Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Kristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Warga Desa Kolaka, kecamatan Tanjung Bunga dan warga Mekko di desa Pledo, Kecamatan Witihama, di Kabupaten Flores Timur, akhirnya bisa mengakses air minum bersih. Bantuan mesin desilnasi air laut menjadi air tawar dari Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Timur menjawab kerinduan warga di dua desa, yang selama ini kesulitan mengakses air minum bersih.
Mesin desalinasi ini selain menghasilkan air tawar, air hasil penyaringannya dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan garam. Hadirnya mesin membantu ketersediaan air bersih layak konsumsi oleh pemerintah Flores Timur untuk warga di dua desa ini.
Dalam rilis yang diterima TribunFlores.com, Selasa 24 Januari 2023 menyebutkan, Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi, melakukan peninjauan ke Desa Kolaka, pada Senin 23 Januari 2023. Peninjauan ini untuk memastikan beroperasinya mesin desalinasi tersebut. Doris, didampingi Kepala Desa Kolaka, Andreas Pito Lebunga dan Camat Tanjung Bunga, Dionisius Aliandu.
Penjabat Bupati Flotim, memantau operasional mesin desalinasi air laut menjadi air tawar yang dihasilkan. Dalam kesempatan ini, Penjabat Bupati Flotim ini ikut mencoba air tawar yang dihasilkan dari mesin desalinasi tersebut.
Baca juga: Mantan Wabup dan Peternak Minta Pemda Flores Timur Bentuk Tim Penanganan ASF
Dia mengapresiasi perhatian Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur, Josef Nae Soi dan Dinas PUPR Provinsi NTT yang telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mesin desalinasi air laut bagi Desa Kolaka dan Desa Pledo di Flores Timur.
“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Flores Timur, saya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan fasilitas ini,” ungkap Doris Rihi.
Doris menilai, mesin desalinasi ini sudah berfungsi dan bisa dimanfaatkan oleh warga sambil menunggu petunjuk teknis dari Dinas PUPR NTT untuk dapat ditindaklanjuti.
Terkait pengembangannya, Penjabat Bupati menegaskan bahwa saat ini upaya pengembangan diserahkan kepada pemerintah kecamatan dan desa.
“Kalaupun ada untuk garam, diserahkan juga kepada desa dan BUMDes. Sehingga bisa dimanfaatkan bagi peningkatan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Baca juga: Diduga Aniaya ODGJ, Seorang Polisi di NTT Ditetapkan Jadi Tersangka
Doris Rihi berharap pemerintah bersama warga desa dapat merawat dan menjaga secara baik mesin desalinasi ini.
“Ini barang mahal, sehingga butuh perawatan secara baik bagi kesejahteraan masyarakat. Jika ada hal-hal kecil menyangkut perawatannya, bisa dilakukan di tingkat desa dan kecamatan. Namun, untuk hal-hal yang sifatnya besar, dari kabupaten dapat mengintervensi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kolaka, Andreas Pito Lebunga memberikan apresiasi yang sama kepada pemerintah Provinsi NTT. Bantuan ini menurutnya, telah menjawabi kebutuhan 327 kepala keluarga dan 1227 jiwa yang ada di Desa Kolaka akan kebutuhan air minum.
“Selama ini kami mengkonsumsi air dari sumur. Ini solusi yang luar biasa dan ini berkah buat kami, sehingga kami boleh menikmati air yang layak untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Hadir mendampingi Penjabat Bupati Flotim dalam kunjungannya, Kepala Dinas PUPR Flotim, Johanes Brechmans Suban Tukan, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Siprianus Sina Ritan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Heronimus Lamawuran dan Kabag Forkompimda, Yohanes Ibi Hurint.
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya hanya di Google News