Sukacita SLB Karya Ilahi Maumere Meriahkan HUT RI ke 80 Ditengah Kekurangan dan Keterbatasan

Oleh Fr Ferdinandus Dhedhe SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Meski terhimpit oleh berbagai keterbatasan dan kekurangan, Yayasan SLB Karya Ilahi Maumere di Kabupaten Sikka, NTT tetap merayakan HUT RI Ke 80 pada Minggu 17 Agustus 2025 dengan penuh sukacita. 

Pengawas SLB Karya Ilahi Maumere, Antonius M. K. Naro mengatakan keterbatasan dan kekurangan bukan menjadi ukuran keberhasilan melainkan kesempatan untuk melangkah karena masing-masing anak yang berkebutuhan khusus memiliki potensi tersembunyi yang senantiasa menantang orang tua dan para guru untuk melihat kelebihan dari diri mereka masing-masing. 

Upacara menyambut 17 Agustus tahun ini di Yayasan SLB Karya Ilahi-Maumere, kata Antonius, berlangsung sangat meriah. Berbagai perlombaan diikuti oleh anak anak berkebutuhan khusus dan didukung penuh oleh para guru dan orangtua yang sempat hadir. 

"Kompetisi di tengah keterbatasan fisik dan mental bukan hal yang mudah bagi peserta lomba karena ditengah kekurangan mereka, ibu guru pendamping berpikir bagaimana harus mengarahkan siswa mentaati aturan permainan. Ada berbagai mata lomba yang dicanangkan panitia seperti lomba makan kerupuk, melukis, menjahit, dll. Semua siswa antusias dan mengekspresikan kemampuan-kemapuan positif dalam diri untuk menjadi sang jawara," demikian jelasnya. 

Baca juga: SMKN 3 Maumere Juara Satu Lomba Gerak Jalan HUT ke-80 RI Kategori Putra Tingkat SMA/SMK di Sikka

Antonius merasa terharu dengan perayaan 17 Agustus tahun ini. Sebab, orang tua pun berantusias hadir memberikan dukungan yang luar biasa kepada anak-anak.

"Dengan keaktifan dan kehadiran orang tua atas undangan kami, terkesan para orang tua tidak menganaktirikan dan membedakan anak yang normal dan yang abnormal, sehingga mana yang harus diutamakan," kata Antonius.

Eduard Emilson selaku Kepala Sekolah SLB Karya Ilahi Maumere juga mengapresiasi partisipasi orang tua pada perayaan HUT 17 Agustus kali ini.

Dengan bentuk keterlibatan seperti ini, kata beliau, aura positif SLB Karya Ilahi semakin dikenal dan secara tidak langsung dapat menepis stigma negatif tentang SLB di tengah masyarakat.

Ia mengakui, hingga kini masih terdapat pandangan miring dari orang luar tentang SLB.

"Barangkali ada yang merasa malu, dikutuk atau keluarga tidak terberkati ketika anak mereka berbeda dengan yang lain. Atau merasa aib kalau kekurangan anak mereka diketahui secara luas dengan menyekolahkan ke Sekolah Luar biasa. Pemikiran-pemikiran seperti ini memang masih menjadi batu sandungan bagi beberapa orang kita,” lanjutnya. 

Perwakilan orang tua, Petra Adolorata Mado mengaku bahagia karena potensi anak-anak dapat digali dan diasah oleh SLB Karya Ilahi Maumere.

"Ternyata malaikat kecil yang dititipkan Tuhan kepada kami mempunyai potensi yang luar biasa, dan kami percaya pihak yayasan dan para guru mendidik dengan sepenuh hati memberikan cinta tanpa imbalan, dan kasih tanpa syarat kepada anak-anak kami,” ungkapnya.

Orang tua lainnya, Robi Woga juga merasa bangga karena pihaknya sebagai orang tua dilibatkan dalam kegiatan ini.

Ia merasa bangga ketika menyaksikan anak-anak tampil begitu ceria di hadapan para orang tua.

Ketua Yayasan SLB Karya Ilahi, Ursula Maria, mengatakan melalui pendekatan multi sensorik anak-anak SLB Karya Ilahi dilatih untuk berinteraksi.

Potensi anak-anak yang digali sesuai visi karya ilahi yakni memiliki kedalaman spiritual yang luar biasa walaupun masih sebatas mengekspresikannya. 

Karakter yang hendak dibentuk yakni ketangguhan spiritual dan emosiaonal serta kemandirian yang bermartabat. 

"Rasa percaya diri dan harga diri melalui keberhasilan kecil atas pengakuan hak-hak komunitas, seringkali dengan multi keterbatasan tetap didorong untuk mampu memberi kontribusi dan juga rasa Empati dan kasih terpada sesame. Mereka bukan hanya penerima cinta tapi penerus cinta. Mereka dibentuk kedisplin dan tanggung jawab," pungkasnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News