Laporan Reporter TribunFlores.Com, Kristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Siswa-siswi Kelas XII SMAS Katolik Santo John Paul II Maumere melaksanakan seminar karya tulis ilmiah (KTI) berbasis projek dan produk. KTI sebagai salah satu syarat untuk menentukan kelulusan ujian sekolah.
KTI merupakan model ujian sekolah bagi peserta didik kelas XII selain ujian tulis yang telah dilaksanakan di SMAS Katolik St. John Paul II Maumere. Nilai Ujian Sekolah dari KTI diakomodir 60 persen sedangkan ujian tulis 40 persen. KTI peserta didik pun diuji kelayakan dan dinilai pengawas sekolah, perwakilan dosen Universitas Nusa Nipa dan IFTK Ledalero.
KTI mengutamakan aspek rasionalitas yang dirancang dalam sebuah projek dan produk. Dalam sambutan membuka ujian, Senin sore 13 Maret 2023, Kepala Sekolah SMAS Katolik Santo John Paul II Maumere, RD Fidelis Dua Pr menjelaskan, KTI sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis peserta didik yang menerapkan kaidah ilmiah.
"Melalui pelaksanaan KTI ini peserta didik kelas XII diasah untuk berpikir kritis. Siswa mampu menuliskan pemikiran atau hasil percobaan ilmiahnya. Permasalahan yang diangkat dalam KTI harus bersifat faktual,"ungkap RD Fidel.
Baca juga: HUT Ke-33 SMAS John Paul II Maumere Usung Tema Pulih dan Maju
Ia menyebutkan, ujian KTI ini berlangsung dari Senin 13 Maret 2023 hingga Selasa 21 Maret 2023. Adapun peserta didik dalam ujian ini dibagi dalam kelompok, kurang lebih 53 kelompok yang dibentuk dari 180 peserta didik kelas XII. Terlaksananya ujian ini menurtnya karena peran semua guru pembimbing yang tekun membimbing.
"Kami berterima kasih kepada dosen dari UNIPA dan IFTK Ledalero yang bersedia menjadi Penguji II. Kolaborasi kita menjadi tanda bahwa kita saling mendukung untuk menghasilkan generasi muda bangsa dan Gereja yang unggul,"pungkas RD Fidel.
Sementara itu peserta ujian KTI SMAS Katolik John Paul II Maumere, Iskandar Mboy (19), Yuliani Tasya Geli (17)
dan Aprilia Indriyani Harswati (18), ketiga siswi kelas XII IPS mengaku legah telah mempresentasikan hasil KTI.
"Hari ini kami sangat senang bisa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan penguji, di depan kepala sekolah dan pengawas. Kami membuat projek, meneliti dan menulis karya ilmiah ini bersama-sama," kata Iskandar mewakil kelompoknya.
Iskandar dan dua teman kelompoknya membuat karya tulis ilmiah dengan judul Pengolahan Buah Mangga Menjadi Kripik.
Mereka bekerja sama dalam satu kelompok kurang lebih selama 4 bulan. Mulai dari menentukan judul, membuat penelitian dan menulisnya dalam bentuk KTI.
"Karya tulis ilmiah ini menjadi media pengembangan pengetahuan bagi kami. KTI. Kami berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan pengalaman menulis. Saat masuk perguruan tinggi nanti kami sudah siap untuk penulisan karya ilmiah," ungkap Aprilia.
Koordinator Pengawas Pendidikan SMA, SMK dan SLB Kabupaten Sikka, Mikael Maran, hadir sebagai penguji dalam seminar KTI di SMAS Katolik St Jhon Paul II Maumere. Dia menilai, hasil KTI siswa umumnya dalam kategori baik, cukup dan amat baik.
"Dalam seminar ini saya menemukan peserta didik ada keberanian dan inisiatif menemukan permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Siswi menyusun KTI berdasarkan pada observasi dan refleksi tentang apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar,"kata Mikael.
Ia mengapresiasi para siswa maupun siswi yang membuat penelitian karya ilmiah berbasis projek dan produk yang menunjang ekonomi rumah tangga serta ekonomi kreatif mikro. Harapannya menjadi dapat sumber belajar yang terus berlanjut ke depan dan membantu siswa.
"Sekarang orientasi siswa harus bisa mencari tahu menguji, meneliti, mewawancarai dan lainnya. Kemudian menghubungkan dengan teori untuk kemudian memperoleh solusi terhadap semua yang ditemukan untuk kehidupan masyarakat, komunitas, keluarga, negara dan dunia,"tegas Mikael.