Pele Legenda Sepak Bola Meninggal Dunia

Catatan Sepak Bola Dion DB Putra : Pele, Soeharto dan Risdianto

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Laus Markus Goti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pele, legenda sepak bola asal Brasil.

Catatan Sepak Bola Dion DB Putra, Wartawan Senior Pos Kupang

TRIBUNFLORES.COM, BOLA - Dua puluh empat purnama setelah membantu Brasil meraih trofi ketiga Piala Dunia, Pele menghibur para penggemarnya di Indonesia.

Pele berusia 32 tahun, sedang berada di puncak kejayaannya. Saya masih balita. Terima kasih Harian Kompas.

Kompas.id hari Jumat, 30 Desember 2022 menyiarkan kembali kenangan indah tersebut dalam laporan berjudul "Saat Pele Merumput di Senayan."

Harian Kompas memang pencatat apik sejarah negeri ini. Lewat pajangan foto hitam putih karya para jurnalisnya, Kompas memutar kembali jejak Pele di persada Nusantara.

Baca juga: Cerita Pele Ikat Tali Sepatu di Lapangan Dapat Bayaran Mahal dari Puma

 

Empat wartawan Kompas mengabadikan aktivitas Pele saat berada di Indonesia kala itu.
Pele dijepret empat wartawan Kompas masing-masing Kartono Ryadi, Syamsul Hadi, Ignatius Sunito, dan Pat Hendranto.

Hasil karya Kartono Ryadi paling banyak. Fotografer kenamaan Harian Kompas tersebut mengabadikan sang megabintang sejak tiba di Bandara Kemayoran, Jakarta, Senin 19 Juni 1972 hingga diarak dari Bandara ke Hotel Kartika Plaza di atas mobil bak terbuka.

Momen lain yang direkam lensa Kartono Ryadi adalah aksi Pele bersama rekan-rekannya dari klub Santos FC berduel melawan timnas Indonesia (PSSI) di Stadion Utama Senayan, Jakarta hari Rabu 21 Juni 1972.

Ignatius Sunito mengabadikan Pele saat bertemu para jurnalis di Kartika Plaza Hotel, Jakarta. Parade foto hitam putih terasa hidup. Menghadirkan kenangan romantis.

Tak kalah menarik foto karya Pat Hendranto yang merekam momen saat Pele memberikan kaus bernomor punggung 10 kepada Presiden Soeharto di gedung utama Sekretariat Kabinet, Jakarta.

Soeharto menyambut Pele dengan senyum ramah. Wajahnya semringah saat menerima hadiah baju kaus dari Pele.

Baca juga: Ibunda Pele Terpilih Sebagai Ibu Brasil Tahun Ini, Usianya Capai Satu Abad Bulan Lalu

 

Edson Arantes do Nascimento atau lebih dikenal sebagai Pele meninggalkan jejak manis di tanah air kita tercinta.

Bersama Santos FC, legenda sepak bola itu bertanding dalam laga persahabatan melawan timnas Indonesia guna memeriahkan hari ulang tahun Kota Jakarta.

Pele berkunjung ke Indonesia dua tahun setelah timnas Brasil meraih trofi Piala Dunia 1970 di Meksiko.

Kedatangan Pele di Jakarta menggemparkan Indonesia dan menjadi perbincangan hangat masyarakat pada awal Orde Baru tersebut.

Harian Kompas terbitan edisi Rabu, 24 Mei 1972 menulis berita demikian: Kesebelasan "Santos" dari Brazil dengan pemain-pemain yang pernah berhasil menggondol "Jules Rimet Club" di Meksiko termasuk di antaranya "mutiara hitam" Pele menurut rencana akan memainkan pertandingannya di Indonesia dalam rangka tournya di enam negara Timur Jauh.

Berita ini menjadi kabar gembira untuk penggemar sepak bola di tanah air dan mereka yang menyukai Pele. Pihak pengundang membayar mahal untuk mendatangkan tim Santos ke Indonesia.

Baca juga: Pele Legenda Sepak Bola Asal Brasil Meninggal Dunia, Ada Pesan Menyentuh di Akun Instagramnya

 

Mereka mengeluarkan uang 40.000 dollar AS untuk menghadirkan Santos. Harga tersebut lebih mahal dibandingkan negara lain yang juga mengundang Santos. Untuk pertandingan di Hongkong, Santos dibayar 28.000 dollar AS (Kompas, 28 Juni 1972).

Harian Kompas pun memberitakan kedatangan tim Santos ke Jakarta pada koran terbitan edisi Selasa, 20 Juni 1972.

Warga Jakarta gembira karena sang mega bintang telah menginjakkan kaki di Indonesia dan akan tampil bertanding.

