Ketiga *kunci kebijaksanaan Yusuf adalah keterbukaan dan ketulusan hatinya dalam mencintai Maria. Dia tidak memarahi dan menyalahkan Maria yang sedang mengandung.
Tetapi yang dilakukannya, bergumul dan bergulat denga dirinya sendiri. Dia juga tidak menceritakan kepada orang2 terdekatnya pun kepada orang lain. Dia merenungkan dalam hatinya atas apa yang di alami tunangannya itu.
Dan ternyata buahnya adalah dia mendapat pencerahan dari malaikat Tuhan bahwa tunangan Maria mendapat kepercayaan yang luar biasa dari Allah demi proyek penyelamatan umat manusia.
Dengan demikian Yusuf suaminya pun juga menjadi rekan kerja atau mitra kerja Allah, berkat, kebijaksanaannya, keterbukaan dan ketulusan hatinya dalam mencintai Maria dan mencintai Allah.
Maka, mari kita belajar dari santo Yusuf dalam menghadapi berbagai masalah, yakni bijaksana, terbuka dan tulus hati terhadap setiap rencana dan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Semoga demikian.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News