Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 17 Februari 2023, Utamakan Kehendak Allah

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA KATOLIK - Tampak depan gereja Yesus Kerahiman Ilahi Aeramo di Nagekeo. Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 17 Februari 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Utamakan Kehendak Allah, Baca renungan harian Katolik Ini

Kehendak Allah bisa dikenali bukan hanya dalam hal-hal yang menyenangkan, melainkan juga dan terutama dalam tantangan dan kesulitan yang disebut sebagai salib.

Apa yang terjadi dalam pembangunan menara Babel justru kebalikan dari tuntutan Yesus.

Keinginan membangun menara yang mencapai langit adalah cermin dari keinginan untuk menyamai kebesaran Allah.

Bukannya menundukkan diri kepada Allah, manusia malah ingin menyamakan diri dengan Allah dan ingin mengalahkan kebesaran Allah. Perbuatan ini berakhir dengan perpecahan dan kekacaubalauan.

Ya Yesus, sungguh tidak mudah menjadi murid-Mu, tetapi dengan bantuan Roh Kudus-Mu, kami percaya kami akan mampu menghayati ajaran-ajaran-Mu yang membawa kesejahteraan.

Berilah kami intan yang kokoh akan keselamatan yang Kau berikan dan tambahkanlah selalu anugerah ketekunan dalam diri kami. Amin.

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Jumat 17 Februari 2023 Pendiri Tarekat Hamba-hamba Sta Perawan Maria

Injil Katolik

Mari simak Bacaan Injil Katolik Jumat 17 Februari 2023.

Bacaan Injil katolik Lengkap Mazmur Tanggapan.

Pada Kalender Liturgi Katolik jumat gereja merayakan
Santo Theodulus, Martir, Santo Bonfilio dkk, Pengaku Iman, Santo Silvinus, Pengaku Iman, Santo Nisephorus, Martir.

Hari Biasa Pekan Ke VI

Warna Liturgi Hijau

Bacaan Pertama Kejadian 11:1-9

"Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan bahasa mereka."
Pada zaman dahulu di seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.


Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.

Halaman
1234