Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar
TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Clara Astuti Jaya atau Sarina Tuti mengungguli tiga pesaingnya terpilih menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng periode 2022-2023.
Mantan Ketua HMPS Bahasa Indonesia UNIKA Ruteng ini merupakan perempuan pertama memegang pucuk pimpinan di Organisasi internal Mahasiswa tersebut selama satu tahun ke depan.
Pemilihan yang dilaksanakan di Gedung Utama UNIKA Ruteng ini dilaksanakan secara luring melibatkan semua mahasiswa UNIKA Ruteng dari tingkat satu sampai tiga berlangsung sejak pukul 08: 00-22:00 wita.
Berdasarkan rekapitulasi suara resmi untuk calon nomor urut 1 mendapatkan 359 suara, calon nomor urut 2 mendapatkan 437 suara, calon nomor urut 3 mendapatkan 254, dan calon nomor 4 jauh lebih unggul dari ketiga kandidat calon lainnya dengan memdapatkan suara terbanyak 452 suara.
Baca juga: Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat Pimpin Misa Pentahbisan 15 Diakon di Ritapiret Maumere
Dalam pemilihan tahun ini, BEM UNIKA St. Paulus Ruteng memiliki 4 calon yang didominasi oleh laki-laki. Hanya Astuty saja calon yang perempuan. Mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini telah melakukan terobosan baru dalam menempatkan BEM kali ini dengan kemenangan yang mutlak.
Sebelum mengikuti kontestasi pemilihan BEM, Astuti sudah aktif terjun dalam dunia pergerakan dan aktif berbagai kegiatan bergengsi di kampus juga aktif dalan berorganisasi hingga tingkat nasional seperti seperti organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Dia pernah menjabat sebagai ketua Himpunan mahasiswa Jurusan Bahasa indonesia periode 2021/2022. Sehingga tak heran sosoknya sudah dikenal baik oleh kalangan mahasiswa di UNIKA.
Sebagai ketua BEM yang terpilih sekarang, Astuti merasa sangat bersyukur atas pencapaian yang telah diraihnya. Dia juga menambahkan bahwa kesempatan ini menjadi tantangan baru bagi dirinya karena selama ini belum ada kepempinan perempuan yang menjabat sebagai ketua BEM di kampus.
Baca juga: SMK Widya Bhakti Ruteng Juara Liga Pelajar SMK
Astuti memandang peran perempuan dalam ruang-ruang kehidupan masih sangat minim, secara khusus dalam aspek kepemimpinan. Hal ini karena proses peminggiran yang sistematis oleh kepentingan-kepentingan diskriminatif. Efek dari itu semua adalah terciptanya situasi yang dilematis dimana perempuan merasa tidak memiliki daya dan kemampuan untuk terlibat dalam giat-giat perubahan.
"Keadaan inilah yang membuat saya ingin maju dan menang hari ini. Saya melihat bahwa pentingnya ada orang-orang yang memulai dan konsisten dalam memperjuangkan hak dan martabat setiap manusia, bahwa hak kita memiliki ruang dan ukuran yang sama" katanya
Astuti sangat mengharapkan dirinya mampu membuktikan bahwa terpilihnya menjadi ketua BEM bukan sekadar memperjuangkan kesempatan kesamaan hak, tetapi betul-betul memperjuangkan kesempatan gender atau peran.
Mahasiswa semester V ini berkomiten akan melahirkan inovasi-inovasi baru untuk mahasiswa UNIKA dalam pepemimpinanya. Salah satunya program kotak aspirasi digital atau platform aspirasi mahasiswa. Program ini dirancang agar terciptanya pelayanan secara optimal dalam menerima dan menyampaikan aspirasi atau keluhan-keluhan dari mahasiswa.
Baca juga: Bupati Manggarai Bangga Jadi Pembicara Istimewa Pembukaan The 2nd ICHELAC Unika Ruteng
Akhir kata Astuti berharap mahasiswa terlebih kaum perempuan di kampus UNIKA St. Paulus Ruteng harus mampu bangkit dan maju menjadi perempuan-perempuan yang merdeka.