”Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang panggilan menjadi murid Yesus. Bacaan ini dimengerti dalam dua bagian besar. Bagian pertama berbicara tentang karya Yesus dan bagian kedua berbicara tentang panggilan menjadi rekan kerja Yesus.
Pertama, karya penyelamatan Tuhan. Injil mengisahkan tentang ditangkapnya Yohanes Pembaptis dan tampilnya Yesus di muka umum. Yesus memulainya dari wilayah Galilea. Wilayah ini merupakan wilayah dari suku Zebulon dan Naftali. Di wilayah inilah Terang yang menghalau kegelapan, yaitu Yesus, muncul dan mulai berkarya. Yesus membawa Terang bukan saja bagi umat Israel melainkan juga bagi semua bangsa. Untuk melihat Terang itu, orang harus
bertobat.
Kita pun diajak Tuhan untuk melihat Terang yang mendatangi dunia kita. Terang itu menjadi jaminan keselamatan kita karena Ia menuntun semua orang kepada keselamatan. Terang ini menghalau kegelapan hati. Orang yang mengimani Yesus akan merasakan kekuatan dari Terang ini. Untuk itu, setiap kita diminta untuk bertobat, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita yang menggelapkan hati kita. Terang akan datang jika kita menunjukkan pertobatan. Mari kita ikuti
ajakan Yesus, bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.
Kedua, panggilan menjadi rekan kerja Yesus. Yesus berjalan menyusuri danau dan memanggil orang-orang pantai itu untuk berjalan bersama-Nya. Ia membutuhkan rekan seperjalanan agar karya-Nya melibatkan makin banyak orang.
Karena itu, Ia memanggil mereka untuk berada bersama-Nya. Setidak-tidaknya, Ia bisa menyelamatkan mereka yang dipanggil-Nya. Setiap kita dipanggil untuk menjadi rekan kerja Tuhan di dunia ini. Tuhan membutuhkan kerja sama dari pihak kita supaya kita semua dapat diselamatkan. Kita juga perlu saling membangun kerja sama di antara kita agar
Terang dan Kerajaan Sorga itu dapat hidup di tengah-tengah kita.
Masing-masing kita dapat memberikan kesaksian tentang Kerajaan Sorga dengan cara kita di tempat-tempat kita bekerja, berkarya, atau di dalam keluarga kita. Mari kita bahu membahu membangun Kerajaan Sorga di dunia ini sehingga kita semua sudah bisa merasakan Sorga itu di dunia ini. Tuhan memberkati kita semua.
HENING SEJENAK
SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Tuhan bersabda, “Marilah, kamu akan Ku jadikan
penjala manusia”. Mari kita datang ke hadapan-Nya
dan menyampaikan doa-doa permohonan kita.
P : Bagi Gereja. Semoga Gereja tetap setia pada misi
perutusannya ke tengah dunia dan mewartakan
Kerajaan Allah dengan kata dan perbuatan. Marilah
kita mohon…
P : Bagi semua pengikut Kristus. Semoga semua orang
Kristen selalu berusaha untuk membaharui diri dan
terbuka bagi suara panggilan Tuhan untuk bersaksi
di tengah masyarakat. Marilah kita mohon…
P : Bagi para politisi. Semoga mereka tidak mencari
kekuasaan yang bisa memecah belah melainkan
selalu berupaya berjuang demi masyarakat dan
mereka yang terpinggirkan. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sekalian. Semoga kita selalu berupaya
memperkaya dan menguatkan iman kita dengan
doa dan santapan sabda serta santapan ekaristi,
agar kita dikuatkan dalam menghidupi iman kita di
tengah masyarakat. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu setia
mendampingi umat-Nya. Dari sejarah keselamatan
menjadi jelas betapa mengagumkan usaha Allah
untuk menyelamatkan kita. Maka marilah kita
berseru:
Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bapa yang maharahim, Engkau menghendaki agar
semua orang mengenal kebenaran dan menjadi
selamat. Untuk itu berulang kali Engkau berbicara
kepada nenek moyang kami dengan perantaraan
para nabi. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, kebaikan-Mu tampak paling nyata dalam
peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan PutraMu. Peristiwa Paskah inilah yang Engkau jadikan
sumber keselamatan kami. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau juga tetap setia mendampingi hidup kami
setiap hari. Engkau hadir bila kami berkumpul
dalam nama-Mu. Engkau juga hadir bila kami
memuji Engkau dan berdoa bersama. Maka kami
berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau selalu menawarkan pengampunan kepada
orang yang bertobat. Dan bagi mereka yang telah
selesai tugasnya di dunia, Engkau menyediakan
tempat dalam rumah-Mu yang abadi. Maka kami
berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambungkan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI (Berdiri)
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI (Berdiri)
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN (Berlutut/berdiri)
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Syukur atau Pujian.
MENDOAKAN MAZMUR 28
Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku,
sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong,
dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.
Janganlah menyeret aku bersama-sama dengan orang fasik ataupun dengan orang yang melakukan kejahatan, yang ramah dengan teman-temannya, tetapi yang hatinya penuh kejahatan. Ganjarilah mereka menurut perbuatan mereka dan menurut kelakuan mereka yang jahat; ganjarilah mereka setimpal dengan perbuatan tangan mereka, balaslah kepada mereka apa yang mereka lakukan.
Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi. Terpujilah TUHAN, karena Ia telah mendengar suara permohonanku. TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya. TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan memanggil para rasul agar mereka menjadi rekan kerja-Nya. Kita pun dipanggil untuk menjadi rekan kerja Tuhan. Kita perlu bekerja sama dengan Tuhan dan dengan sesama kita, agar rencana dan karya Tuhan itu dapat terlaksana dalam dunia kita. Mari kita ciptakan suasana saling mendukung sehingga kita semua dapat bekerja sama membangun dunia kita menjadi dunia yang lebih baik.
DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah yang mahakuasa, kami berterima kasih atas kisah panggilan para murid yang kami dengar dan renungkan dalam perayaan Sabda ini. Buatlah agar kami pun selalu terbuka hati untuk mendengarkan Sabda-Mu dan mengarahkan hidup kami sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus Putra-Mu, sehingga kami pun menjadi terang bagi sesama kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
LAGU PENUTUP
***
Ledalero, 19 Januari 2023.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News