Gereja sinodal ini dimulai dari hal yang sederhana, ketika kita saling mendengar, menghargai dan melengkapi satu sama lain. Gereja sinodal terungkap ketika, klerus dan awam bersama-sama mendengar Sabda Allah, merayakannya dalam ibadat dan Ekaristi serta mewujudkannya dalam perbuatan cinta kasih sehari-hari.
Sinode terwujud, ketika semua orang khususnya yang lemah, rentan, terpinggirkan, sengsara dan berdosa merasakan bela rasa, pengampunan dan persaudaraan dalam pangkuan Bunda Gereja.
Dokumen Tahap Kontinental sebagai persiapan Sinode Universal 2023-2024 mengajak kita semua untuk “melapangkan tempat kemah” (Enlarge the space of your tent) (Yes 54:2).
Marilah kita membiarkan kemah gerejawi kita, persekutuan umat Allah kita terbuka lebar-lebar bagi semua orang, khususnya merangkul mereka yang selama ini terpinggirkan, dan tersingkirkan oleh masyarakat maupun oleh praktek-praktek pastoral kita.
Terutama mari kita membiarkan kemah kehidupan Gereja tersingkap luas bagi kehadiran dan gerakan Roh Allah. Dalam peristiwa natal, Kristus telah menjadi manusia dan “mendirikan kemah di antara kita” (Yoh 1:14).
Kemah itu adalah Gereja, adalah kita. Mari kita sambut kelahiran-Nya dengan penuh sukacita. Mari kita rayakan kehadiran-Nya dalam kehidupan ini. Mari kita dibaharui oleh-Nya, sehingga kita dapat menjadi pewarta damai sejahtera di tanah Nuca Lale, bumi Manggarai Raya tercinta.
Selamat merayakan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Ruteng, 12 Desember 2022
Uskupmu,
Mgr. Siprianus Hormat