Torong Padang Surga Tersembunyi

Bukan Hanya di Labuan Bajo, Komodo Juga Ada di Ngada, Flores Utara, Ini Keunikannya! Tips Berwisata

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Laus Markus Goti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TORONG PADANG. Padang Sabana Torong Padang di Riung, Ngada.

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Flores sesungguhnya bukan hanya Labuan Bajo. Masih banyak destinasi wisata di Flores yang indah namun belum setenar Labuan Bajo. Salah satunya, Torong Padang, 'surga' tersembunyi di Kabupaten Ngada, Flores Utara.

Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina, mengatakan, Torong Padang menjadi habitat hewan liar. Salah satunya, Varanus Komodoensis atau dalam bahasa setempat Mbau atau Mbou.

Komodo Mbau ini memiliki karakter yang berberbeda dengan Komodo di Taman Nasional Komodo.

Komodo di Torong Padang, kata Shana Fatina, takut berinteraksi dengan manusia.

Baca juga: Panduan Trekking di Torong Padang Surga Tersembunyi, Habitat Komodo

 

Selain itu, Komodo Mbou lebih ramping dan terlihat lebih elok dengan perpaduan warna coklat kekuningan.

Shana menerangkan, Komodo Survival Program atau KSP telah dilakukan di Torong Padang dimulai dengan pendekatan intensif ke masyarakat sejak tahun 2016.

"Membangun mindset konservasi dan sustainable ecoturismnya sendiri baru sekitar tahun 2018 setelah benar benar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat," ujar Shana dalam percakapan WhatsApp beberapa waktu lalu.

Menurut Shana, hal itu dilakukan, sebagai upaya pelestarian habitat Komodo di Flores, diluar Kawasan TN Komodo.

Baca juga: Sensasi Trekking di Torong Padang Surga Tersembunyi Flores Utara, Habitat Komodo

 

"Ke depan, berkolaborasi dengan BPOLBF untuk diperkenalkan ke publik dan mulai menjadi travel pattern pilihan di wilayah pantai Utara Flores," ungkap Shana.

Tidak hanya Komodo, Torong Padang juga menjadi habitat rusa timor (Rusa timorensis), babi hutan (Sus ferucosus), monyet (Macaca fascicularis), dan beberapa jenis burung termasuk elang.

Selain itu, tak jarang dijumpai sekelompok kuda dan sapi milik warga yang merumput di Semenanjung Torong Padang yang memang menjadi salah satu lokasi untuk masyarakat adat suku Baar melepas ternak.

Torong Padang juga kaya akan budaya dan legenda yang memikat. Berwisata ke Torong Padang, wisawatan akan mendapatkan beragam pengalaman atraktif dan imajinatif.

Baca juga: Mengenal Komodo di Torong Padang Surga Tersembunyi Flores Utara

 

Melewati jalur treking dari Maro Raja hingga Pantai Wae Nepong wisawatan menapaki jejak nenek moyang warga setempat yang memang punya tradisi berburu di jalur tersebut.

Hal itu diakui Shana Fatina, sebagai atraksi pariwisata yang memikat. Menurutnya produk, destinasi pariwisata di Flores termasuk di Torong Padang beraneka ragam.

"Produk - produk kita banyak, jadi jangan hanya fokus di komodo saja," ujar Shana, melalui pesan whatsup, beberapa waktu lalu.

Padang Torong yang luasnya sekitar 800 hektar dengan garis pantai 13, 53 Kilometer, memiliki vegetasi seperti hutan musim, sabana, hutan bakau, padang garam.

Baca juga: Torong Padang Surga Tersembunyi Flores Utara di Tengah Polemik Tiket Taman Nasional Komodo

 

Dalam bahasa setempat, Torong artinya tanjung. Torong Padang bisa diartikan tanjung berpadang savana, karena sebagian besar kawasan ini terdiri dari hamparan savana.

Dari Riung, transportasi utama ke Kampung Damu sebagai pintu masuk ekowisata Torong Padang adalah ojek motor atau oto (truk transportasi massal).

Masyarakat di sana menjalani kehidupan yang sederhana, mereka masih memelihara adat kebiasaan yang diwariskan nenek moyang mereka.

Mereka juga sudah sudah terbiasa membuat beragam kuliner dan souvernir khas untuk dijual kepada wisatawan sekaligus sebagai upaya meningkatkan atraksi pariwisata.

Baca juga: Shana Fatina Sebut Festival Golo Koe Produk Baru, Labuan Bajo Bukan Hanya Soal Komodo

 

Kuliner khas yang warga hasilkan seperti ikan bakar, kopi Bajawa, rebok, kelor. Sementara itu souvenir antara lain, miniatur komodo, sarung, wiron dan masih banyak lagi.

Sensasi Trekking

Trekking di Simenanjung Torong Padang, 'surga tersembunyi di Flores Utara' wisatawan bisa mendapatkan pengalaman berwisata yang atraktif dan imajinatif.

Torong Padang tidak hanya kaya akan pesona alam tetapi juga budaya dan legenda yang selalu membuat penasaran.

Rute trekking sejauh kurang lebih 4 Kilometer dengan waktu tempuh 1,5 jam. Melewati jalur treking dari Maro Raja hingga Pantai Wae Nepong wisawatan menapaki jejak nenek moyang warga setempat yang memang punya tradisi berburu di jalur tersebut.

Baca juga: Festival Wolobobo 2022, Pemkab Ngada Gelar Workshop Kopi

 

Tradisi berburu ini masih dijalankan warga setempat hingga saat ini.

Padang Torong yang luasnya sekitar 800 hektar dengan garis pantai 13, 53 Kilometer, memiliki vegetasi seperti hutan musim, sabana, hutan bakau, padang garam.

Dalam bahasa setempat, Torong artinya tanjung. Torong Padang bisa diartikan tanjung berpadang savana, karena sebagian besar kawasan ini terdiri dari hamparan sabana.

Berikut Panduan Trekking di Torong Padang

Guide dan tamu harus mematuhi segala peraturan adat (Pirong) yang berlaku di Semenanjung Torong Padang.

Selain itu harus menaati standar operasional prosedur ekowisata Semenanjung Torong Padang yang telah ditetapkan.

Baca juga: Bupati Andreas Paru Ajak Masyarakat Kunjungi Wisata Alam Wolobobo di Ngada

 

Guide wajib melakukan briefing sebelum trekking dimulai. Satu guide hanya dapat memandu maksimal empat tamu.

Guide wajib memastikan kondisi kesehatan dan kemampuan tamu untuk melakukan trekking.

Guide harus menggunakan jalur trekking yang telah ditentukan oleh Lembaga Pariwisata Torong
Padang.

Guide dan tamu dilarang merokok sepanjang perjalanan trekking.

Baca juga: Cerita Lina Penguji Rasa Kopi Indonesia Asal Ngada Flores, Puji Kopi Arabika Bajawa

 

Dimulai dari titik awal trekking (Maro Raja) hingga kembali lagi ke Maro Raja.

Guide dan tamu dilarang membuang sampah sembarangan

Guide harus membawa kantong sampah selama trekking, memastikan tamu tidak membuang sampah sembarangan, dan membawa kembali sampah dalam kantong sampah ke titik awal trekking.

Guide harus memastikan keselamatan tamu terutama di jalur-jalur ekstrim. (*)

Berita Torong Padang Surga Tersembunyi Lainnya