"Team sepakbola Santos Senin sore kemarin tiba di Jakarta dari Australia. Kedatangannya di Lapangan Terbang Kemayoran mendapat sambutan hangat, terutama kepada Pele yang sejak lama mendapat julukan "mutiara hitam". Teriakan-teriakan "Pele ! Pele !" menggema di Airport, seolah-olah yang datang dengan pesawat Garuda itu hanya Pele saja".

"Pertandingan sepakbola Rabu sore ini antara kesebelasan Santos dari Brazil dan PSSI disiarkan langsung dan lengkap oleh TVRI, dengan sponsor Bank Bumi Daya. Siaran dimulai jam 18.00. Sehubungan dengan siaran ini, maka acara televisi yang termuat dihalaman II mengalami perubahan".

Baca juga: Deretan Ucapan Duka dari Para Bintang Sepak Bola Ronaldo Messi Mbappe Neymar untuk Pele

 

Pengumunan tersebut ditulis di harian Kompas edisi Rabu, 21 Juni 1972.

Tim Santos akan menghadapi tim PSSI di Stadion Utama Senayan. "KARCIS HABIS: Nama Pele yang harum di dunia, menggemparkan pecandu bola Jakarta. "Pertandingan antara kesebelasan "Santos" dengan "PSSI A" tanggal 21 Juni ini jauh sebelumnya sudah meributkan masyarakat bola Ibu Kota. Tanggal 17 Juni tiket VIP yang harganya Rp 5000 dinyatakan habis terjual."

Berita yang ditulis Harian Kompas pada edisi yang sama memperlihatkan antusisme warga Jakarta untuk menyaksikan Pele berlaga di Stadion Utama Senayan -- kini berubah nama menjadi Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Bintang timnas Indonesia pada saat itu adalah Risdianto. Dia merupakan ujung tombak yang produktif.

Di level klub, Risdianto membantu Persija Jakarta dan klub Warna Agung meraih juara. Dia pun menjadi andalan tim nasional.

Dalam pertandingan melawan Pele dan kawan-kawan pada 21 Juni 1972, Indonesia kalah tipis dengan skor 2-3. Dua gol tim Garuda kala itu diborong Risdianto.

Baca juga: Deretan Ucapan Duka dari Para Bintang Sepak Bola Ronaldo Messi Mbappe Neymar untuk Pele

 

Pele mencetak satu gol lewat tendangan penalti. Dua gol Santos lainnya masing-masing dicetak Jadel dan Edu.

Risdianto pernah mengungkapkan perasaannya bisa bermain satu lapangan dengan sang idola, Pele.

"Melihat langsung Pele beraksi adalah pengalaman paling berkesan buat saya. Apalagi sebagai striker, saya bisa melihat Pele mengolah bola ketika Santos menyerang lini belakang Indonesia," kenang Risdianto.

Menurut Risdianto, bermain melawan Pele di Senayan tahun 1972 merupakan pengalaman istimewa dalam kariernya sebagai pesepakbola.

Sang Raja telah pergi

Dunia terguncang pada Kamis 29 Desember 2022 atau Jumat dini hari waktu Indonesia, 30 Desember 2022.

Pele, Sang Raja sepak bola, wafat. Pria kelahiran 23 Oktober 1940 tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paulo, Brasil.

Baca juga: Kenal Al Nassr Klub Paling Suskes di Arab Pelabuhan Cristiano Ronaldo Setelah Dipecat MU

 

Pihak keluarga mengonfirmasi kabar meninggalnya Pele melalui akun Twitter sang legenda.

"A inspiração e o amor marcaram a jornada de Rei Pelé, que faleceu no dia de hoje.

Amor, amor e amor, para sempre."

"Inspirasi dan cinta menandai perjalanan Raja Pele, yang meninggal dengan damai hari ini. Cinta, cinta, dan cinta selamanya."

Ya, pemain legendaris sepak bola Brasil itu mangkat dalam usia 82 tahun lebih.

"Sang Raja telah meninggal," demikian pernyataan agen Pele, Joe Fraga, dikutip dari ESPN.

Pele meninggal pada pukul 15.27 waktu setempat. Pele menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama satu bulan terakhir. Dia berjuang sembuh dari kanker usus yang diderita sejak tahun 2021.

Baca juga: Ibunda Pele Terpilih Sebagai Ibu Brasil Tahun Ini, Usianya Capai Satu Abad Bulan Lalu

 

Pele telah menjalani kemoterapi sejak tumor diangkat dari usus besarnya pada September 2021. Dia juga kesulitan berjalan tanpa bantuan sejak operasi pinggul yang gagal pada tahun 2012.

Pada Februari 2020, menjelang pandemi virus corona, putranya Edinho mengatakan kondisi fisik sang ayah yang sakit membuatnya depresi.

