Berita Sikka

Tujuh Tahun di Bawah Terik: Kisah Ibu Rismawati dan Dagangan Kecil di Jalan Mawar Maumere

Ibu Rismawati mengungkapkan terkadang dagangannya ramai oleh pembeli. "Tetapi kadang juga

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/DOK
Ibu Rismawati ketika diwawancarai siswa magang Tribunflores.com, 26 Agustus 2025. 

Laporan Siswi Magang dari SMK Negeri 2 Ende dan SMK Negeri 1 Ile Boleng, Ardila Zaskia, Fransiska Rensiana Pundersina dan Fardianti Halima Tuto Kalan

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE – Di sekitar kawasan MIS Al Muhajirin Perumnas Maumere, Kelurahan Madawat,  Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka terdapat satu sosok pedagang kecil yang tak asing lagi di mata para siswa, guru maupun masyarakat sekitar. 

Beliau adalah Ibu Rismawati, seorang pedagang yang setiap hari menjajakan es kantong, aneka mainan anak serta makanan ringan seperti pentolan.

Sudah lebih dari tujuh tahun Ibu Rismawati bertahan dengan usahanya di sekitar Kawasan MIS Al Muhajirin Perumnas Maumere.

Dagangannya tidak hanya diminati oleh anak-anak dari MIS Al Muhajirin Maumere tetapi juga oleh siswa dari sekolah lain di sekitar tempat ia berjualan dan sejumlah pegawai yang biasa melintas di area itu.

 

Baca juga: Clinical Update, IDI Sikka Gelar Maumere Tingkatkan Kapasitas Tenaga Medis Hadapi Kasus Darurat

 

 

Berjualan dengan modal seadanya ternyata tak pernah menuai jalan keberuntungan yang mulus bagi Ibu Rismawati.

Ia mengungkapkan terkadang dagangannya ramai oleh pembeli. "Tetapi kadang juga sepi pembeli," ucapnya pada 26 Agustus 2025 ketika diwawancarai Tribunflores.com.

Meski begitu, dirinya tetap bersyukur karena hasil dagangan sederhana itu mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.

 “Alhamdulillah, meskipun kadang ramai kadang sepi, tapi dari hasil jualan ini bisa untuk kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Banyak tantangan yang dihadapi Ibu Rismawati semenjak menekuni usahanya itu.

Salah satu tantangannya adalah ketika harus melayani anak-anak sekolah dasar yang kerap membeli dengan cara berhutang atau “bon”. 

Situasi ini seringkali menuai kesulitan tersendiri baginya karena modal yang seharusnya berputar justru tersendat karena pembeli tak kunjung membayar. 

Berhadapan dengan keadaan seperti itu Ibu Rismawati memilih sabar dan berusaha memahami kondisi anak-anak tersebut.

Ia hanya berharap agar kelak menu dagangannya bisa diperbanyak sehingga mampu memberi lebih banyak pilihan bagi pembeli sekaligus menambah penghasilan untuk keluarganya.

 “Semoga ke depannya bisa lebih maju, dagangannya diperbesar dan tetap lancar,” harapnya.

Sosok sederhana ini menjadi salah satu potret nyata bagaimana pedagang kecil di sekitar sekolah memiliki peran penting dalam menyediakan kebutuhan jajan bagi anak-anak. 

Kehadiran mereka bukan hanya menjadi pelengkap suasana sekolah, tetapi juga sumber penghidupan bagi keluarga yang menggantungkan hidup dari usaha kecil yang penuh ketekunan dan keikhlasan.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved