Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Tokoh masyarakat Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Faustinus Vasko ikut menanggapi kasus dugaan pencalonan yang melibatkan, NS, oknum anggota TNI AL Lanal Maumere yang meminta uang sebesar Rp 70 juta kepada casis tamtama pada tahun 2021 lalu.
Mantan anggota DPRD Sikka itu bahkan meminta agar Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa menindak tegas oknum anggota TNI AL Lanal Maumere itu.
Menurut Faustinus Vasko, tindakan oknum anggota TNI AL Lanal Maumere itu telah mencoreng citra dan nama baik institusi TNI AL.
Baca juga: Danlanal Maumere Tindak Tegas Oknum TNI Angkatan Laut yang Diduga Jadi Calo Tamtama di Sikka
"Itukan tindakan mencoreng nama baik institusi TNI AL, dan bisa saja kepercayaan masyarakat terhadap TNI AL hilang gara-gara tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab, jadi saya minta Panglima TNI pecat saja oknum seperti itu," ujar Faustinus Vasko yang ditemui TribunFlores.Com di kediamannya di Lokaria, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Minggu, 30 Oktober 2022.
Sebelumnya diberitakan bahwa NS, oknum anggota TNI AL Lanal Maumere meminta uang sebesar Rp 70 juta kepada Paulus Samuel, warga Dusun Habi Langir, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Flores Nusa Tenggara Timur agar anaknya Laurensius Brin Disi lolos menjadi anggota TNI AL pada tahun 2021 lalu.
Namun, pada saat seleksi, Laurensius Brin Disi ternyata gugur pada tes kesehatan.
Berdasarkan perjanjian antara oknum anggota TNI AL Lanal Maumere, NS bersama orang tua Laurensius Brin Disi, apabila tidak lolos maka uang tersebut akan dikembalikan.
Namun, hingga saat ini uang tersebut baru dikembalikan sebesar Rp 17 juta rupiah dan tersisa Rp 53 juta rupiah.
Baca juga: Oknum Anggota TNI Lanal Maumere Diduga Minta Rp 70 Juta kepada Orang Tua Calon Tamtama di Sikka
Tindak Tegas
Sementara itu, Komandan Lanal Maumere (Danlanal), Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan, S.I.P., P.S.C., merespon cepat laporan warga yang merasa dirugikan oleh oknum anggota Lanal Maumere terkait percaloan dalam penerimaan calon siswa pada tahun 2021 lalu.
Menurut Danlanal Maumere, Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan, S.I.P., P.S.C menyebutkan bahwa laporan tersebut akan segera ditindak lanjuti sesuai proses hukum yang berlaku.
"Saya selaku Komandan Lanal Maumere akan berkomitmen menindak tegas oknum yang terlibat dalam permainan percaloan yang melibatkan anggota Lanal Maumere, dan akan diproses hukum," tegas Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan dalam keterangan resmi melalui Penlanalmme yang diterima TribunFlores.Com pada Sabtu, 29 Oktober 2022 sekira pukul 21.06 WITA melalui WhatsApp grup SINERGI LANAL PERS SIKKA.
Dalam keterangannya, Komandan Lanal Maumere, Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan, S.I.P., P.S.C,menjelaskan bahwa penerimaan seleksi calon siswa prajurit TNI tidak dikenakan biaya apapun.
Untuk itu, dia meminta agar segera laporkan langsung ke Danlanal Maumere apabila ada oknumnya yang meminta sejumlah uang atau imbalan apapun, karena hal tersebut melanggar sumpah prajurit serta sapta marga prajurit TNI.
"Kemudian Pomal Lanal Maumere telah mendatangi rumah pelapor dan korban untuk dimintai keterangan dan oknum NS tersebut telah di periksa di Pomal Lanal Maumere" tegas Danlanal Maumere.
Hal tersebut berawal dari laporan warga atas nama Paulus Samuel orang tua dari calon siswa prajurit TNI AL bernama Laurensius Brin Disi yang akan mendaftar tes calon Tamtama TNI AL pada tahun 2021 lalu, kemudian oknum anggota Lanal Maumere berinisial NS berjanji akan membantu meluluskan casis tersebut dengan syarat harus menyiapkan sejumlah uang.
Untuk itu Danlanal Maumere s
Baca juga: Karutan Maumere dan Staf Hadiri Upacara HUT ke 77 TNI Angkatan Laut di Lanal Maumere
ecara tegas agar oknum NS anggota Lanal Maumere tersebut agar ditangani oleh Pomal Lanal Maumere agar segera diproses hukum.
Minta Rp 70 Juta
Sebelumnya, seorang oknum anggota TNI AL Lanal Maumere diduga meminta uang sebesar Rp 70 juta kepada orang tua calon tamtama yang berasal dari Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Paulus Samuel, warga RT.007/RW. 003, Dusun Habi Langir, Desa Habi, Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka yang ditemui TribunFlores.Com pada Sabtu, 29 Oktober 2022 siang mengaku sudah menyerahkan uang sebesar Rp 70 juta kepada oknum anggota TNI AL berinisial NS pada 21 April 2021 lalu.
Penyerahan uang sebesar Rp 70 juta itu dibuktikan dengan sebuah kuitansi yang ditandatangani oleh penerima berinisial NS.
Samuel menceritakan pertemuan mereka berawal dari informasi yang diperoleh dari seorang warga Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, berinisial D yang menginformasikan bahwa ada orang yang sedang mencari anak muda untuk mengikuti seleksi TNI AL.
"Dari D itu, informasikan ke iparnya Y, informasikan ke anak saya, saat itu anak saya mau kerja, jadi ketemu di jalan, langsung ke rumah langsung kasih tahu saya, sebagai orang tua, saya mau kalau anak saya jadi TNI AL," ungkap Samuel.
Setelah mendapat penjelasan dari Y, Paulus Samuel bersama anaknya Laurensius Brin Disi menuju ke rumahnya D di Dusun Magedoa, Desa Habi, Kecamatan Kangae guna bertemu oknum anggota Lanal Maumere berinisial NS.
"Jam 9 dia (red : oknum anggota Lanal Maumere) datang, sempat cerita dan waktu itu sempat tanya anak saya dan anak saya jawab sudah tes 4 kali, tapi sekarang ini umur sudah lewat kalau mau ikut tes lagi, dia bilang tidak apa-apa yang penting pa ada siap berapa, harus dengan uang," ungkap Paulus Samuel yang saat itu didampingi sang istri, Emilia Yuventa dan salah seorang anaknya yang diketahui bernama Berto.
Samuel mengaku, pada saat itu, dia mengaku kepada NS bahwa dia ada uang sebesar Rp 50 juta.
Baca juga: BREAKING NEWS: Prajurit Kebanggaan Lanal Maumere Sikka Tutup Usia
Namun, oleh NS, uang sebesar Rp 50 juta yang disiapkan Paulus Samuel masih kurang, harus Rp 80 juta rupiah.
Namun, Paulus Samuel hanya menyanggupi uang sebesar Rp 70 juta dan langsung di bayar oleh Paulus Samuel pada tanggal 21 April 2021.
Saat penyerahan uang tersebut, diungkapkan Paulus Samuel bahwa NS menjanjikan anaknya atas nama Laurensius Brin Disi langsung diterima menjadi anggota TNI AL.
Apabila tidak lolos seleksi maka uang tersebut akan dikembalikan.
"Terus dia janji anak saya besok pergi tes. Jadi anak saya juga pergi tes dan diterima, setelah ikut latihan dan masuk tes, anak saya gugur di tes kesehatan, jadi kami mau buat bagaimana lagi," ungkapnya.
Tak berhenti sampai disitu, setelah gugur pada seleksi di bulan April 2021, NS meminta Laurensius Brin Disi untuk mengikuti seleksi TNI AL pada bulan Juli 2021.
Namun, saat hendak mendaftar ternyata usia Laurensius sudah lewat batas usia yang ditentukan untuk masuk menjadi anggota TNI.
Sementara itu, Emilia Yuventa juga mengungkapkan bahwa bukan hanya itu, mereka juga harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 1.5 juta untuk biaya pemeriksaan varises Laurensius Brin Disi.
Paulus Samuel mengaku sudah beberapa kali ke Mako Lanal Maumere di Nangahure untuk bertemu dan meminta pertanggungjawaban NS namun baru dikembalikan sebagian yaitu pada tanggal 15 Desember 2021 sebesar Rp 5 juta, tanggal 17 Desember sebesar 5 juta rupiah, tanggal 5 April 2022 sebesar Rp 5 juta, dan tanggal 2 September 2021 sebesar Rp 2 juta.
"Beberapa kali chat tapi hanya janji-janji saja jadi kami sudah bingung mau mengadu ke siapa apalagi kami orang kecil," ujar Paulus Samuel yang mengaku uang itu merupakan hasil jual tanah demi membiayai anaknya mengikuti seleksi TNI AL.
Baca juga: Pomal Lanal Maumere Sidak Judi Online, Periksa Semua HP Milik Anggota
Sementara itu, Danlanal Maumere, Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan, S.I.P., P.S.C. melalui bagian Intel Lanal Maumere kepada TribunFlores.Com melalui sambungan telepon WhatsApp pada Sabtu, 29 Oktober 2022 sekitar pukul 13.24 WITA meminta agar orang tua Laurensius Brin Disi melaporkan hal tersebut kepada POMAL di Mako Lanal Maumere pada Senin, 31 Oktober 2022.
Sementara itu, Danlanal Maumere, Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan, S.I.P., P.S.C melalui pesan WhatsApp kepada TribunFlores.Com sekitar pukul 13.36 WITA, berjanji akan menelusuri masalah tersebut.
"Akan saya telusuri info ini. Terima kasih atas informasinya," ujar Kolonel Laut (P) Ady Dharmawan.