Bait Pengantar Injil
Fil 2: 8- 9
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
*Kristus sudah taat bagi kita; Dia taat sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama.
Bacaan Injil
Mat 26 : 14 - 27 : 66
Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Matius :
Sekali peristiwa, pergilah seorang dari kedua belas murid Yesus yang bernama Yudas Iskariot, kepada Imam- imam kepala. Ia berkata kepada mereka, "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu? Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
Mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, "Dimanakah Engkau kehendaki kami mempersiapakan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Jawab Yesus, "Pergilah ke kota, kepada Si Anu, dan katakanlah kepadanya : Beginilah pesan Guru : Waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah besama-sama dengan murid-murid-Ku." Lalu murid-murid melakukan seperti apa yang ditugaskan Yesus kepada mereka, dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama dengan kedua belas murid itu. Ketika mereka sedang makan, Ia berkata, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, salah seorang dari antara kamu akan menyerahkan Aku."
Lalu dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya, "Bukan aku, ya Tuhan?" Yesus menjawab, "Dia yang bersama- sama dengan Aku mencelupkan tangannya kedalam mangkuk ini, dialah yang akan menyerahkan Aku." Putra manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Putra Manusia itu di serahkan! Lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!" Yudas yang hendak menyerahkan Yesus itu menyahut, " Bukan aku,ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya, "Engkau telah mengatakannya." Ketika mereka sedang makan,Yesus mengambil roti, memberkati, dan memecah- mecahkannya, lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata, "Terimalah dan makanlah, Inilah Tubuh-Ku."
Sesudah itu Ia mengambil piala, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka seraya berkata,"Minumlah, kamu semua, dari piala ini! Sebab inilah Darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa- dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu : Mulai sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku." Sesudah menyanyikan lagu pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. Lalu berkatalah Yesus kepada mereka, "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis : 'Aku akan membunuh gembala, dan kawanan domba akan tercerai- berai.' Akan tetapi sesudah bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea.
Petrus menjawab-Nya, "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali- kali tidak!" Yesus berkata kepadanya, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Kata Petrus kepada-Nya, "Sekalipun harus mati bersama-sama Engkau, aku tidak akan menyangkal Engkau." Semua murid yang lain pun berkata demikian juga. Kemudian sampailah Yesus bersama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, " Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." Yesus membawa Petrus, dan kedua anak Zebedeus beserta-Nya.
Yesus mulai rasa sedih dan gelisah, lalu katanya kepada mereka, "Hati-Ku rasa sedih, seperti mau mati rasanya! Tinggallah di sini dan berjaga- jagalah bersama Aku." Yesus maju sedikit, lalu sujut dan berdoa, " Ya Bapa-Ku, sekiranya mungkin, biarlah piala ini berlalu dari hadapan-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Setelah itu Yesus kembali kepada murid-murid-Nya, dan mendapati mereka sedang tidur. Lalu Yesus berkata kepada Petrus, "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan! Roh memang berniat baik, tetapi tabiat manusia lemah!" [ Roh memang penurut, tetapi daging lemah!]
Lalu Yesus pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, " Ya Bapa-Ku, jikalau piala ini tidak dapat berlalu kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" Ketika kembali lagi, Ia mendapati murid-murid-Nya sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. Yesus membiarkan mereka, lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya, dan Ia mengucapkan doa yang sama. Sesudah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Masihkah kamu tidur dan beristirahat? Lihat, sudah tiba saatnya Putra Manusia diserahkan ke tangan orang- orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi! Dia yang menyerahkan Aku sudah mendekat." Waktu Yesus masih berbicara, datanglah Yudas salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama- sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung; mereka itu suruhan imam- imam kepala dan tua- tua bangsa Yahudi.
Orang yang menyerahkan Yesus telah memberitahukan suatu tanda kepada mereka, "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah!" Segera Yudas maju dan mendapatkan Yesus dan berkata, "Salam, ya Rabi!" Lalu ia mencium Yesus. Tetapi Yesus berkata kepadanya, "Hai Teman, untuk itukah engkau datang?" Lalu majulah mereka memegang Yesus, dan menangkap-Nya. Tetapi sesorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya, dan menyerang hamba imam Besar, sehingga putus telinganya. Lalu kata Yesus kepadanya, "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab semua orang yang menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kausangka, Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat untuk membantu Aku?
Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan bahwa harus terjadi demikian?" Lalu Yesus berkata kepada orang banyak itu, "Sangkamu Aku ini penyamun, sehingga kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap- tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu didak menangkap Aku. Akan tetapi semua ini terjadi supaya digenapi yang tertulis dalam kitab nabi-nabi." Lalu semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Sesudah menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Agung. Di situ telah berkumpul ahli- ahli Taurat dan kaum tua- tua. Petrus mengikuti Yesus dari jauh, sampai masuk ke halaman Imam Agung. Setelah masuk ke dalam, ia duduk diantara pengawal- pengawal untuk melihat kesudahan dari perkara itu.
Imam- imam kepala, dan para angota Mahkamah Agama lainya, mencari kesaksian palsu melawan Yesus, supaya Ia dapat di hukum mati. Tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Akhirnya tampilah dua orang, dan mengatakan, "Orang ini berkata: Aku dapat meruntuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari." Lalu Imam Agung itu berdiri dan berkata kepada Yesus, "Tidakah Engkau memberi jawaban atas tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam besar itu kepada-Nya, " Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Putra Allah atau bukan?" Jawab Yesus, " Engkau telah mengatakannya.
Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Putra Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit." Iman Besar itu mengoyakkan pakaiannya sendiri dan berkata, "Ia menghujat Allah! Untuk apa kita cari saksi lagi sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. Bagai mana pendapat kamu?" Mereka menjawab, " Ia harus di hukum mati!" Lalu mereka meludahi wajah Yesus dan meninju-Nya; Orang-orang lain memukul dia dan berkata, " Cobalah katakan kepada kami,hai Mesias, siapakah yang memukul engkau?" Sementara itu petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepada-Nya, dan berkata, " Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus orang Galilea itu." Tetapi Petrus menyangkalnya di depan semua orang, katanya, "
Aku tidak tahu apa yang engkau maksud!" Ketika Petrus pergi ke pintu gerbang, seorang perempuan lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ, "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu." Petrus menyangkalnya pula dengan bersumpah, " Aku tidak kenal orang itu!" Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata, " Pasti engkau juga salah seorang dari mereka! Ini jelas dari bahasa mu!" Lalu mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah, " Aku tidak kenal orang itu!" Pada saat itu berkokoklah ayam. Maka teringatlah Petrus akan apa yang di katakan Yesus kepadanya, " Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedih. Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul, dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus mereka membelengu Dia, lalu membawanya, dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, gubernur negeri itu. Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Yesus, melihat bahwa Yesus telah di jatuhi hukuman mati, menyesallah ia.
Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada Imam-imam kepala dan tua-tua sambil berkata, " Aku telah berdosa karna menyerahkan dara orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka, " Apa urusan kami dengan itu? Itu urusan mu sendiri!" Yudas pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan mengantung diri. Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata, " Tidak diperbolekan memasukan uang ini kedalam peti persembahan, sebab ini uang darah!" Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu sebidang tanah yang di sebut Tanah Tukang Periuk untuk di jadikan tempat Pekuburan orang asing. Itulah sebabnya sampai hari ini tanah itu disebuh Tanah Darah. Dengan demikian, di genapi firman yang di sampaikan oleh Nabi Yermia: " Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang di tetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel, dan mereka memberikan uang itu untuk tanah Tukang Periuk, seperti yang di pesankan Tuhan kepadaku."
[ Lalu Yesus di hadapkan kepada gubernur. Gubernur itu bertanya kepada-Nya, " Benarkah Engkau raja orang Yahudi?" Jawab Yesus, " Engkau sendiri mengatakannya!" Tetapi atas tuduhan yang di ajukan Imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Diri-Nya, Yesus tidak memberi jawaban apapun. Maka kata Pilatus kepada-Nya, " Tidakkah engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" Tetapi Yesus tidak menjawab sepata kata pun, sehinga gubernur itu sangat heran.
Telah menjadi kebiasaan bagi gubernur untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. Pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya, bernama Barabas. Karna mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus bertanya kepada mereka, " Siapa yang kamu kehendaki aku bebaskan bagimu, Barabas atau Yesus, yang di sebut Kristus?" Pilatus sebenarnya tahu bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karna dengki. Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, istrinya mengirim pesan kepadanya.
