Peristiwa Transifigurasi Yesus Kristus di atas gunung, yang disaksikan oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes, adalah satu kabar gembira bagi manusia, bahwa kehidupan kita akan berlanjut.
Kehadiran Musa dan Elia, yang sudah berabad-abad secara fisik meninggal dunia tetapi kini jiwa mereka datang menjumpai Yesus Kristus dan bercakap-cakap dengan Dia, adalah bukti nyata bahwa kehidupan kita tetap berlangsung, tidak mati.
Jadi Transfigurasi Yesus Kristus dalam masa Prapaska ini sesungguhnya mau mengingatkan kita bahwa di balik kesengsaraan, kesedihan dan kematian tubuh selalu ada sukacita dan kehidupan baru.
Kita boleh mengalami penderitaan tetapi di balik penderitaan itu selalu ada sukacita.
Mendengar suara dari dalam awan: “Inilah PuteraKu yang terkasih kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia,” Matius 17: 5,” ketiga para murid Yesus tersungkur dan sangat ketakutan.
Tadinya mereka sangat bahagia dan malah meminta Yesus kalau boleh mereka dirikan tiga kemah, satu untuk Musa, satu untuk Eli dan satu untuk Yesus, tetapi kini mereka sangat ketakutan.
Mengapa mereka takut? Mereka takut karena kesadaran akan keterbatasan mereka sebagai manusia berdosa.
Mereka merasa tidak sanggup menghadap Tuhan. Tetapi Yesus mendekati mereka dan menguatkan mereka.
Yesus menyuruh mereka berdiri dan katakan kepada mereka jangan takut.
Kehadiran dan Sabda Yesus sudah membangkitkan semangat dan keberanian bagi mereka untuk berlangkah maju.
Pengalaman ketakberdayaan dan ketakuatan para murid Yesus ini, mengingatkan kita akan situasi hidup kita sendiri.
Betapa sering kita alami hal yang sama, bahwa di saat kita sadar akan kelemahan dan dosa kita, kita merasa takberdaya dan takut akan Allah.
Kadang kita merasa sungguh tak layak menghadapi dan memandang wajah Tuhan.
Betapa sering di saat kita sadar akan kelemahan dan dosa, kita lupa bahwa Yesus selalu ada bersama kita dan bersabda kepada kita: “Berdirilah dan jangan takut!” Sabda Yesus ini sesungguhnya mau mengingatkan kita bahwa Yesus datang ke dunia bukan untuk mencari orang yang suci dan tak berdosa, bukan mencari orang yang kuat dan hebat, tetapi datang mau mencari orang yang hilang, berdosa, lemah dan takberdaya.
Ia datang mau membawa orang berdosa yang bertobat kembali kepada Allah.
Karena itu Dia berkata: berdirilah, jangan takut, Aku datang mau membawa kalian kepada Bapa, ikutilah Aku!