara berhutang atau “bon”.
Situasi ini seringkali menuai kesulitan tersendiri baginya karena modal yang seharusnya berputar justru tersendat karena pembeli tak kunjung membayar.
Kisah Du’a Toru dan Teka Iku Menggema di Karnaval 2025 Lewat Atraksi Siswa SMK Santa Mathilda |
![]() |
---|
Kisah Sedih Seorang Pria di Balik Euforia Kemerdekaan RI di Kabupaten Timor Tengah Utara |
![]() |
---|
Kisah Afril dari Maumere Jadi Paskibraka Nasional: Jual Jagung, Mama Jual Kompor dan Ojek |
![]() |
---|
Kisah Project 1945: Parfum Lokal Mendunia dengan Aroma dan Cerita Indonesia |
![]() |
---|
Kisah Sepliani Wanjelita Klaas dari Rote NTT ke Panggung Dunia, Wujudkan Mimpi Lewat Cricket |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.