" Jangan Engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab dalam mimpi tadi malam aku sangat menderita karna Dia." Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan kaum tua-tua, orang banyak bertekat meminta supaya Barabas di bebaskan, dan Yesus di hukum mati. Gubernur itu bertanya kepada mereka, " Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki ku bebaskan bagimu?" Kata mereka, " Barabas!" Kata Pilatus kepada mereka, " kalau begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus yang di sebut Kristus?" Mereka semua berseru, " Ia harus di salibkan!" Kata Pilatus, " Tetapi kejahatan apakah yang telah di lakukan-Nya?" Namun mereka berteriak semakin keras, " Ia harus di salibkan!"
Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tanganya di hadapan orang banyak, seraya berkata, " Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini. Itu urusan kamu sendiri!" Seluruh rakyat itu menjawab, " biarlah darah-Nya di tangungkan atas kami dan atas anak -anak kami!" Lalu Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus di cambuknya, lalu di serahkan untuk di salibkan. Kemudian serdadu-serdadu gubernur membawa Yesus ke istana gubernur, lalu memangil seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus. Mereka menangalkan pakaian Yesus dan megenakan mantel unguh kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala Yesus lalu memberikan sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olok Dia, " Salam, hai Raja orang Yahudi!"
Mereka meludahi-Nya, lalu mengambil buluh itu, dan memukulkannya ke kepala Yesus. Sesudah mengolok-olok Dia, mereka menanggalkan mantel yang di pakai-Nya itu, dan mengenakan kembali pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudia mereka membawa Dia keluar untuk di salibkan. Ketika berjalan keluar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk Memikul salib Yesus. Kemudian sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Yesus minum angur bercampur empedu; setelah mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Yesus, para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. Di atas kepala Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia di hukum, " Ini lah Yesus, Raja orang Yahudi."
Bersama dengan Dia di salibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. Orang-orang yang lewat di sana menghujat Yesus, dan sambil mengelengkan kepala, mereka berkata, " Hai Engaku yang mau meruntukan Bait Suci dan mau membangunya kembali dalam tiga hari. Jika Engkau Putra Allah, turunlah dari salib itu dan selamatkanlah Diri-Mu!" Demikian juga Imam-imam kepala Bersama ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olok Yesus dan mereka berkata, " Orang lain Ia selamatkan, tetapi Diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Jika Dia Raja Israel baiklah Ia turun dari salib itu, maka kami akan percaya kepada-Nya! Ia memercayakan Diri-Nya ke pada Allah; Biarlah Allah menyelamatkan Dia sekarang, jika Allah berkenang kepada-Nya karna Ia telah berkata, ' Aku Putrah Allah."' Bahkan penyamun-penyamun yang di salibkan bersama-sama dengan Yesus mencelah-Nya demikian juga.
Mulai dari pukul dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai pukul tiga. Kira-kira pukul tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring, " Eli, Eli, Lama Sabakhthani?" Artinya: " Allah ku, Allahku, mengapa Engkau meningalkan aku?" Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata, " Ia memangil Elia!" Kemudian datanglah segera seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang mencelupkannya kedalam angur asam, lalu menancapkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata, jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." Yesus berseru pula dengan suara nyaring, lalu meyerahkan nyawanya. (Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan). Lihatlah, Tirai Bait Suci terkoyak menjadi dua dari atas sampai ke bawah. Terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah. Kubur-kubur terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal di bangkitkan. Sesudah kebangkitan Yesus, mereka keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus, dan menampakan diri kepada banyak orang. Ketika melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut, lalu berkata, " Sunguh, orang ini Putera Allah."] Ada juga di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia.
Di antara mereka terdapat Maria Makdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf dan ibu anak-anak Zebedeus menjelang malam, datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta jenasah Yesus. Pilatus memerintahkan supaya zenasah Yesus di serahkan kepadanya. Yusuf pun mengambil jenasah itu, mengafaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang di galinya di dalam bukit batu. Sesudah mengulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, Ia pun pergi.
Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tingal di situ, duduk di depan kubur itu. Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus. Kata mereka kepada Pilatus," Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu, sewaktu hidup-Nya, berkata: ' Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.' Karna itu, perintakanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga. Jika tidak, murid-murid-Nya mungkin datang mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: ' Ia telah bangkit dari antara orang mati.' Sehingga penyesatan yang terakhir ini akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama." Kata Pilatus kepada mereka, " Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya." Lalu pergilah mereka, dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur Yesus dan menjaganya.
Demikianlah Sabda Tuhan
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News