Flores Bicara
Komitmen Mutu dan Humanisme, SMAK Regina Pacis Bajawa Cetak Prestasi Internasional
“Tiga pilar utama dalam perekrutan guru adalah kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan,” tegas
Laporan Reporter Magang TRIBUNFLORES.COM, Nona Elsy dan Stevani Theresia
TRIBUFLORES.COM, BAJAWA - Sejak dipercayakan memimpin SMAK Regina Pacis Bajawa di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 2019, Hendrianto Emanuel Ndiwa atau yang akrab disapa Erdin, terus mengokohkan komitmen terhadap mutu pendidikan dan pengembangan karakter siswa. Ia menjadi kepala sekolah keenam menggantikan almarhum Rino Romanus.
Karier Erdin sebagai pendidik dimulai sejak 2003 di kampung halamannya, Maunori. Dua tahun kemudian, ia bergabung dengan SMAK Regina Pacis Bajawa yang juga merupakan almamaternya dan perlahan menapaki jalan kepemimpinan pendidikan.
Di bawah kepemimpinannya, sekolah yang kini menampung lebih dari 1.200 siswa dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk dari Jawa, Kalimantan dan Papua, terus menunjukkan kemajuan signifikan. Visi yang diusung adalah menciptakan komunitas pendidikan yang bermutu dan humanis dalam pelayanan.
“Tiga pilar utama dalam perekrutan guru adalah kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan,” tegas Erdin dalam Program Flores Bicara, dengan host Christin Adal 26 Agustus 2025 via Zoom. Saat ini, dari total 58 guru, 21 di antaranya telah bergelar magister (S2).
Baca juga: Ketua Komite SMAK Regina Pacis Bajawa Bertekad Bangun Pendidikan di Ngada
Tak hanya fokus pada akademik, SMAK Regina Pacis juga mengembangkan minat dan bakat siswa melalui 30 kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari olahraga, seni hingga kegiatan kerohanian. Rutinitas perayaan Ekaristi pagi menjadi wadah pembentukan spiritualitas siswa dan guru.
Berbagai prestasi telah berhasil diraih, termasuk delapan siswa yang lolos kurasi syair tingkat ASEAN, serta pertukaran pelajar ke Amerika Serikat, Mesir, Singapura, dan Turki.
“Lolos kurasi saja tidak mudah. Dibutuhkan keuletan, kesungguhan peserta didik, dan pendampingan guru agar mereka bisa berprestasi sampai tingkat internasional,” jelas Erdin.
Dalam menghadapi tantangan literasi, pihak sekolah mendorong siswa untuk mencintai buku, memanfaatkan perpustakaan, serta meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi. Sekolah juga menggagas gerakan anti sampah sebagai bentuk pembentukan karakter peduli lingkungan.
Dengan serangkaian upaya tersebut, Erdin berharap SMAK Regina Pacis Bajawa tidak hanya mencetak generasi cerdas, tetapi juga berkepribadian baik dan berhati bersih.
“Kami percaya sekolah adalah tempat produksi sumber daya manusia yang berkualitas, untuk berkontribusi bagi daerah, bangsa dan tanah air,” pungkasnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Dari Sungai Tiwu Bala ke Energi Hijau: PLN Sosialisasikan PLTP Mataloko |
![]() |
---|
Apa Kata Pakar Hukum Internasional Perihal Bentrokan Warga di Perbatasan Timor Leste |
![]() |
---|
Ketua Komite SMAK Regina Pacis Bajawa Bertekad Bangun Pendidikan di Ngada |
![]() |
---|
Tahun Ajaran Baru 2024/2025, SMAK Regina Pacis Bajawa Terima Peserta Didik dari Berbagai Daerah |
![]() |
---|
Mudahkan Transaksi Keuangan, SMAK Regina Pacis Bajawa Kembali PKS dengan Bank NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.