Dunia beruntung dikaruniai anak bola bernama Edson Arantes do Nascimento. Pele merupakan satu di antara sedikit pesepak bola terbaik sepanjang masa.

Pele sudah tersohor sejak usia 17 tahun di Piala Dunia 1958. Dia menjadi pemain termuda sepanjang sejarah turnamen tersebut yang mentas di final dan tampil sebagai juara.

Pele pun mengukir rekor lainnya sebagai satu-satunya pesepak bola yang menjuarai tiga Piala Dunia, yakni pada tahun 1958, 1962, dan 1970. Selama membela timnas Brasil, Pele mengoleksi 77 gol dalam 92 pertandingan.

Baca juga: Pele Legenda Sepak Bola Asal Brasil Meninggal Dunia, Ada Pesan Menyentuh di Akun Instagramnya

 

Selama lebih dari 60 tahun Pele telah mempesona dunia dengan kejeniusannya dalam mengolah si kulit bundar, menghentikan perang, melakukan pekerjaan sosial di seluruh dunia serta menyebarkan cinta hingga akhir ziarah hidupnya.

Sejak kabar kematiannya berembus, penghormatan mengalir deras dari seluruh penjuru dunia untuk sosok manusia yang melambangkan dominasi Brasil dalam permainan indah sepak bola.

Di Brasil, Presiden Jair Bolsonaro, mengumumkan tiga hari berkabung nasonal. Bolsonaro menyebut Pele sebagai patriot hebat yang mengangkat nama harum Brasil ke mana pun dia pergi.

Penerus Bolsonaro, Presiden terpilih Luiz Inacio Lula da Silva, menulis di Twitter, hanya sedikit orang Brasil yang membawa nama Brasil setinggi langit. Dan, dia adalah Pele.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan warisan Pele akan hidup selamanya. "Permainan. Raja. Keabadian," cuit Macron.

Pada hari Senin 2 Januari 2023, penghormatan diadakan untuk Pele di tengah lapangan di Stadion Santos, klub ia mulai bermain bola lantas dengan cepat menjadi terkenal.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Update Daftar Juara dan Top Skor Piala Dunia Setelah Argentina Bungkam Prancis

 

Pada Selasa 3 Januari 2023, parade yang membawa peti mati Pele akan melewati jalan-jalan Kota Santos, melewati lingkungan tempat tinggal ibunya yang berusia 100 tahun.

Parade berakhir di pemakaman Ecumenical Memorial Necropolis, tempat ia akan dimakamkan dalam upacara pribadi.

Pele mengubah segalanya

Para pesepak bola dunia mengungkapkan dukacita atas meninggalnya legenda Brasil, Pele.

Dikutip dari Reuters, kepergian Pele membuat dunia kehilangan. Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, hingga pesepak bola Neymar, Lionel Messi, dan Cristiano Ronaldo turut berduka.

"Pele adalah salah satu yang terhebat yang pernah memainkan permainan indah. Sebagai salah satu atlet yang paling dikenal di dunia, dia memahami kekuatan olahraga untuk menyatukan orang," tulis Barack Obama di Twitter pribadinya.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Brasil vs Kroasia, Kenang Gol Bunuh Diri Marcelo, Waspada Adu Penalti

 

"Doa kami bersama keluarga dan semua orang yang mencintai serta mengaguminya," demikian pernyataan Barack Obama.

Neymar yang baru-baru ini menyamai jumlah gol Pele di timnas Brasil yaitu 77 gol, menyampaikan pesan menyentuh.

Neymar mengatakan Pele berperan penting membuat sepak bola tidak hanya sebagai olahraga, tetapi juga seni dan hiburan.

"Sebelum Pele, '10' hanyalah sebuah angka. Saya membaca ungkapan itu di suatu tempat,di beberapa momen dalam hidup saya. Kalimat itu indah meski tidak lengkap," ucap Neymar.

"Saya akan mengatakan bahwa sebelum Pele, sepak bola hanyalah olahraga. Pele mengubah segalanya. Dia mengubah sepak bola menjadi seni, menjadi hiburan," tutur Neymar yang kini bermain di klub Paris Saint-Germain, Prancis.

"Ia memberi pesan kepada orang miskin, orang kulit hitam, dan terutama memberi sorotan untuk Brasil," kata Neymar.

"Sepak bola dan Brasil telah menaikkan status mereka berkat Sang Raja! Dia pergi, tetapi sihirnya akan tetap ada. Pele abadi!" ujar Neymar.

Baca juga: LIGA INGGRIS, Bek Timnas Inggris Didesak Tinggalkan Manchester United

 

Lionel Messi yang baru saja membantu Argentina meraih trofi ketiga Piala Dunia, tak banyak berkata-kata.

"Beristirahatlah dengan tenang," tulis Lionel Messi di akun Instagram sambil mengunggah foto bersama Pele.

