Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Hari Minggu 25 September 2022, Sikap Ingat Diri & Tidak Peduli

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pater Fredy Jehadin,SVD dari Novisiat SVD, Kuwu, Manggarai, Ruteng, Flores NTT. Tema Renungan Harian Katolik Hari Ini adalah Sikap Ingat Diri Dan Tidak Peduli Bisa Menghancurkan Jiwa Di Akhir Zaman!

Oleh: Pater Fredy Jehadin, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Simak Renungan Harian Katolik Hari Minggu 25 September 2022.

Tema Renungan Harian Katolik Hari Ini adalah Sikap Ingat Diri Dan Tidak Peduli Bisa Menghancurkan Jiwa Di Akhir Zaman!

Renungan Harian Katolik Hari ini dibawakan oleh Pater Fredy Jehadin,SVD.

Mari baca Renungan Harian Katolik Hari ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini Minggu 25 September 2022, Pesta Segera Berlalu

 

BACAAN PERTAMA AMOS 6: 1ab. 4 - 7

BACAAN KEDUA
1Timotius
6: 11 - 16

INJIL LUKAS
16: 19 - 31

"Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 25 September 2022, Lengkap dengan Mazmur Tanggapan

SIRAMAN ROHANI

Tema: Sikap Ingat Diri Dan Tidak Peduli Bisa Menghancurkan Jiwa Di Akhir Zaman!

Lukas 16: 19 - 31
 
Saudara-saudari… kalau kita ikuti secara sepintas kehidupan orang kaya dan Lazarus yang miskin dalam ceritera Injil hari ini, ada kesan bahwa si kaya ini baik-baik saja. Dia tidak pernah marah atau mengusir Lazarus dari pintu rumahnya. Dia membiarkan dia baring di pintu rumahnya. Kalau si kaya ini sungguh-sungguh orangnya buruk, pasti dia bisa mengusir Lazarus dari dekat pintu rumahnya, karena bau amis dari badannya yang penuh dengan borok. Si kaya ini pun tetap menghayati hukum agamanya, yaitu agama Yahudi, yakni menjauhi orang miskin dan sakit parah, apalagi kalau badannya penuh borok dan berbau. Karena kalau mendekatinya dan merawatnya, maka ia akan tercemari oleh dosa orang sakit itu. Bagi orang Yahudi pada waktu itu, sakit selalu dikaitkan dengan dosa, bahwa sakit adalah upah dosa. Tuhan menghukum orang berdosa.
Apa sesungguhnya dosa yang sudah dibuat oleh orang kaya ini, sampai ia dibuang ke dalam Neraka di hari akhirat? Dosa yang dibuatnya adalah dosa ingat diri dan tidak peduli dengan penderitaan orang lain. Injil katakan bahwa dia selalu berpakaian ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan, sementara Lazarus yang miskin itu menderita kelaparan dan kesakitan. Ketidak pedulian terhadap sesama, yang menderita menurut pendapat Yesus adalah dosa yang menyebabkan orang masuk ke dalam neraka. Dosa ingat diri dan tidak peduli akan kehidupan sesama yang menderita menghancurkan kehidupan jiwanya. 
Satu ajaran untuk kita semua, supaya selalu sensitip terhadap orang yang menderita, membantu apa yang bisa dibantu, entah lewat pemberian makanan atau pelayanan kesehatan. Harta kekayaan sesungguhnya sarana yang sangat baik untuk membantu sesama. Pemberian yang keluar dari hati yang tulus kepada yang menderita, semua kebaikan kita, akan menjadi asset kehidupan jiwa di hari akhirat.  Ingatlah muder Theresia dari Kalkuta. Ia selalu memungut orang yang menderita di jalan dan membawanya ke rumahnya dan merawatnya sampai sembuh atau menguburnya kalau orangnya mati.

Marilah saudara saudari... Hayatilah apa yang sudah diajarkan Kristus kepada kita. “Sewaktu Aku lapar, kamu beri Aku makan; sewaktu Aku sakit, kamu melawati Aku dst.” Pada pengadilan terakhir karya amal kita akan diputar ulang. Kalau kita rajin menjalankan apa yang diperintahkan Tuhan, pasti kita akan disambutNya dengan penuh sukacita dan mempersilahkan kita masuk ke dalam RumahNya. Tetapi kalau kita selalu mengingat diri sendiri dan tidak peduli dengan orang lain, walaupun kita tidak marah atau mencaci maki mereka, kita akan diarahkanNya ke Neraka, ke tempat yang penuh dukacita untuk selamanya.

Sekarang pilihan ada di tangan kita, kita mau masuk ke surga atau ke Neraka? Kalau mau masuk Surga, bermurah-hatilah dan berbelaskasihanlah kepada mereka yang hidupnya melarat. Bagilah sedikit kekayaan yang kita miliki kepada mereka yang lapar dan menderita; tetapi kalau kita mau masuk Neraka, nikmatilah kekayaan kita sepuas-puasnya, masa bodoh dengan mereka yang menderita. Sikap egois dan tidak peduli akan orang lain, khususnya yang sakit dan menderita, akan menggiring jiwa kita menuju Neraka.  

Sebagai orang Kristen, pengikut Kristus yang setia, pasti kita selalu merindukan persatuan dengan para kudus dan penghuni surga seluruhnya untuk selama- lamanya dalam Kerajaan surga.
Karena itu, marilah kita berdoa, memohon belaskasihan Tuhan supaya Dia selalu menggerakkan hati dan mendorong kita untuk selalu sensitip membantu mereka yang menderita, bukannya mempertahankan sikap ingat diri dan sikap tidak peduli yang bisa menghancurkan jiwa kita diakhirat nanti.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

Renungan Katolik lainnya