Transformasi Menuju Sekolah Unggul, SMKN 3 Maumere Kerjakan Sistem Kontrol Lampu Gunakan Remote

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Gecio Viana

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Maumere tengah mengerjakan sistem kontrol lampu menggunakan remote control.

Kepala Sekolah SMKN 3 Maumere, Alfred Berlin Kedoh mengatakan, hal tersebut merupakan satu transformasi sekolah yang dipimpinnya menuju sekolah unggul.

"Itu program unggulan yang tengah dikerjakan, mungkin 1 sampai 2 bulan akan selesai. Jadi itu transformasi sekolah menuju sekolah unggul, tanpa ada produk unggulan, sekolah seperti kering, SMK harus punya produk unggulan," katanya dalam Talkshow Flores Bicara bertajuk "SMK BISA, SMK HEBAT", Rabu 16 Maret 2022.

Baca juga: Pater Kurt Bard SVD Meninggal Dunia karena Covid-19

Dalam acara yang dipandu Agnesia Dhelty itu, Alfred menjelaskan, program unggulan tersebut merupakan salah satu kerja sama dan dunia industri yang dilakukan pihak sekolah.

Transformasi lainnya, dengan melakukan kerja sama dengan dunia industri, mendapatkan guru tamu, mencari tempat magang di dunia industri, sehingga dunia industri itu menjadi tempat magang dan analisa kurikulum, serta memberikan masukan terkait kompetensi apa saja yang akan diajarkan kepada para siswa.

SMKN 3 Maumere merupakan salah satu sekolah negeri yang memiliki 2 bidang peminatan yakni Teknologi Komputer Informatika dan Teknik Ketenagalistrikan.

Baca juga: Balita di Sikka Tewas Tenggelam di Kolam Milik Tetangga, Ini Kronologinya

Untuk bidang Teknologi Komputer Informatika ada 2 kompetensi keahlian yakni Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan dan Kompetensi Keahlian Multimedia. Sedangkan, untuk Teknik Ketenagalistrikan ada Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik.

"Hingga saat ini baru memiliki 3 kompetensi keahlian dengan jumlah siswa 678 siswa dan saya menjabat sejak Maret 2015, kurang lebih 7 tahun," jelasnya.

Alfred menjelaskan, SMKN 3 Maumere memiliki visi terwujudnya tamatan yang unggul, dalam prestasi, disiplin, terampil, inovatif, berbudi luhur serta berwawasan lingkungan.

"Untuk PKL (Praktik Kerja Lapangan) selama 2 bulan meliputi Kabupaten Sikka, Ende, flotim, lembata dan Manggarai. Di luar Pulau Flores di Kupang, ke luar Provinsi NTT di Stikom Uyelindo Bali dan Yogyakarta," ujarnya.

Alfred menuturkan, setelah melakukan PKL siswa akan mendapatkan kompetensi-kompetensi di dunia kerja, karena untuk diterima di dunia industri.

Terkait pembelajaran dalam situasi pandemi Covid-19, Alfred menjelaskan, pembelajaran pada PPKM level III di Kabupaten Sikka, pihak sekolah kami menggunakan sistem 50 persen siswa menjalankan pembelajaran tatap tatap muka di sekolah dan 50 persen siswa lainnya menjalani pembelajaran di rumah.

Baca juga: Pemilu 2024; KPU NTT Tunggu Jadwal, Tahapan dan Program dari KPU Pusat

Alfred menilai, kendala pembelajaran dalam pandemi Covid-19 yang dihadapi hal-hal yang berkaitan dengan praktik kejuruan, sebab membutuhkan praktik langsung, sedangkan dalam pembelajaran online para siswa akan melakuka praktik secara simulasi. Simulasi itu divideokan lalu dikirimkan kepada guru kelas.