Cristiano Ronaldo mengatakan, Pele menjadi inspriasi bagi banyak orang dan menekankan bahwa sang legenda akan hidup abadi dalam memori setiap orang.

"Dukacita mendalam saya untuk Brasil dan khususnya kepada keluarga Edson Arantes do Nascimento. Sekadar 'selamat tinggal' kepada Raja Pele yang abadi tidak akan pernah cukup untuk mengungkapkan rasa sakit yang saat ini dirasakan oleh seluruh dunia sepak bola," ujar Ronaldo.

"Inspirasi bagi jutaan orang, referensi dari kemarin, hari ini, dan selamanya. Cinta yang selalu Anda tunjukkan kepada saya terbalas di setiap momen yang kita bagi, bahkan dari jarak jauh," kata pemain berjuluk CR7 tersebut.

"Dia tidak akan pernah dilupakan dan kenangannya akan hidup selamanya di setiap pencinta sepak bola. Beristirahatlan dengan damai Raja Pele," kata Ronaldo.

Bintang sepak bola lainnya turut menyampaikan belasungkawa seperti Casemiro, Antony, Erling Haaland, hingga Kylian Mbappe.

Ada alasan mengapa Pele menyandang julukan O Rei alias Sang Raja. Ia memang bertakhta di singgasana tertinggi sepak bola dunia.

Ketika mengantar Brasil juara Piala Dunia 1958, Pele masih seorang anak remaja berusia 17 tahun.

Ambisinya mengantar Brasil menjadi kampiun Piala Dunia muncul ketika dia melihat sang ayah menangis tersedu meratapi tragedi Maracanazo pada tahun 1950.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Update Daftar Juara dan Top Skor Piala Dunia Setelah Argentina Bungkam Prancis

 

Pada final Piala Dunia 1950, Brasil secara tragis kalah dari Uruguay di kandang sendiri, Stadion Maracana.

Berawal dari tetes air mata, Pele memberi sukacita kepada penggemar sepak bola lewat permainannya yang menawan hati.

Pele bukan hanya soal deretan trofi juara. Ia bermain dan menyebarkan bahagia. Tengok saja golnya ke gawang Swedia di final Piala Dunia 1958.

Pele memamerkan teknik dribel sombrero, melewati lawan dengan melambungkan bola secara parabolik ke atas kepala pemain lawan sebelum melakukan penyelesaian mematikan.

Karya Pele tidak hanya tertuang di kanvas lapangan hijau. Pengaruhnya menyebar ke berbagai aspek kehidupan. Ia bahkan pernah membuat perang sipil di Nigeria terhenti.

Pele bersama tim Santos terbang ke Nigeria yang tengah dilanda perang sipil pada 26 Januari 1969.

Ketika Pele dan kawan-kawan bermain di Lagos, gencatan senjata terjadi. Bising peluru berubah menjadi sorak kekaguman untuk aksi Sang Raja.

Baca juga: Hasil Piala Dunia 2022, Argentina Juara, Ingat Ucapan Messi Setelah Kalah dari Arab Saudi

 

Mengutip pernyataan resmi di situs Santos, kala itu Gubernur Militer di kawasan tersebut, Samuel Ogbemudia, menetapkan hari libur nasional.

Samuel juga membuka jembatan yang menghubungkan Benin dan Biafra, sehingga kedua pihak yang berkonflik bisa menjadi saksi kemenangan 2-1 Santos atas Nigeria.

Pele sungguh tokoh inspiratif. Persis sebagaimana dikatakan Critiano Ronaldo, Pele abadi walau raganya kini telah pergi.

Sang Raja akan terus bertakhta selama sepak bola masih bergulir.

Hanya berselang dua tahun, masyarakat dunia kehilangan dua pemain terbesar dalam sejarah sepak bola. Bintang Argentina, Diego Armando Maradona dan Pele (Brasil).

Badan sepak bola dunia atau Federation Internationale de Football Association (FIFA) pada Desember 2000 menobatkan Pele dan Maradona sebagai pemain terbaik abad ini.

Diego Maradona wafat pada usia 60 tahun karena serangan jantung dalam perawatan di rumah rehabilitasi di Tigre, utara Buenos Aires hari Rabu, 25 November 2020.

“Suatu hari, saya berharap kita bisa bermain bola bersama di surga.” Demikian pesan Pele via Twitter tak lama setelah Diego Maradona meninggal dunia.

Kini Pele dan Maradona sama-sama sudah berada di keabadian. Telah pulang ke pangkuan sang empunya kehidupan.

Selamat jalan O Rei. Beristirahatlah dalam damai dan kasih Tuhan. (*)

Berita Pele Legenda Sepak Bola Meninggal Dunia Lainnya