Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE-Balita NN berusia 2 tahun 9 bulan meninggal setelah ditemukan ayahnya tenggelam di lubang WC yang baru digali di belakang rumah di Tuafanu, RT 008, RW 003, Desa Tuafanu, Kecamatan Kualin, Kabupaten TTS, Rabu, 22 Februari 2023.
Kapolsek Kualin, Ipda Faisal S. Alang, S.H, M.H saat dikonfirmasi Pos-kupang.com, membenarkan hal tersebut. Polisi mendapat informasi dari salah satu tokoh masyarakat di Desa Tuafanu usai korban dibawa ke Puskesmas Kualin.
"Kita mendapatkan laporan dari salah satu tokoh masyarakat di desa Tuafanu bahwa ada anak anak kecil berusia sekitar 3 tahun, tenggelam di lubang WC yang baru digali di belakang rumah. Setelah membawa korban ke Puskesmas baru mereka menginformasikan kepada kita di Polsek," terangnya.
Dia menjelaskan, keluarga sempat membawa korban ke Puskesmas Kualin untuk mendapatkan pertolongan. Namun nyawa korban tidak tertolong. Polisi juga ikut ke Puskesmas untuk memastikan kondisi NN. Di sana pihak medis menyampaikan nyawa NN sudah tidak tertolong lagi.
Baca juga: Kapolres TTS Bilang Penangkapan Paksa Kordinator Warga Besipae, Niko Manao Sesuai SOP Polisi
Dia menerangkan, pihaknya juga turun ke TKP untuk memastikan kondisi lokasi yang dimaksud.
"Kita dari pihak Polsek bersama anggota kanit Intel, kanit Reskrim dan anggota SPKT saat meninjau secara langsung TKP melihat lubang WC yang baru digali itu berpeluang membuat korban terpeleset dan jatuh ke dalam," ujarnya.
"Lubang WC tersebut memiliki kedalaman sekitar 1 meter dan dipenuhi genangan air akibat hujan," tambahnya.
Menurut keluarga korban kata Ipda Faisal bahwa anak tersebut sedang berada di rumah dan bermain di sekitar tempat kejadian serta tidak berada dalam pantauan orang tua.
Baca juga: Polres TTS Jemput Paksa Warga Besipae Aniaya Pegawai Dinas Peternakan Provinsi NTT
"Anak ini ditemukan ayahnya (Hepsi Nuban) yang saat itu hendak ke WC. Setelah keluar dari WC Hepsi melihat ada sesuatu seperti kain yang terapung di atas permukaan air. Setelah dicek ternyata NN yang sudah terapung," terangnya.
"Selanjutnya dia (Hepsi) meminta bantuan dari tokoh masyarakat sekitar untuk membawa korban dengan kendaraan ke Puskesmas Kualin guna mendapat pertolongan. Namun korban sudah tidak tertolong," tambahnya.
Setelah mendalami lokasi kejadian, pihaknya tidak menemukan adanya unsur-unsur kekerasan atau hal lain yang menyebabkan kematian NN.
"Setelah kita mendalami TKP tidak ada unsur-unsur kesengajaan atau kekerasan," katanya.
Baca juga: Kajari TTU Ungkap Kronologi dan Alasan Penggeledahan Rumah Ketua ARAKSI NTT di Soe TTS
Ipda Faisal mengatakan keluarga menerima hal tersebut sebagai musibah.
"Keluarga menerima hal tersebut sebagai musibah dan mereka membawa anak itu untuk disemayamkan di rumah mereka di desa Tuafanu, kecamatan Kualin," ungkapnya. *
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News