Baca tanpa iklan
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Simak renungan harian katolik Kamis 5 Januari 2023.
Tema Renungan Harian Katolik yaitu Virtus et Sapientia: Keutamaan dan Kebijaksanaan.
Renungan harian dibaawakan oleh RD. Eman Kiik Mau.
Yoh 1:43-51.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023, Mari dan Lihatlah
Itulah sikap dasar yang tampak pada Injil hari ini, Yoh 1:43-51, lewat ketiga tokoh bijak yang dimunculkan untuk direnungkan bersama:
1. Filipus:
Ia membawa orang lain supaya mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus.
Inilah keutamaannya bahwa ia menjadi jembatan bagi orang lain untuk sampai pada Tuhan.
2. Natanael:
Ia disebut juga Bartolomeus, yang berarti anugerah dari Allah. Ketika melihat karisma Yesus, ia langsung memuji Yesus dengan tulus dan fair, "Rabi, Engkau Anak Allah."
Inilah keutamaannya: Ia bukan orang yang penuh intrik dan taktik basa-basi, tapi asli, otentik, tidak ada kepalsuan dalam kata dan tindakannya.
3. Yesus:
Ketika disepelekan, Yesus tidak marah. Tapi Yesus balik memuji Natanael.
Hidup Yesus berpola S O P : Simple, Optimis dan Positif, sehingga membuahkan kehangatan, persahabatan dan sukacita yang tulus dalam panggilan Kristiani.
Tahun Baru 2023 membuat kita berpikir tentang tahun 2022. Banyak rahmat kita terima. Banyak peristiwa besar terjadi. Tetapi bagi kita orang Katolik, kehilangan Paus Benediktus XVI pada akhir tahun 2022 adalah peristiwa besar.
Paus Benediktus XVI adalah salah satu dari sekian orang besar dalam Gereja Katolik. Ia menjadi Paus setelah melewati pengalaman hidup yang sulit sejak masa kecil. Pahitnya hidup selama peperangan sudah ia rasakan. Dalam kepahitan itu, iman ibunya tetap membuat pengharapannya akan terasa manis. Dalam diri anak-anaknya, sang ibu meletakkan impian bahwa kelak mereka akan menjadi orang yang beriman. Iman sang ibu Maria Ratzinger memang berpengaruh besar pada pribadi Josef Ratzinger.
Almarhum Paus Benediktus XVI adalah buah karya suci sang ibu. Meski hidup mereka sulit, iman sang ibu Maria Ratzinger tidak pernah luntur. Akar iman keluarga inilah yang membentuk pribadi Paus Benediktus XVI menjadi orang yang beriman.
Di tahun 2023 ini, kita berharap dan kita semua ditugaskan untuk melahirkan orang-orang beriman seperti Paus Benediktus XVI ini. Ini bukan pekerjaan mudah. Kita mohon kepada Tuhan, agar tahun 2023 ini menjadi kesempatan emas untuk berkarya bersama Tuhan dalam tugas yang mulia ini.
Ada 5 perkataan Paus Benediktus XVI untuk kita ingat dan refleksikan antara lain:
1. Iman bukan hanya sebuah persetujuan spiritualitas manusia terhadap Tuhan. Iman adalah suatu aksi di mana saya memercayakan diri secara bebas kepada Tuhan.
2. Beriman artinya berjumpa dengan Tuhan, yang mendukung dan memberi janji tentang cinta yang tak terhancurkan, yang mengantar pada kekekalan.
3. Miliki iman seperti Santa Maria, iman yang merenung, sama seperti saat Malaikat Gabriel menyapanya. Bunda Maria melihat ke kedalaman, mempertanyakan, berdiskresi, dan mendapat pengertian yang hanya bisa didapat dalam iman.
4. Iman bukan hanya upaya menjangkau sesuatu yang belum ada, tetapi justru iman memberikan kita sesuatu. Iman membawa masa depan ke masa kini dan akhirnya memengaruhinya.
5. Iman tanpa amal kasih tidak akan berbuah. Keduanya saling membutuhkan. Dalam orang-orang yang kesepian dan tersingkirkan, kita melihat cerminan wajah Tuhan kita.
Terima kasih Tuhan, Engkau mengirimkan seorang beriman kepada kami, Paus Benediktus XVI sudah mengakhiri peziarahannya di dunia, tetapi jejak-jejak hidup dan karyanya akan kami lanjutkan. Selamat beristirahat dalam damai Paus Benediktus XVI. Doakanlah kami dari surga. Amin.
Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Kamis 5 Januari 2023 Injil Hari Ini dan Renungan Harian Katolik
Kalender Katolik
Kalender Liturgi Katolik Kamis 5 Januari 2023.
Kalender Liturgi Katolik lengkap Injil Hari Ini.
Kalender liturgi katolik juga lengkap mazmur tanggapan.
Hari ini Kamis Masa Natal.
Warna Liturgi: Putih.
Bacaan I: 1Yoh 3:11-21
Mazmur Tanggapan: Mzm 100:2.3.4.5
Bacaan Injil: Yoh 1:43-51
Bacaan I
1Yoh 3:11-21
Kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup,
karena kita mengasihi saudara kita.
Pembacaan dari Surat pertama Rasul Yohanes:
Anak-anakku terkasih,
inilah berita yang telah kamu dengar dari semula,
yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat
dan membunuh adiknya.
Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya?
Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar.
Janganlah kamu heran, saudara-saudara,
apabila dunia membenci kamu.
Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup,
yaitu karena kita mengasihi saudara kita.
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut.
Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh.
Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh
yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya.
Tetapi kita mengetahui kasih Kristus,
yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita;
maka kita pun wajib menyerahkan nyawa
untuk saudara-saudara kita.
Barangsiapa mempunyai harta duniawi
dan melihat saudaranya menderita kekurangan,
tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu
bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Anak-anakku,
marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah,
tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran,
dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang,
sebab jika kita dituduh oleh hati kita,
Allah adalah lebih besar dari pada hati kita,
dan Ia mengetahui segala sesuatu.
Saudara-saudaraku yang kekasih,
jikalau hati kita tidak menuduh kita,
maka kita mempunyai keberanian penuh iman
untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 100:2.3.4.5
R:1
Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi.
*Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita,
datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;
Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita;
kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian,
bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
*Sebab Tuhan itu baik,
kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,
dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
Bacaan Injil
Yoh 1:43-51 Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!
Inilah Injil Suci menurut Yohanes:
Sekali peristiwa
Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea.
Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.
Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya,
"Kami telah menemukan Dia
yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi,
yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
Kata Natanael kepadanya,
"Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!"
Melihat Natanael datang kepada-Nya,
Yesus berkata tentang dia,
"Lihat, inilah seorang Israel sejati,
tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
Kata Natanael kepada Yesus,
"Bagaimana Engkau mengenal aku?"
Jawab Yesus kepadanya,
"Sebelum Filipus memanggil engkau,
Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
Kata Natanael kepada-Nya,
"Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
Yesus menjawab, kata-Nya,
"Karena Aku berkata kepadamu
'Aku melihat engkau di bawah pohon ara'
maka engkau percaya?
Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
Lalu kata Yesus kepadanya,
"Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka,
dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah sabda Tuhan.