Baru-baru ini sudah lulus dari studi doktoral di UGM.
Selama bertahun-tahun menjadi dosen di Jogja, Niko memiliki banyak pengalaman bertemu atau lebih tepatnya membimbing adik-adik mahasiswa dari NTT.
Menurut Niko, adik-adik kita itu kebanyakan mengalami rasa tidak percaya diri. Tapi setelah kita yakinkan, pada semester berikutnya bisa semakin maju.
"Adik-adik dari mana saja, tidak perlu takut dan merasa rendah diri kalau kuliah atau bekerja di luar daerah," ujarnya.
Niko berharap adik-adik yang duduk di bangku SMA harusnya sudah memiliki.
Tamu kelas inspirasi kelima pada sesi pertama seorang dokter spesialis anak.
Dr. Syahradian Hasbrima, SpA berasal dari keluarga yang berprofesi sebagai dokter.
Meski demikian, itu bukan berarti dia dipaksa mengejar pekerjaan tersebut; tidak juga diberi kemudahan lantaran anak atau cucu seorang dokter.
Dokter Syahra tetap berjuang mengejar mimpinya sebagaimana orang lain. Dia berjuang lolos SNMPTN, hingga akhirnya bisa mengambil pendidikan dokter di Unpad Bandung.
Selanjutnya Dokter Syahra menempuh pendidikan spesialis anak.
Sebagai dokter anak, Ka Syahra tidak mengurusi orang sakit, tapi bagaimana berusaha agar orang sehat tetap mempertahankan kondisinya.
Dokter Syahra menyarankan adik-adik yang ingin menjadi dokter untuk banyak belajar. Banyak juga peluang beasiswa, asalkan bisa memenuhi syarat, salah satunya kemampuan menulis esai.
"Intinya harus bekerja keras," tandasnya.
Kelas inspirasi Arnoldus Wea Foundation sesi pertama itu berlangsung kurang lebih selama 150 menit. Kelas Inspirasi Arnoldus Wea Foundation ini akan diadakan sekali lagi dalam beberapa waktu kedepan.