Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar
TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Kelangkaan beras menyulut kenaikan harga yang terjadi hampir merata di seluruh kios dan toko menyulitkan warga masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Di Pasar Inpres Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai,kenaikan harga berasa berkisar Rp 4.000 sampai Rp 5.000 per menjadi Rp 14.000 per Kilogram hingga Rp 15.000 per Kologram dari harga sebelumnya Rp 10.000 per Kilogram. Beras jenis Merambo didatangkan dari Surabaya dan beras Kepala yang didatangkan dari Sulawesi Selatan.
Pedagang beras di Pasar Ruteng, Lian Nery (30), mengatakan kenaikan beras lokal mengikuti harga beras yang didatangkan dari Makassar dan Surabaya. Kenaikan harga ini berlangsung dalam waktu yang singkat dari harga sebelumnya Rp.10.00 per kilogram.
Melonjaknya harga beras ini kata Lian, berdampak daya beli masyarakat menurun.
Baca juga: Kaum Muda di Kota Komba Utara Gelar Seminar Kewirausahaan dan Pameran UMKM
"Ada isu penurunan, tapi kita tidak tahu pasti kapan. Kalau sekarang harga beras lokal sudah mulai jual Rp 550.000 persetengah karung. Begitu pula harga beras dari luar Rp 650.000 persetengah karung," kata Lian.
Kenaikan harga beras juga turut berdampak harga kebutuhan pokok lain seperti ayam pedaging, ikan, dan bawang putih dan bawang merah.
"Kita harap secepat harga beras kembali normal, agar kebutuhan pokok lain juga kembali normal, dengan ada kepastian harga dari pemerintah," harap Lian.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Manggarai, Livens Turuk mengatakan kenaikan harga beras ini karena stok yang didatangkan dari luar terbatas. Selain mayoritas daerah penghasil beras mengalami gagal panen tahun lalu akibat perubahan cuaca .
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Manggarai Timur, Bernadus Nuel Prihatin Harga Beras Naik
Ia mengatakan pemerintah sudah melakukan upaya penekanan harga bekerjasama dengan Perum Bulog gelar pasar murah.
"Pemerintah tidak bisa langsung mengintervensi harga jual sekian, tetapi pemerintah mempunyai upaya untuk meredam gejolak. Kami melakukan operasi pasar menjual beras Rp 9.000 per Kilogram," kata Livens
Operasi pasar ini telah menyasar 1.500 kepala keluarga akan berlanjut pada beberapa bulan kedepan bukan untuk menekan harga beras tetapi antisipasi adanya 'panik buying'.
"Kita meredam sedikit untuk menjaga daya beli masyarakat, agar masih bisa jangkau untuk memenuhi kebutuhan mereka," katanya.
Baca juga: 14 Warga Manggarai Timur Terserang DBD, 2 Orang Masih Dirawat
Ketua DPRD Kabupaten Manggarai, Matias Masir mendorong pemerintah untuk segera ambil sikap dan mengecek pasar terkait penyebab melonjaknya harga beras.
"Harga beras sangat melonjak mengakibatkan masyarakat tidak bisa berdaya. Saya mengharapkan kepada pemerintah daerah segera mengambil sikap dan segera turun lapangan untuk mengecek semua pasar, kira-kira apa yg menyebabkan terjadi harga melonjak seperti ini," kata Matias