Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Amar Ola Keda
TRIBUN FLORES.COM,LARANTUKA-Nasib tak menentu dialami Maria Elisabeth Hodu Tupen peserta tes CPNS di Kabupaten Flores Timur.
Gangguan komputer dialaminya menyebabkan soal ujian yang dikerjakan tak terkoneksi dengan server Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Ia menerima kecewa hanya mendapatkan 20 nilai dari 100 soal ujian.
Elisabeth menuturkan, Sabtu, 11 September 2021, ia baru mulai mengerjakan soal di ruangan gedung OMK Sarotari.
Baca juga: Ucapan Wakil Ketua DPRD Sikka Dikutuk GMNI Flores Timur
Semula komputer dihadapannya dalam keadaan baik memberi signal biru.
Namun saat hendak mengerjakan soal nomor 14, signal merah muncul di komputer kerjanya. Ia lalu mengangkat tangannya ke panitia dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Seorang panitia mendekatinya.
Elisabeth menyampaikan keluhannya signal merah di komputer kerjanya.
Tak ada langkah perbaikan, ia malah diminta untuk melanjutkan menyelesaikan soal ujian.
Padahal Elisabeth mengaku dari soal nomor 14 hingga 100, komputernya tetap memberi signal merah.
Baca juga: Dana Covid-19 Rp 14 Miliar Jadi Debat Alot Sidang DPRD Flores Timur
"Saya angkat tangan dan ada salah satu panitia mendekati saya. Dia tidak melakukan perbaikan ke komputer. Dia hanya minta saya lanjut kerjakan soal sampai selesai.Hasilnya hanya 13 soal yang terkonek dengan server pusat. Sisanya tidak terbaca," ungkapnya kepada wartawan, Sabtu 11 September 2021.
CPNS formasi kebidanan itu mengaku kecewa.
Ia menilai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) selaku panitia seleksi daerah tidak punya persiapan matang menyediakan komputer kerja bagi CPNS.
"Saya sangat kecewa. Ini bukan soal lulus atau tidak, tapi soal kesiapan panitia. Saya harap kalau ada kebijakan lain, saya bisa ikut ujian ulang," katanya.
Baca juga: Buka-Bukaan Pengelolaan Dana Covid19 Bikin Alot Sidang DPRD Flores Timur
Usai mengikuti ujian, Elisabeth bersama beberapa keluarganya menemui Kepala BKD Flores Timur, Rufus Koda Teluma.
Pihak keluarga sempat meluapkan kekecewaannya dan meminta bertemu langsung dengan panitia BKN.
"Kalau human eror kami terima.Tapi ini oknum panitia yang malah mengarahkan agar lanjut kerjakan soal. Seharusnya dia cek ulang kondisi komputernya. Kami mau ketemu langsung oknum itu, karena Ini terkait nasib orang," tegas salah satu keluarga.
Meski demikian, niat keluarga itu tak dilayani. BKN malah meminta BKD Flores Timur memberi penjelasan ke keluarga CPNS.
Baca juga: Warga Desa Nawokote di Flores Timur Tempati Tenda Pasca Longsor Gunung Lewotobi
"BKN meminta kami menjelaskan. Sesuai SOP yang disampaikan, peserta yang merasa dirugikan silahkan melakukan pengaduan kepada panitia seleksi nasional (Panselnas). Karena itu prosedur yang sudah ada. Pengaduan secara tertulis untuk selanjutnya dapat jawaban dari Panselnas," kata Kepala BKD Flores Timur, Rufus Koda Teluma dihadapan Elisabeth dan keluarganya.
Menurut dia dalam tahapan seleksi CPNS 2021, BKD menyiapkan 100 unit komputer dengan lima unit cadangan dan semuanya dalam kondisi baik.
Saat proses ujian, lanjut dia, panitia seleksi daerah tidak punya kewenangan masuk ke dalam ruangan ujian. Yang berada di dalam ruangan ujian, hanya pihak BKN.
"Kita jangan dulu mengambil kesimpulan bahwa perangkat komputer eror. Karena perangkat yang disiapkan itu ready dan dalam kondisi baik dari hari pertama sampai sekarang. Sebelum dipakai sudah diverifikasi semua dan disegel. Kita tidak bisa katakan ada eror. Karena kita semua ada di luar. Area itu bukan areanya kami. Kronologisnya seperti apa kami tidak tau. SOP-nya sudah seperti itu," tutupnya.
Baca juga: Gratis Rapid Antigen untuk Seleksi CPNS dan PPK di Flores Timur