Oleh: Pater Fredy Jehadin, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 11 Januari 2023.
Tema renungan harian katolik yaitu Mari Pergi, Kita Diutus.
Renungan harian katolik dibawakan oleh Pater Fredy Jehadin,SVD.
Renungan harian katolik berpedoman pada bacaan suci hari ini.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Rabu 11 Januari 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan
Hari ini merupakan biasa pertama dan warna liturgi hijau.
BACAAN PERTAMA
IBRANI 2: 14 - 18
INJIL MARKUS
1: 29 - 39
Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.
Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya.
Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.
Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." JawabNya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."
Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 11 Januari 2023, Sabda-Mu Sungguh Mengagungkan
SIRAMAN ROHANI
Tema: Mari pergi, kita diutus!
Markus
1: 29 – 39
Saudara-saudari...
Hari ini kita mendengar ceritera tentang Yesus Kristus dan para muridNya yang sesudah kebaktian pada hari Sabat segera pergi mengunjungi Ibu Mantu dari Simon Petrus, yang lagi sakit. Sesudah Yesus memegang tangannya dan membangunkan dia, lenyaplah demamnya.
Betapa bahagianya ibu ini, sudah mendapat kunjungan dr Yesus Kristus dan para muridNya.
Kunjungan itu sungguh mendatangkan kesembuhan dan kebahagian baginya. Sebagai tanggapan atas kebaikan Tuhan, ibu ini langsung melayani dan memberi mereka makan-minum.
Saudara-saudari...
Apa yang dibuat Yesus Kristus hari ini sebenarnya mau mengajar kita untuk berbuat yang sama. Sewaktu kita menghadiri Misa: kita mendengar Sabda Tuhan yang menyegarkan pikiran dan hati kita, menerima Tubuh dan Darah Kristus sebagai makanan rohani kita dan mengalami serta merasakan kehadiran Allah dalam diri kita.
Pada akhir perayaan, kita menerima berkat akhir lewat penumpangan tangan pelayan Tuhan, yaitu imam. Sesudah berkat akhir, Imam berkata: Misa kita sudah selesai! Umat menjawab: Syukur kepada Allah! Kemudian imam mengutus umatnya dengan berkata:
Mari pergi, kita diutus! Umat ramai-ramai menjawab: Amin! (Menurut Tata Perayaan Ekaristi Indonesia).
Saudara-saudari... sadarkah kita akan makna dari pernyataan imam di akhir perayaan misa ini? (Mari pergi, kita diutus!); Apakah benar, bahwa kita sungguh merasa bersyukur atas rahmat yang kita terima selama perayaan misa berlangsung? Bertanggungjawabkah kita akan jawaban Amin, yang kita ungkapkan sewaktu imam mengajak kita:
“Mari pergi, kita di utus?” Apakah benar, bahwa kita melakukan tugas perutusan, mewartakan kabar gembira Tuhan kepada sesama? Sadarkah kita akan pentingnya melawati orang sakit? Kalau kita selalu mengunjungi sesama sesudah misa, maka kita wajib menyampaikan syukur kepada Tuhan; Tetapi kalau jarang kita buat, maka marilah, hari ini kita diberi kesempatan yang baik untuk membaharui diri kita.
Kalau hari ini atau besok kita pergi misa... hayatilah dan amalkanlah apa yang dikatakan imam: “Mari pergi, kita diutus!” dan bertanggungjawablah akan jawaban: Amin, yang kita ucapkan sebelum kita tinggalkan gedung gereja.
Senyum yang tulus dan tegur sapa dengan penuh sukacita kepada sesama di sekitar kita sesungguhnya adalah bentuk-bentuk sederhana pewartaan kabar gembira yang kita teruskan kepada sesama kita.
Mari kita ikuti apa yang sudah ditunjukkan Yesus Kristus dalam InjilNya hari ini: mengunjungi mertua Simon Petrus yang lagi sakit dan membuatnya sehat kembali. Semoga buah puji-pujian dan Misa kita juga dirasahkan oleh mereka yang kita jumpai setiap kali kita keluar dari rumah Tuhan.
Bersama Bunda Maria kita berdoa:
Tuhan sadarkanlah kami akan makna dan tujuan dari kata-kata perutusan dari imam sesudah misa berakhir: Mari Pergi, Kita diutus, dan wujud-nyatakan jawaban kami: Amen! dalam hidup harian kami. Doa ini kami sampaikan dalam Kristus Tuhan kami. Amen!